Abstract This community service aims to direct the community to a healthy lifestyle related to reproductive health. The subjects of service are high school adolescents who are vulnerable to the negative influence of social and environmental media. Reproductive health is very important for both men and women. Reproductive health is defined as a whole physical, mental and social well-being not free from disease or disability in all matters relating to the reproductive system, its functions and processes. This service at the high school level is very necessary to be carried out by using location search methods, approaches to the school and providing workshops to students. With this service can provide students with knowledge and insight into reproductive health and sexual deviations that they must avoid. Adolescent reproductive health is an inseparable part of mental health, mental health and social health. Teenagers must understand and know their sexual reproductive health so as not to produce sexual deviations that will harm themselves and their families. Abstrak Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengarahkan masyarakat pada pola hidup sehat terkait dengan kesehatan reproduksi. Subjek pengabdian yaitu remaja tingkat SMA yang rentan terhadap pengaruh negatif media sosial dan lingkungan. Kesehatan reproduksi hal yang sangat penting untuk pria maupun wanita. Kesehatan reproduksi didefenisikan sebagai suatu kesejahteraan fisik, mental dan sosial secara utuh tidak bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, fungsi dan prosesnya. Pengabdian di tingkat sekolah menengah atas ini sangat perlu untuk dilak dengan menggunakan metode pencarian lokasi, pendekatan kepada pihak sekolah dan pemberian workshop kepada peserta didik.. Dengan adanya pengabdian ini dapat memberikan pengetahuan dan wawasan siswa dalam kesehatan reproduksi dan penyimpangan seksual yang harus mereka hindari. Kesehatan reproduksi remaja merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan yakni kesehatan psikis, mental dan kesehatan social. Remaja harus memahami dan mengetahui kesehatan reproduksi seksual mereka agar tidak menghasilkan penyimpangan-penyimpangan seksual yang akan merugikan diri sendiri dan keluarga.
Sekitar 60 juta jumlah penduduk di Indonesia berada pada usia muda. Potensi ini sangat menentukkan kemajuan dan karakter bangsa di masa depan. Globalisasi, dapat memberikan dampak positif maupun negative terhadap pertumbuhan dan perkembangan generasi muda. Salah satu dampak negatif misalnya perilaku seksual menyimpang yang terjadi di berbagai belahan dunia yang kemudian diketahui dan dapat ditiru oleh kalangan muda di Indonesia. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya kalangan muda yang merasa tabu membicarakan atau bertanya terkait dengan kesehatan reproduksi. Hal tersebut dapat disebabkan orang tua yang merasa malu, menganggap tidak penting atau tidak secara jelas menjelaskan kesehatan reproduksi kepada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi pemahaman dan pendapat remaja sekolah tentang konsep kesehatan reproduksi. Metode dalam penelitian ini yaitu deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian yaitu 69,9% remaja pelajar telah mengetahui konsep dasar reproduksi pada remaja. Terdapat 30,1% diantara sampel penelitian yang tidak mengetahui konsep dasar reproduksi. Remaja sekolah perempuan secara persentase lebih baik dalam memahami pengetahuan kesehatan reproduksi. Sekitar 1,8-11,5% remaja menyatakan sikap setuju terhadap perilaku seksual pranikah dan penyimpangan seksual. Kata kunci: remaja sekolah, kesehatan reproduksi, perilaku penyimpangan seksual
ABSTRAKUpaya pemerintah dengan memberikan vaksinasi kepada warga masyarakat sebagai bentuk pencegahan covid-19 masih dirasa pro dan kontra oleh masyarakat, menurut survei masih banyak warga yang masih takut tentang keampuhan serta kefektifan dari vaksinasi tersebut. Faktor lainnya juga karena terdapat pemberitaan yang tidak sesuai yang banyak beredar sehingga masyarakat masih belum banyak yang mengetahui lebih jelas mengenai vaksinasi tersebut. Untuk meluruskan hal tersebut maka perlu adanya edukasi mengenai pentingnya vaksinasi covid-19.Hal ini bertujuan agar khususnya warga aisyiah ranting kukusan memperoleh informasi yang sesuai serta tidak ada lagi ketakutan mengenai pemberian vaksin. Selain itu dilakukan juga pelatihan pembuatan disinfektan kepada ibu-ibu warga aisyiah kukusan depok sebagai upaya pencegahan covid-19. Beberapa langkah yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian ini yaitu 1) sosialisasi langsung mitra aisyiah ranting kukusan depok 2) pemberian edukasi mengenai vaksinasi covid-19 3) pelatihan pembuatan disinfektan 