Minuman sirop adalah minuman yang banyak digemari oleh berbagai kalangan masyarakat setelah air putih dan kopi. Minuman sirop banyak disajikan dalam berbagai kegiatan karena rasa yang ditimbulkan memberikan rasa kesegaran sendiri. Sirop yang dibuat dalam penelitian ini adalah sirop jeruk siam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kandungan antioksidan, total asam, total padatan terlarut dan viskositas pada minuman sirop jeruk siam. Penelitian ini menggunakan sari hasil perahan dari jeruk siam dan penelitian ini berlangsung pada bulan November 2020 – Februari 2021. Proses pengolahan untuk mendapatkan sarinya dilakukan di Laboratorium Agroindustri Pangan Politeknik Negeri Sambas. Dan hasil pengujian dilakukan di Sucofindo dengan pengujian sampel menggunakan metode AOAC (2016) ed. 20. Adapun hasil penelitian yang didapatkan pada pengujian minuman sirop jeruk siam adalah  18.542 mg/L (IC50) ) untuk antioksidan, 0.54 % total asam, 11.09 0Brix Total padatan terlarut dan viskositas sebesar 7.121 Cp. Berdasarkan dari hasil pengujian pada minuman sirop jeruk siam tersebut bahwa hasil olahan buah jeruk siam dapat dikatakan sebagai minuman yang sesuai dengan standar pasar pada umumnya.

Sektor industri memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Industri berperan sebagai “dewa penyelamat” atas peningkatan penduduk usia produktif yang membutuhkan lapangan pekerjaan. Stimulus tersebut menjadi angin segar bagi perekonomian. Secara tidak langsung peningkatan angkatan kerja akan mendorong tercapai nya target pendapatan nasional. Terlebih di era perdagangan bebas saat ini, pendapatan nasional adalah economic branding untuk menarik minat investor dalam dan luar negeri. Dibalik peranan penting nya, pada praktik nya sektor industri di Indonesia baik industri skala besar maupun mikro kecil dan menengah mengalami dari berbagai macam tantangan

Abstrak: Kerajinan tenun merupakan salah satu produk unggulan industri mikro masyarakat Desa Sumber Harapan, Kabupaten Sambas. Sudah sejak lama limbah kain tenun dibiarkan menumpuk di gudang atau dibakar sehingga menimbulkan asap dan gas yang mencemari lingkungan. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan transfer ilmu dan wawasan terkait dengan pemanfaatan limbah kain tenun sambas yang dapat diolah kembali menjadi produk baru bernilai jual dengan teknik patchwork. Mitra dalam kegiatan pengabdian ini adalah komunitas pengrajin tenun dari Desa Sumber Harapan, Kabupaten Sambas. Metode pelaksanaan pengabdian berupa sosialisasi program kepada mitra, membagi mitra menjadi kelompok kecil yang beranggotakan 4-5 orang dan membagikan alat dan bahan serta modul. Materi pelatihan berupa teknik dasar patchwork, dimulai dari pemilihan kain, penghitungan kebutuhan kain, pembuatan cetakan pola, pemindahan pola ke kain, pemotongan kain, pembuatan HST (half square triangle) dan flying geese, penjahitan potongan kain, perataan kampuh, penjahitan barisan blok, pembuatan bingkai (border) hingga pembuatan sambungan antarblok (sashing). Selanjutnya seluruh mitra dibimbing untuk praktik secara mandiri dan mengerjakan proyek kelompok. Hasilnya mitra mampu mengaplikasikan ilmu dan mengembangkan keterampilannya dalam memanfaatkan dan mengolah limbah kain tenun menjadi berbagai produk yang bernilai ekonomi seperti foodmat, placemat, alas kulkas, dan totebag. Aneka kreasi produk yang dihasilkan kedepannya diharapkan bisa menjadi sumber pendapatan tambahan bagi para pengrajin tenun Desa Sumber Harapan.Abstract: Weaving craft was one of the superior products of the micro-industry community of Sumber Harapan Village, Sambas Regency. For a long time, woven fabric waste has been allowed to accumulate in warehouses or be burned, causing smoke and gases that pollute the environment. The purpose of this community service activity was to provide knowledge transfer and insight related to the utilization of sambas woven waste which can be reprocessed into new products using patchwork techniques. Partners in this service activity were the community of weaving craftsmen from Sumber Harapan Village, Sambas Regency. The method of community services implementation was socializing the program to partners, dividing partners into small groups consisting of 4-5 people and distributing tools, materials and modules. The training materials are in the form of basic patchwork techniques, starting from fabric selection, calculating fabric needs, making pattern prints, transferring patterns to fabric, cutting fabric, making HST (half square triangle) and flying geese, sewing pieces of fabric, smoothing seams, sewing block rows, making frames (borders) to making connections between blocks (sashing). Furthermore, all partners are guided to practice independently and work on group projects. As a result, partners can apply their knowledge and develop their skills in utilizing and processing woven waste into various products of economic value such as food mats, placemats, refrigerator mats, tote bags, and masks. The various product creations produced are expected to be a source of additional income for the weaving craftsmen of Sumber Harapan Village.Weaving craft was one of the superior products of the micro-industry community of Sumber Harapan Village, Sambas Regency. For a long time, woven fabric waste has been allowed to accumulate in warehouses or be burned, causing smoke and gases that pollute the environment. The purpose of this community service activity was to provide knowledge transfer and insight related to the utilization of sambas woven waste which can be reprocessed into new products using patchwork techniques. Partners in this service activity were the community of weaving craftsmen from Sumber Harapan Village, Sambas Regency. The method of community services implementation was socializing the program to partners, dividing partners into small groups consisting of 4-5 people and distributing tools, materials and modules. The training materials are in the form of basic patchwork techniques, starting from fabric selection, calculating fabric needs, making pattern prints, transferring patterns to fabric, cutting fabric, making HST (half square triangle) and flying geese, sewing pieces of fabric, smoothing seams, sewing block rows, making frames (borders) to making connections between blocks (sashing). Furthermore, all partners are guided to practice independently and work on group projects. As a result, partners can apply their knowledge and develop their skills in utilizing and processing woven waste into various products of economic value such as food mats, placemats, refrigerator mats, tote bags, and masks. The various product creations produced are expected to be a source of additional income for the weaving craftsmen of Sumber Harapan Village.

