Minyak goreng merupakan salah satu bahan pokok yang harus tersedia dalam kebutuhan hidup masyarakat Indonesia. Pertumbuhan penduduk, perkembangan industri, rumah makan dan restoran cepat saji menyebabkan penggunaan minyak goreng semakin meningkat. Peningkatan penggunaan minyak goreng tersebut akan menyebabkan peningkatan limbah hasil penggorengan. Limbah minyak bekas atau minyak jelantah yang tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan pencemaran di lingkungan. Kurangnya kesadaran masyarakat akan bahaya limbah minyak jelantah terhadap lingkungan sehingga perlu adanya pembinaan kepada masyarakat terkait bahaya pembuangan limbah minyak jelatah ke lingkungan dan memberikan solusi pemanfaatan minyak jelantah menjadi produk baru yang mempunyai nilai ekonomis. Oleh karena itu, sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dari Institut Sains dan Teknologi Nahdlatul Ulama Bali (ISTNUBA), kami mencoba mengajak masyarakat di Desa Banjar Anyar, Kediri, Kabupaten Tabanan Bali untuk dapat berpartisipasi dalam pelatihan pengolahan minyak jelantah menjadi sabun cuci batangan dan lilin aromaterapi. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan pembagian brosur informasi mengenai bahaya dan manfaat minyak jelantah. Kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam mengelola minyak jelantah serta dapat membuka peluan wirausaha, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar.
Hutan mangrove sedang menghadapi masalah seperti deforestasi, sehingga perlu pemantauan dan pemetaan hutan mangrove khususnya di Pulau Bali. Penyebab utama hilangnya hutan mangrove adalah kegiatan antropogenik, termasuk akuakultur, pertanian, dan pembangunan perkotaan. Di wilayah yang luas seperti pulau Bali, penyediaan data sebaran mangrove dan pemantauan perubahan kondisi vegetasi memerlukan waktu proses yang lama bila dilakukan dengan interpretasi citra secara konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi luasan sebaran dan kerapatan hutan mangrove untuk memberikan informasi terbaru kepada pemerintah. Metode yang digunakan adalah CART Supervised Classsification di Google Earth Engine (GEE) dan Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) di ArcMap. Platform Google Earth Engine (GEE) memiliki koneksi big data yang dapat mengolah data berbasis cloud dengan berbagai algoritma machine learning. Kajian ini berfokus pada tiga zona utama yaitu zona A meliputi Kabupaten Buleleng dan Jembrana, Zona B yang meliputi Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, dan Zona C yang masuk dalam Kabupaten Klungkung. Hasil pemetaan sebaran hutan mangrove memiliki nilai overall accuracy sebesar 95.7% sedangkan kappa accuracy sebesar 91.2%. Total luas hutan mangrove pada tahun 2021 di Pulau Bali adalah 2,488.7 Ha. Kerapatan hutan mangrove terlebat terletak di kawasan Tahura Ngurah Rai (Zona B) yaitu Kota Denpasar dan Kabupaten Badung masing-masing 335.9 Ha dan 261.1 Ha. Kota Denpasar dan Kabupaten Badung juga merupakan dua kawasan mangrove terluas di Pulau Bali dengan luas masing-masing adalah 590.5 Ha dan 662.5 Ha.
Perubahan suhu dan curah hujan yang ekstrim tampaknya menjadi faktor yang paling signifikan dalam budidaya udang. Adanya penurunan produksi udang di Jawa Timur dapat terjadi karena terganggunya kualitas air dan faktor lingkungan ekosistem. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi area yang rentan yang mempengaruhi sektor budidaya udang vaname di Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Banyuwangi berdasarkan model CMIP5 (model IPSL-CM5A-MR terpilih) untuk strategi adaptasi terhadap perubahan iklim dan untuk mengetahui korelalsi antara parameter iklim dengan produksi udang. Proyeksi model IPSL-CM5A-MR untuk tahun 2020, 2040 dan periode waktu 24 tahun (2018 - 2042) mencakup empat skenario Representatif Concentration Pathway (RCPs), meliputi RCP 2.6, RCP 4.5, RCP 6.0 dan RCP 8.5. Hasil penelitian menggunakan indeks kerentanan menunjukkan bahwa Kabupaten Banyuwangi merupakan daerah paling rentan di Provinsi Jawa Timur. Kelurahan Muncar dan Kelurahan Tegaldlimo merupakan area yang paling rentan di Kabupaten Banyuwangi. Parameter iklim (curah hujan dan suhu) berkorelasi positif dengan data produksi udang vaname di Kabupaten Banyuwangi namun tidak signifikan
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.