4) penyemprotan lingkungan lembaga 5) evaluasi akhir kegiatan. Hasil kegiatan ini bahwa mitra dapat memahami dengan jelas yakni mengenai vaksinasi, cara kerja vaksinasi, kriteria yang boleh dan tidak boleh di vaksinasi, reaksi vaksinasi terhadap tubuh dan herd immunity serta pembuatan disinfektan. Kata kunci: edukasi; vaksinasi; covid-19; disinfektan ABSTRACTThe government's efforts by giving vaccinations to citizens as a form of prevention of COVID-19 are still considered pros and cons by the community, according to the survey, there are still many residents who are still afraid about the efficacy and effectiveness of the vaccination. Another factor is because there is a lot of inappropriate news circulating so that many people still don't know more clearly about the vaccination. To straighten this out, it is necessary to provide education about the importance of covid-19 vaccination. This is intended so that especially the residents of the Steamed Branch Aisyiah get the appropriate information and there is no more fear about giving vaccines. In addition, training on the manufacture of disinfectants was also carried out for the women of Aisyiah Kusan Depok residents in an effort to prevent COVID-19. Several steps were taken in this service activity, namely 1) direct socialization of aisyiah partners of the Depok Steam Branch 2) providing education regarding the covid-19 vaccination 3) training on making disinfectants 4) spraying the environment of the institution 5) final evaluation of the activity. The result of this activity is that partners can understand clearly about vaccination, how vaccination works, criteria that may and may not be vaccinated, reactions to vaccination against the body and herd immunity and the manufacture of disinfectants. Keywords: education; vaccination; covid-19; disinfectant.
Pandemi covid-19 merupakan suatu peristiwa yang terjadinya penyebaran penyakit covid 2019 di seluruh dunia. dalam menghadapi pandemi covid-19, beberapa sikap-sikap baik ilmiah dan non ilmiah pastilah akan beredar di berbagai kalangan masyarakat sebagai bagian sikap berpikir untuk mengetahui dan memahami pandemi tersebut. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil analisis perspektif sikap ilmiah masyarakat terhadap pandemi covid 19. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. untuk mendeskripsikan bagaimana gambaran mengenai persepsi sikap ilmiah yang mencakup pengetahuan, sikap dan prilaku yang terjadi pada masyarakat berbagai kalangan dalam mengahadapi pandemic covid-19. hasil penelitian Sebesar 37,5% responden mempunyai sikap selalu ingin tahu berita terbaru tentang covid-19, 65,5% responden bersikap kritis dalam mencari informasi mengenai covid-19 seperti gejala, penyebaran dan pencegahannya, Sikap terbuka responden tentang mengikuti anjuran dari pemerintah seperti mengikuti protokol kesehatan didapatkan hasil sebesar 82,8% mematuhinya dan sikap ilmiah objektif sebesar 37,5% responden menjawab jika mereka bertemu dengan orang yang tidak menerapkan protokol kesehatan di suatu tempat umum, maka akan menegurnya.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi atau Information and Communication of Technology (ICT) tidak dipungkiri telah memasuki berbagai lini kehidupan, salah satunya dalam bidang pendidikan. Sistem teknologi informasi dan komunikasi dapat digunakan hampir pada semua sektor manajemnen pendidikan. Meluasnya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi berdampak pada karakter peserta didik. Hal ini menjadikan proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran yang up to date atau berbasis ICT. Perbedaan generasi antara pendidik atau guru dan peserta didik dapat menghasilkan sebuah gap dalam komunikasi belajar atau penyampaian materi yang efektif dan efisien. Dalam hal ini akan lebih baik jika guru dapat mengimbangi atau menyamakan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang ICT guna pencapaian tujuan pembelajaran dengan baik. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini menggunakan metode pelatihan yang bekerjasama dengan majlis Dikdasmen PWM Muhammadiyah DKI Jakarta. Diketahui bahwa 1) penggunaan perangkat pembelajaran berbasis ICT diantaranya yang berupa personal Computer, Proyektor, Compact Disc, Internet dan Software dalam pembelajaran rutin oleh guru Biologi peserta pelatihan sebanyak 47 %; 2) seluruh peserta pelatihan pembelajaran biologi berbasis ICT menyatakan bahwa kegiatan ini bermanfaat untuk mereka sebagai guru biologi dengan persentase jawaban sebanyak 100 %. Hal ini menunjukkan bahwa guru bersemangat dan memiliki kemauan untuk belajar meningkatkan kompetensi terkait dengan pembelajaran berbasis ICT.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.