Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis puisi rakyat pada siswa kelas VII SMPN 7 Kabupaten Tebo dengan menggunakan media gambar Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas dan berlangsung dalam dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II dengan batas nilai minimal 70. Setiap siklus terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah keterampilan menulis puisi rakyat siswa kelas VII SMP Negeri 7 Kabupaten Tebo. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan teknik nontes. Teknik tes dilaksanakan dengan cara peserta didik menulis puisi rakyat, sedangkan teknik nontes dengan cara observasi, wawancara, serta dokumentasi foto. Analisis data meliputi data kuantitatif dan data kualitatif. Hasil penelitian menulis puisi rakyat diketahui bahwa proses pembelajaran menulis puisi rakyat menggunakan media gambar berlangsung kondusif, intensif, dan menyenangkan. Siswa terlihat lebih bersemangat, aktif mengikuti pelajaran, serta serius dalam menulis puisi rakyat. Hal tersebut telihat dari hasil keterampilan menulis puisi rakyat siswa yang selalu meningkat dari pra siklus sampai siklus II. Hasil tes pra siklus menunjukkan nilai rata-rata kelas sebesar 65,47 dengan ketuntasan sebesar 36,66%. Pada siklus I nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 66,53 dengan ketuntasan sebesar 46,66%. Pada siklus II nilai rata-rata kelas sebesar 74,73 dengan keuntasan sebesar 76,67%. Dengan demikian, terjadi peningkatan keterampilan menulis puisi rakyat sebesar 8,2% dari siklus I ke siklus II. Saran bagi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia hendaknya menggunakan media dan teknik pembelajaran yang dapat meningkatkan antusias siswa dalam belajar menulis puisi rakyat, seperti media gambar. Media gambar telah terbukti dapat meningkatkan nilai menulis puisi rakyat. Saran bagi peneliti lain, hendaknya melakukan penelitian lanjutan tentang menulis puisi rakyat menggunakan media, pendekatan, maupun model dan metode lain yang lebih kreatif dan variatif, sehingga menambah khazanah dan kualitas pendidikan di Indonesia.