As an agricultural-based village, wives in Mojorejo village located in Ponorogo, East Jave have been supporting the family income from occassional production of bamboo handicraft, e.g. ‘besek’, ‘tumbu’, and ‘rinjing’ for generations. Despite its great potential, this bamboo handicraft is still produced individually with one family produced only one type of product, resulting in low economical impact for the family and the village. This community service program aimed to establish a ‘bamboo handicraft center’ with the final goal of increasing the income of the community in Mojorejo Village. This community service program uses a participatory rural appraisal (PRA) approach, which in the implementation of the program, several methods were used, in the form of focus group discussions, training, technology introduction, counseling and mentoring. As a result of this community development program, the community's economy have increased through development of new products and management of the micro-businesses from production to marketing.
Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh pengetahuan terhadap pelaksanaan pemakaian alat pelindung diri sehingga menciptakan tenaga kerja yang disiplin sebagai upaya pencapaian zero accident bagian spinning. Metode penelitian yang digunakan berjenis observasional analitik yang menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah porposive sampling. Sampel yang menjadi objek penelitian berjumlah 55 orang. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan lembar observasi untuk mengetahui karakteristik responden, mengukur pengetahuan dan pelaksanaan pemakaian APD lalu analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan uji Chi Square (p) 0,009 ≤ α = 0,05 sehingga hasil tersebut signifikan. Sebagian besar responden mempunyai tingkat pengetahuan tinggi, sedangkan pelaksanaan pemakaian APD sebagian besar tenaga kerja disiplin dalam memakai APD. Dari penelitian ini dapat disimpulkan ada pengaruh pengetahuan terhadap pelaksanaan APD sebagai upaya pencapaian zero accindent bagian spinning PT. X sebesar 6,839. Untuk penelitian lebih lanjut perlu pengkajian terhadap faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap pelaksanaan pemakaian APD di tempat kerja.
Kegiatan pertanian sebagai mata pencaharian utama masyarakat Ponorogo memiliki dampak buruk terhadap kesehatan, terutama dari penatalaksanaan pestisida yang belum baik. Berdasarkan penelitian sebelumnya, petani yang terpapar pestisida akan mengalami perubahan kadar enzim kolinesterase akibat efek toksik dan berakibat pada terjadinya gangguan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan masa kerja dan personal hygiene terhadap kadar enzim kolinesterase pada petani hortikultura. Jenis penelitian ini adalah survei analitik menggunakan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah petani hortikultura dalam kelompok tani “Demang Jaya”. Sampel berjumlah 30 petani. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner dan pemeriksaan kolinesterase dengan metode Cobast. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat (ANOVA). Hasil pemeriksaan kolinesterase pada petani hortikultura yaitu 60% petani berisiko keracunan pestisida kategori sedang. Tidak terdapat pengaruh antara masa kerja (p-value 0,605) dan personal hygiene (p-value 0,661) terhadap tingkat risiko keracunan pestisida. Hasil regresi linier menyatakan bahwa 21% variasi variabel kolinesterase dijelaskan oleh masa kerja dan personal hygiene, 79% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi linear. Hasil penelitian ini berkontribusi terhadap pengayaan data yang akan menjadi referensi dan record data kesehatan petani bagi program kesehatan kerja Pos UKK Demang Jaya Sehat dan UPT Puskesmas Siman
Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui dan mengkaji pengaruh perbaikan kursi kerja terhadap pekerjaan menjahit di Desa X. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimen dengan rancangan penelitian one gruop pre test and post test design. Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling. Random Sampling berarti pemilihan sekelompok subjek melalui restriksi yang diperoleh melalui kriteria inklusi dan eksklusi. Dalam penelitian ini jumlah populasi sebanyak 31 tenaga kerja laki-laki. Pemilihan subjek penelitian menggunakan teknik random sampling dengan restriksi sehingga didapatkan sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 15 orang. Pengambilan data dilakukan dengan pengukuran Anthropometri, pengukuran kursi kerja sebelum perbaikan, pemberian kursi ergonomis sesuai anthropometri tenaga kerja dan penggunaan kuesioner nordic body map untuk mengetahui keluhan otot-otot skeletal. Teknik pengolahan dan analisis data dilakukan dengan uji statistik nonparametrik-wilcoxon tes dengan menggunakan program komputer SPSS versi 16.0. Hasil analisis perbedaan keluhan muskuloskeletal sebelum dan sesudah perlakuan dengan menggunakan uji wilcoxon diperoleh hasil nilai Asymp. Sig (2-tailed) 0,001(p value 0,001 < 0,01) yang bermakna sangat signifikan, ini berarti ada perbedaan nilai sebelum dan sesudah perbaikan kursi kerja. Sesudah perbaikan kursi kerja rerata (X) ± SD total score keluhan muskuloskeletal menjadi berkurang dari 65.1 ± 3.1 menjadi 41.3 ± 3.8. Jadi perbedaan keluhan muskuloskeletalnya adalah 23.8 (36.6%). Simpulan dari penelitian ini dapat menggambarkan bahwa ada pengaruh perbaikan kursi kerja terhadap keluhan muskuloskeletal pada pekerjaan menjahit di Desa X. Untuk pencegahan keluhan Muskuloskeletal dapat dilakukan dengan menggunakan kursi kerja yang ergonomis seperti dalam penelitian ini.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.