Sampah merupakan masalah sebagai besar kota yang ada di Indonesia. Kota Palembang merupakan salah satu kota yang ada di Indonesia yang sangat serius mengurusi maasalah sampah. Usaha yang dilakukan pemerintah Kota Palembang dapat dinyatakan berhasil yang dibuktikan dari Piala Adipura yang didapatkan. Namun keberhasilan tersebut masih memiliki sedikit permasalahan yaitu sering terjadinya penumpukan sampah pada bank sampah yang ada, selain itu juga terdapat penumpukan sampah yang daerah tertentu yang disebabkan tidak disiplinnya masyarakat dalam membuang sampah. Untuk itu di dalam penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi berupa partisipasi masyarakat dalam memberikan pengaduan terkait dengan masalah sampah tersebut. Proses pelaporan yang ditawarkan dalam penelitian ini yaitu berupa aplikasi mobile dan web yang dikhususkan untuk memberi pengaduan penumpuka sampah dengan nama Smart Cleaning. Proses pengembangan digunakan metode prototype. Metode ini memiliki kelebihan yaitu melibatkan pengguna dalam proses pengembangannya sehingga akurasi aplikasi yang hasilkan tergolong tinggi. Hasil dari penelitian ini berupa aplikasi smart cleaning yang memiliki akses pengguna masyarakat, administrator dan petugas. Masing-masing pengguna memiliki akses dan fitur tersendiri yang dapat memproses pengaduan masyarakat terkait penumpukan sampah
Kelestarian alam adalah isu yang sangat sentral pada masa ini, hal ini di sebabkan oleh semakin banyaknya kerusakan yang alam yang terjadi dikarenakan ketidakperdulian manusia akan pentingya menjaga agar alam tetap menjadi tempat yang bersahabat untuk kehidupan kita. Salah satu penopang kelestarian alam adalah adanya kelestarian lahan gambut yang mampu menyimpan gas karbon yang berfungsi untuk menahan laju paningkatan suhu bumi. Salah satu upaya yang dilakukan untuk menjaga kelestarian lahan gambut adalah tersedianya data dan informasi tentang kondisi lahan gambut yang komprehensif dan terbaru yang bisa diakses oleh piha yang berkepentngan dengan kondisi lahan gambut. Untuk itulah dibutuhkan suatu Sistem Informasi Geografis yang di desain dan dibangun dengan menggunakan pendekatan Classic Life Cycle Model serta didukung dengan Perangakt lunak ArcGIS, UML Model dan Bahasa pemrograman PHP. Sistem informasi Geografis ini memberikan informasi pemetaan lahan gambut seperti: lokasi lahan gambut, kategori lahan gambut,lahan gambut yng sudah di kelolah dan belum dikelola.
Dinas Pendidikian Sumatra Selatan telah memiliki sebuah sistem informasi geografis mengenai persebaran sekolah yang ada di Provinsi ini. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pola persebaran SMA dan SMK yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Prabumulih, Ogan Ilir, dan Penukal Abab Lematang Ilir menggunakan metode “Avarage Nearest Neighbour” dengan aplikasi arcgis 10.3 berdasarkan 3 macam variasi pola persebaran mengelompok, pola persebaran acak (random), dan pola persebaran seragam(reguler) yang telah terpetakan di website Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan KEMDIKBUD Sumatra Selatan.
Tata guna lahan menjadi sangat penting bagi Pemerintah daerah untuk mengetahui potensi-potensi penghasilan yang ada. Pemanfaatan SIG dalam menganalisa dan merepresentasikan kembali kondisi alam dengan bantuan data spasial dan nonspasial di Kabupaten Empat Lawang. Tujuan penelitian ini untuk melakukan pemetaan menggunakan metode scoring dan overlay dengan melihat data peta jenis tanah, curah hujan, penggunaan lahan, dan kemiringan lereng. Hasil akhir dari sebaran overlay dari lahan pertanian dan perkebunan dianalisis bahwa sebaran overlay lahan perkebunan lebih mendominasi dengan jenis perkebunan Kopi di Kecamatan Ulu Musi, Pendopo, Pendopo Barat, Lintang Kanan, Muara Pinang, Pasemah Air Keruh, dan Sikap Dalam data dilihat dari 4 peta parameter dan menyesuaikan data hasil akhir. Sedangkan untuk lahan pertanian lebih kecil dan didominasi oleh Padi di Kecamatan Pendopo, Lintang Kanan, Pasemah Air Keruh, Ulu Musi, Talang Padang, dan Tebing Tinggi. Sedangkan sebaran overlay dengan data 3 paramater pemanfaatan lahan perkebunan dan pertanian termasuk dalam kategori hutan produksi biasa yang diman dapat dikategorikan pemanfaatan hutan tersebut aman
Geographically the area of Palembang City is 400.61 km2 which is divided into 16 subdistricts and 107 villages and has a sizeable population. The Office of Cooperatives, Small and Medium Enterprises in Trade and Industry of Palembang City as an office directly related UMKM has mapped UMKM in Palembang City but this mapping is still limited to reporting, and is not yet widely accessible to the public. Therefore this study aims to map UMKM geographically and publicly accessible. This mapping will be built using Arcgis technology and Geographic Information System which is an application of earth data processing by looking at spatial data and attribute data. The results of this study are in the form of a GIS application that maps the UMKM of Palembang City.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.