<p>Saat ini sudah ada aplikasi yang dapat diinstal di ponsel pintar untuk membantu mencari posisi halte terdekat, akan tetapi pengguna harus benar-benar tahu titik keberadaannya saat itu. Hal ini dapat menyulitkan apabila penumpang tersebut adalah pendatang yang tidak mengetahui dengan benar posisinya. Penelitian dengan tujuan menentukan rute dan waktu tempuh ke halte Transjakarta terdekat ini dibuat dengan pendekatan algoritme Dijkstra pada aplikasi mobile di atas platform Android. Aplikasi ini akan dibantu oleh GPS untuk mencari halte terdekat dari posisi pengguna. Aplikasi ini juga dilengkapi dengan deskripsi perjalanan, estimasi waktu tempuh, dan rute alternatif menuju halte Transjakarta. Kelebihan aplikasi ini adalah apabila Wi-Fi atau data seluler tidak berfungsi tetap dapat digunakan karena metode ini akan tetap menunjukkan rute yang perlu ditempuh dengan deskripsi perjalanan yang dimilikinya. Penentuan rute terdekat dalam aplikasi ini tidak perlu menentukan titik akhir seperti halnya aplikasi yang menggunakan algoritme Djikstra lainnya, bahkan dapat memberikan beberapa alternatif halte terdekat. Hal ini dimungkinkan karena aplikasi ini juga menggunakan algoritme Bubblesort untuk mengurutkan halte. Karena tiap halte Transjakarta sudah terintegrasi sehingga kemana pun tujuan dapat diakses dari halte terdekat dan di halte tersebut sudah ada informasi halte transit sesuai dengan tujuan.</p><p> </p><p><em><strong>Abstract</strong></em></p><p><em>Currently there are applications that can be installed on a smart phone to help find the position of the nearest bus stop, but the user must really know the point of existence at that time. This can be difficult if the passenger is a migrant who does not know his position correctly. The approach used to determine the route and travel time to the nearest Transjakarta bus stop in this study is to use Dijkstra's algorithm on a mobile application on the Android platform. This application will be assisted by GPS to find the nearest stop from the user's position. This application is also equipped with a description of the trip, estimated travel time, and alternative routes to the Transjakarta bus stop. The advantage of this application is that if Wi-Fi or cellular data does not work it can still be used because this method will still show the route that needs to be taken with the description of the trip it has.</em> <em>Determining the closest route in this application does not need to determine the end point as well as applications that use other Djikstra algorithms, can even provide several alternative stops nearby. This is possible because this application also uses the Bubblesort algorithm to sort stops. Because each Transjakarta bus stop has been integrated so that wherever the destination can be accessed from the nearest bus stop and at the stop there is already a transit stop information in accordance with the destination.</em></p>
Bimbingan dan Konseling (BK) adalah proses interaksi antara konselor dengan konseli baik secara langsung maupun tidak langsung guna membantu konseli agar dapat mengembangkan potensi dirinya atau memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi. Proses ini terjadi sangat intesif dan selalu berkembang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan konseli. Banyaknya kasus dan jumlah penanganan dirasakan perlu adanya media untuk menyimpan hasil konseling agar dapat digunakan kembali sebagai rujukan konselor dalam menangani kasus yang sama atau memiliki kemiripan. Media yang diperlukan bukan sekedar menyimpan namun dapat digunakan untuk mengambil kembali secara cepat sekaligus mencatatsebagaisebuah basis pengetahuan (Knowledge Base). Berdasarkan kebutuhan tersebut perlu dibuatkan sistem yang dapat menyimpan dan mengambil hasil konseling dengan pendekatan Knowledge Management (KM). Kegiatan BK yang diawali dengan diskusi, memberikan saran atau solusi kepada konseli, merencanakan pemecahan masalah sampai dengan implementasi pemecahan masalah memiliki karakteristik KM dan dikenalsebagai proses SECI (Sosialisation, Externalisation, Combination, Internalization) (Nonaka –Tekeuchi, 1995). Proses inilah yang perlu disimpan dalam bentuk Explicit Knowledge agar dapat dimanfaatkan sebagai rujukan pengetahuan. Hasil penelitian ini adalah pengembangkan sistem informasi Bimbingan dan Konseling yang mengimplementasikan pendekatan Knowledge Management System yang menyelesaikan kebutuhan penyimpanan dan penyajian kembali hasil konseling.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.