Pendidikan karakter merupakan upaya-upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk membantu peserta didik memahami nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan. Kemudian nilai-nilai tersebut dapat terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan dan perbuatan. Sesuai dengan karakteristikanak usia dini, maka sifat-sifat materi pembelajaran adalah materi yang bersifat aplikatif, enjoyble, dan mudah ditiru.Dalam pengembangan sikap dan perilaku anak usia dini berbasis karakter, terdapat empat hal penting yang mesti diperhatikan ketika mereaktualisasikan pendidikan karakter, yakni melalui: (1) memberi pemahaman yang benar tentang pendidikan karakter, (2) pembiasaan, (3) contoh atau teladan, (4) pendidikan atau pembelajaran secara integral.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pengembangan karakter tanggung jawab anak di dalam lingkungan sekolah yang kurang optimal seperti hal anak tidak menyimpan kembali barangbarang yang telah digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil pengembangan kemampuan bertanggung jawab anak melalui kegiatan cooking class pada anak kelompok B di TK Mutya Agni. Penelitian menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas model John Elliot yang dilaksanakan tiga siklus dan setiap siklus terdiri dari tiga tindakan. Instrumen yang digunakan adalah pedoman observasi, penilaian peforma, catatan lapangan, catatan anekdot, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan 1) penggunaan bahan-bahan sesuai petunjuk, 2) menyelesaikan tugas sampai selesai, 3) menyelesaikan tugas dengan tepat waktu, 4) mengikuti aturan selama kegiatan cooking class, 5) merapihkan alat, tempat, dan bahan yang telah digunakan. Kelima indikator tersebut mengalami peningkatan pada setiap siklusnnya. Hasil presentasi pengembangan karakter tanggung jawab anak pada siklus I sebesar 0 % hal ini dikarenakan anak masih pada tahap BSH, pada siklus II sebesar 50,42 %, dan pada siklus III sebesar 89,89 %. Karakter tanggung jawab anak meningkatkan setelah diberikan kegiatan cooking class. Oleh karena itu, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu kegiatan yang dapat mengembangkan karakter anak. Kata Kunci : karakter tanggung jawab anak, cooking class, taman kanak-kanak, PTK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpkir kritis dan kemampuan berfikir kreatif serta pengaruh terhadap motivasi belajar siswa Mts. Model yang diterapkan dalam pembelajaran adalah Problem Based Learning. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 orang siswa yang duduk di kelas VIII di Mts Al Mukhlisin Kabupaten Bandung. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah kemampuan berfikir kritis matematis dan kemampuan berfikir kreatif siswa yang mendapatkan pembelajaran matematika dengan model Problem Based Learning lebih baik dari pada siswa yang mendapatkan pembelajaran matematika dengan model konvensional, gambaran peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis dan kemampuan berfikir kreatif siswa yang mendapatkan pembelajaran matematika dengan model Problem Based Learning lebih baik dari pada siswa yang mendapatkan pembelajaran matematika dengan model konvensional, terdapat korelasi antara kemampuan berpikir kritis matematis dengan kemampuan berfikir kreatif, dan ada korelasi antara kemampuan berfikir kritis matematis dan kemampuan berfikir kreatif serta pengaruh terhadap motivasi belajar siswa.
Objective: This study aims to look at the local government's public policy analysis so that it becomes a rule and see the regulations' efforts in protecting the values of traditional culture. Method: The research method is part of the methodology. The types of data employed in this research approach are primary data and secondary data. Field research was used to collect primary data. Primary legal resources, legal secondary sources, and tertiary legal materials comprise the secondary data. Comprehensive interviews and witnessing participants were employed to obtain data for this study. Participatory observation is the process of being involved in specific activities aimed to observe communities as well as their condition. Data analysis was carried out through interpretive case study narratives. This research was done in Pariaman City and Padang Pariaman Regency of the West Sumatera Province. Within the two chosen areas, were 4 villages selected, which became the parameter for the custom of Bajapuik marriage traditions through the cultural principle of Salinga Nagari. The 2 villages located in Pariaman City are Angkek Padusunan IV Village and Kurai Taji Village. In Padang Pariaman District, Nagari Gunung Padang Alai and Nagari Kudu Ganyang was chosen as the research location. Results: The Pariaman Regional Government must establish a Regional Regulation on Cultural Preservation as Local Wisdom so that the Regional Regulation on Cultural Protection as Local Wisdom is an apparent consensus to the ideal concept of preserving cultural traditions' values in the Pariaman community.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.