Model pembelajaran jigsaw merupakan model pembelajaran yang dapat menjadi alternatif dalam pemecahan masalah siswa-siswa yang cenderung pasif dikelas agar menjadi lebih aktif dalam semua langkah pembelajaran. Mereka harus bertanggung jawab menjelaskan materi yang mereka dapat dari kelompok ahli ke kelompok asal mereka. Model pembelajaran jigsaw juga dapat digunakan dalam mengatasi permasalahan siswa yang kurang memiliki sikap kerjasama yang baik saat bekerja dalam kelompok. Dengan model pembelajaran jigsaw, siswa yang kurang memiliki sikap kerjasana yang baik dituntut untuk saling bekerja sama menjelaskan materi pembelajaran, saling meminta pendapat, mengusulkan ide, dan menghargai pendapat teman-temannya baik dalam kelompok asal maupun kelompok ahli. Selain itu, model pembelajaran jigsaw juga dapat meningkatkan tingkat kedisipilinan siswa yang cenderung membuat onar di kelas. Karena mereka harus terlibat dalam segala aktivitas dalam pembelajaran sehingga mengurangi kesempatan mereka membuat keributan.

Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kuantitatif yang menggunakan tes sebagai teknik pengumpulan data. Dalam penelitian ini, digunakan metode sampling jenuh, di mana semua anggota populasi dijadikan sampel penelitian. Pendekatan ini dipilih karena jumlah populasi yang terbatas. Berdasarkan hasil penelitian tentang kemampuan mengisi teks pantun rumpang kepada siswa kelas V SDN 010 Blok B Rengat memiliki presentase terbesar di rentang nilai 76-100. Memiliki data yang berdistribusi normal ketika dilakukan uji normalitas. Dengan hasil tersebut, penulis melanjutkan dengan menggunakan uji T sampel. Hasil dari analisis melalui uji T tersebut, didapatkan jika H0 tidak diterima. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa kelas V SDN 010 Blok B Rengat dalam mengisi teks pantun rumpang tidak memenuhi harapan rata-rata 80.