Pelatihan pembuatan kecap ini bertujuan unutk meningkatkan keterampilan ibu-ibu PKK yang berada di Kecamatan Tekarang Kabupaten Sambas. Pelatihan ini menggunakan limbah air kelapa yang tidak dimanfaatkan dengan baik. Air kelapa merupakan salah satu cairan yang berasal dalam buah kelapa dengan segudang manfaat dan memiliki banyak kandungan zat gizi. Kelapa menjadi salah satu hasil pertanian yang melimpah di Kecamatan Tekarang Kabupaten Sambas. Selain itu pula Kecamatan Tekarang memilki banyak hasil pertanian diantaranya kelapa, jeruk, buah naga, jambu kristal dan jenis hasil pertanian lainnya. Pemanfaatan air kelapa itu sendiri masih jarang dimanfaatkan, karena pemahaman dan ketidak tahuan masyarakat terhadap pengolahan yang harus dilakukan. Peserta yang terlibat dalam kegiatan ini berjumlah berkisar 20 Peserta dan tergabung dalam ibu–ibu PKK Kecamatan Tekarang. Respon positif yang diberikan ibu-ibu PKK terhadap kegiatan ini adalah dengan hasil olahan yang dilakukan tergolong berhasil. Keterukuran ini dilakukan dari tekstur, warna, aroma dan rasa. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan peserta dapat menjadi lebih terampil dan dapat mengembangkan produk olahan samping hasil pertanian yang berada di Kecamatan Tekarang Kabupatan Sambas.

Abstrak: Pengaruh Kualitas Analis Kredit Dan Fungsi Internal Audit Terhadap Kinerja Perkreditan Pada PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat. Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas dan teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling. Instrumen pada penelitian ini berupa kuisioner untuk kemudian dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Pengujian pada penelitian ini menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social Science). Berdasarkan hasil analisa penelitian ini telah berhasil melewati  uji normalitas dan uji heteroskedastisitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas analis kredit dan fungsi internal audit terhadap kinerja perkreditan pada PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 42 (empat puluh dua) pegawai yaitu masing-masing 1 (satu) pegawai Bank Kalbar yang bertugas sebagai analis kredit dan internal audit pada 21 Kantor Cabang Bank Kalbar. Berdasarkan hasil penelitian secara parsial, pengaruh kualitas analis kredit menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0,029 atau <0,05 terhadap kinerja perkreditan yang berarti kualitas analis kredit berpengaruh signifikan terhadap kinerja perkreditan pada PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat, sedangkan pengaruh fungsi internal audit menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0,854 atau >0,05 terhadap kinerja perkreditan yang berarti fungsi internal audit tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perkreditan pada PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat. Hasil analisa menunjukkan hipotesis yang mengatakan bahwa kualitas analis kredit berpengaruh signifikan terhadap kinerja perkreditan dapat diterima sedangkan hipotesis yang mengatakan bahwa fungsi internal audit berpengaruh signifikan terhadap kinerja perkreditan ditolak.