Palm oil is one of the main crops and seeds in Indonesia. In oil palm plantations, oil palm crops are the most important things. Oil palm crops in the right time and quantity are what the farmers want. Therefore, harvest prediction using as reference of palm oil harvest target. Determination of harvest targets required a method that is able to predict the yield of oil palm. In this research, built a system of fuzzy inference with TSK method (Takagi Sugeno Kang), which aims to predict the yield of oil palm farmers. The fuzzy rules in the form of IF antecedent THEN are consequent, using consequent linear equations of the input variables. The coefficients of each variable of linear equation are consequently derived based on the expected yield of the harvest. The results of prediction testing of Palm Oil harvest production in 3 seasons, namely Dry Season, Rainy Season, Fertilization, input the number by values of variable with to the given range prove that the fuzzy inference of the TSK method can calculate palm il crop predictions well.
Pemerintah Kabupaten Aceh Besar telah mengusulkan pembangunan jembatan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebanyak 5 ruas untuk dibangun pada tahun 2021. Usulan pembangunan jembatan tersebut di tahun 2021 tidak dapat dibangun semua, karena adanya keterbatasan anggaran. Oleh karena itu 5 ruas pembangunan jembatan yang diusulkan, perlu ditentukan skala prioritas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kriteria yang dominan perlu dipertimbangkan dalam pembangunan jembatan dan menganalisis prioritas pembangunan jembatan di Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif melalui kuesioner. Teknik analisis data digunakan Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kriteria yang dominan perlu dipertimbangkan dalam pembangunan jembatan adalah kriteria ekonomis dengan nilai rata-rata gabungan eigen sebesar 0,35. Prioritas pembangunan jembatan adalah Jembatan Kr. Keumeuruek sebagai prioritas 1 dengan bobot sebesar 0,46, Jembatan Siron II dan Jembatan Blang Baro I sebagai prioritas 2 dengan bobot sama-sama sebesar 0,20, serta Jembatan Alue Jeumpung dan Jembatan Inong Balee sebagai prioritas 3 dengan bobot sama-sama sebesar 0,07.
Hasil penelitian pengeringan cabai merah menunjukkan bahwa pada perlakuan tanpa blansir terdapat suhu rata-rata dalam ruang alat pengering pada hari pertama yaitu sebesar 54°C dan pada hari kedua yaitu sebesar 46,6°C,sedangkan suhu rata-rata pada perlakuan diblansir yaitu sebesar 58,6°C. Kelembaban relatif rata-rata dala ruang alat pengering pada perlakuan tanpa blansir pada hari pertama yaitu sebesar 40,2% dan kelembaban relatif rata-rata pada hari kedua yaitu sebesar 51%, sedangkan kelembaban relatif rata-rata pada perlakuan di blansir yaitu sebesar 35,7%. Kadar air akhir pada cabai merah kering dengan perlakuan tanpa blansir yaitu =9,84%, =10,50%, =10,06%, =9,84%,=10,28% dan =9,62%. Sedangkan Kadar air akhir pada cabai merah kering dengan perlakuan diblansir yaitu =9,74%, =9,74%, =10,36%, =10,15%,=9,74% dan =9,53%. Kandungan vitamin C didapat pada cabai merah kering dengan perlakuan tanpa blansir yaitu =39,33%, =43%, =45,6%, =44,93%,=41,27% dan =37,73%. Sedangkan kandungan vitamin C akhir pada cabai merah kering dengan perlakuan diblansir yaitu =34,13%, =37,4%,=40,8%, =38,87%,=36,07% dan =33,36%.Uji organoleptik Cabai merah kering menunjukkan bahwa panelis lebih banyak menyukai dengan perlakuan diblansir.Study The Uniformity Of Drying Quality Of Red Peppers Using Hohenheim Type DryersAbstract. From the results of red pepper cultivation research showed that on treatment without blancing there is average temperature in the dryer room on the first day that is equal to 54%°C and on the second day that is equal to 46,6°C, while the average temperature at the blancing treatment that is equal to 58,6°C. The average relative humidity in the drying chamber on the bluffing treatment on the first day is 40,2% and the average relative humidity on the second day is 51%, while the average relative humidity at the blancing treatment is 35,7%. The final water content of dried red pepper with bluff treatment is P1 = 9,84%, P2=10,50%, P3=10,06%, P4=9,84%, P5=10,28% and P6=9,62%. While the final water content of dried red pepper with blancing treatment is P1=9,74%, P2=9,74%, P3=10,36%, P4=10,15%, P5=9,74% and P6=9.53%. The content of vitamin C was found in dry red chilli with the treatment without blancing that is P1=39,33%, P2=43%, P3=45,6%, P4=44,93%, P5=41,27% and P6=37,73%. While the final vitamin C content of dried red pepper with blancing treatment is P1=34,13%, P2=37,4%, P3=40,8%, P4=38,87%, P5=36,07% and P6=33.36%. The red pepper organoleptic test showed that the panelists preferred the treatment in blancing.
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisis deskriptif terhadap 2 variabel yaitu jumlah kedatangan kapal dan hasil tangkapan ikan serta melihat korelasi antara kedua variabel tersebut. Tujuan lainnya adalah memprediksi hasil tangkapan ikan di PPS Kutaraja dengan metode ARIMA. Penelitian ini menggunakan 2 variabel, yaitu jumlah kedatangan kapal dan hasil tangkapan ikan selama 84 bulan (Tahun 2015 hingga 2021). Hasil penelitian menunjukkan bahwa korelasi antara hasil tangkapan ikan dan jumlah kapal berangkat di PPS Kutaraja Banda Aceh adalah sebesar 53,16%. Hubungan linier sederhana tidak terjadi antara kedua variabel ini sebab ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil tangkapan ikan. Ramalan hasil tangkapan ikan di PPS Kutaraja Banda Aceh dapat mengunakan model ARIMA (2,1,1) sedangkan ramalan jumlah kedatangan kapan bulanan dapat menggunakan model ARIMA (1,1,1). Ramalan dilakukan untuk 24 bulan (Tahun 2022 hingga 2023). ABSTRACT The purpose of this study is to conduct descriptive analysis of 2 variables, namely the number of boat arrivals and fish catches and see the correlation between the two variables. Another goal is to predict fish catch at PPS Kutaraja using the ARIMA method. This study uses 2 variables, namely the number of boat arrivals and fish catches for 84 months (Years 2015 to 2021). The results showed that the correlation between fish catch and the number of vessels departing at PPS Kutaraja Banda Aceh was 53.16%. A simple linear relationship does not exist between these two variables because there are other factors that affect fish catch. Forecasting fish catch at PPS Kutaraja Banda Aceh can use the ARIMA (2,1,1) model while forecasting the number of arrivals when monthly can use the ARIMA (1,1,1) model. Forecasting is done for 24 months (Year 2022 to 2023).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.