Banyak reklame memenuhi ruang publik Kota Yogyakarta terutama di koridor jalan salah satunya seperti di Jalan Affandi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep penataan reklame di koridor Jalan Affandi Yogyakarta dengan sasaran mengidentifikasi karakteristik reklame lalu menyusun konsep penataannya. Pendekatan penelitian dengan kualitatif deskriptif menggunakan analisis interaktif meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/ verifikasi. Koridor jalan dibagi empat segmen dari Ringroad Utara sampai Jalan Urip Sumoharjo. Kondisi eksisting reklame di koridor Jalan Affandi terlihat baik pada segmen 3 yaitu di sekitar area UNY. Penataan untuk segmen 3 hanya perlu pengawasan terus menerus agar dapat mempertahankan ketertiban dan kerapian reklame yang sudah ada sekarang. Untuk segmen 4 hanya terdapat satu kriteria yang belum tercapai dalam penataan reklame yaitu reklame yang Harmonis dengan lingkungan baik bentuk, ukuran maupun penempatannya (tidak mengganggu lingkungan). Segmen 1 perlu memenuhi kriteria: Harmonis dengan lingkungan baik bentuk, ukuran maupun penempatannya, Desain konstruksi reklame tidak membahayakan aktivitas pejalan kaki dan pengendara artinya material reklame harus kuat dan memiliki struktur pondasi yang sesuai dengan kondisi tempatnya berdiri sehingga tidak mudah rubuh, Memberikan rasa senang bagi pengguna jalan, Penggunaan warna pada reklame tidak terlalu beragam sehingga informasi yang ingin disampaikan reklame mudah dipahami pengamat. Segmen 2 perlu memenuhi kriteria: Nyaman,enak dilihat secara visual manusiawi, Harmonis dengan lingkungan baik bentuk, ukuran maupun penempatannya, Aman bagi lingkungan sekitar reklame termasuk bagi pengguna jalan dan pejalan kaki, Memberikan rasa senang bagi pengguna jalan.
Keberadaan desa-desa wisata merupakan salah satu fenomena yang terjadi di Kabupaten Sleman. Keberadaan desa-desa wisata tersebut dapat mengembangkan desa-desa wisata tersebut pada khususnya dan Kabupaten Sleman pada umumnya. Tujuan dari paper ini adalah mengidentifikasi potensi unggulan desa-desa wisata di Kabupaten Sleman. Hasil dari paper ini menunjukkan bahwa desa-desa wisata di Kabupaten Sleman memiliki beberapa potensi unggulan, yaitu: wisata alam, budaya, dan kreatif. Hal tersebut berdasarkan pada tema pengembangan yang terdapat dalam klasifikasi desa wisata di Kabupaten Sleman. Sembilan desa wisata di Kabupaten Sleman memiliki potensi unggulan wisata alam, delapan desa wisata di kabupaten tersebut memiliki potensi unggulan wisata budaya, dan empat belas desa wisata di kabupaten tersebut memiliki potensi unggulan wisata kreatif. Potensi wisata kreatif merupakan potensi unggulan paling besar yang dimiliki oleh Kabupaten Sleman.
Kampung Code Yogyakarta sekarang menjadi berwarna penuh mural. Identitas Kampung Code dapat dilihat dari sense of place. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran mural dalam pembentukan sense of place Kampung Code Yogyakarta yang meliputi komponen atribut fisik lingkungan, aktivitas yang terjadi di lingkungan dan konsepsi masyarakat terhadap lingkungan. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif menggunakan analisis interaktif meliputi reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Bentuk Mural di Kampung Code merupakan lukisan dinding dan atap rumah serta lingkungan yang berisi warna, budaya, himbauan, perjuangan. Proses terbentuknya mural kampung code sudah ada sejak 1980 digagas Romo Mangun. Kemudian adanya pengecatan sebagai promosi rokok. Diakhiri dengan gerakan Tunjukkan Warna Aslimu merubah Kampung Code sebagai kampung mural sepenuhnya. Mural berperan dalam pembentukan sense of place dengan menambah estetika kampung, menambah semangat guyup, menguatkan identitas kampung kreatiif dan berbudaya.
Minat masyarakat terhadap transportasi publik di Kota Yogyakarta menurun. Kondisi ini diperparah adanya persaingan antara transportasi publik konvensional dan transportasi publik online. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui preferensi masyarakat dalam pemilihan moda transportasi publik di Kota Yogyakarta. Penelitian dilakukan menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP). Masyarakat Kota Yogyakarta memperhatikan kriteria pemilihan moda dengan urutan: 1) Keamanan, 2) Kenyamanan, 3) Kemudahan, 4) Waktu, 5) Biaya. Moda Transportasi Publik yang dipilih masyarakat Kota Yogyakarta dengan mempertimbangkan kelima kriteria tersebut yaitu peringkat: 1)Ojek Mobil Online, 2)Ojek Motor Online, 3)Bus Trans, 4)Taksi Konvensional, 5)Ojek Motor Offline, 6)Becak. Dari kriteria biaya, Bus Trans paling hemat. Dari kriteria waktu, Ojek Motor Online paling cepat. Dari kriteria kemudahan, Ojek Motor Online paling mudah. Dari kriteria keamanan, Ojek Mobil Online paling aman. Dari kriteria kenyamanan, Ojek Mobil Online paling nyaman
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.