Teachers are always seen as the role model of the classroom. Students tend to imitate what the teachers speak and do, including in English classroom. It has been popular that in English classroom teachers impose the students to use English (L2) only. However, the practice showed that teachers still use L1 in their teaching. Regarding that fact, this study aims to investigate how teachers use first language (L1) in English classroom. The study involves experienced teachers from two private schools in Bekasi, a junior high school and a senior high school. Observations, video and audio recording, and interview were conducted to collect the data. From the data, it is obtained the teacher talk (TT) where the teachers mostly used English. Although the teachers used English and encouraged students to use English, it turned out that in some situation L1 is unavoidable. The teachers used L1 during the class learning. This teachers’ L1 was then analyzed from the perspective of initiation, response, feedback (IRF) exchange. The result shows that teachers performed typical acts and functions in the class interaction. Moreover, teachers’ L1 was not necessarily showing incompetence or reluctance to use L2. Rather, L1 use performed functions in the classroom that it helped teachers build students’ knowledge and manage the class more efficiently.

Penelitian ini meneliti hakikat keluarga menurut ajaran Katolik. Ia menemukan bahwa jati diri keluarga kristiani adalah Gereja rumah tangga (ecclesia domestica). Keluarga adalah pusat pertumbuhan iman setiap anggota keluarga. Tidak hanya orang tua, anak-anak yang tumbuh dalam keluarga katolik mesti menimba semangat dasar dari hidup dan meneladani karya Yesus dalam mewartakan Kerajaan Allah. Sebagai Gereja rumah tangga, keluarga mengambil bagian dalam tiga tugas Kristus, yaitu sebagai imam, raja, dan nabi. Kehidupan sehari-hari dalam keluarga menjadi tempat yang kondusif dan efektif bagi perwujudan tiga tugas tersebut. Keluarga merupakan tempat yang tepat untuk perayaan iman bersama, untuk pewartaan iman, dan mewujudkan persaudaraan dalam kasih. Penemuan ini sangat relevan saat ini di mana teknologi telah mendisrupsi banyak peranan keluarga. Pembinaan iman yang semula dapat dilaksanakan oleh pelbagai persekutuan di paroki, pada saat pandemi covid 19 harus dilaksanakan oleh keluarga. Keluarga modern telah terdampak perkembangan teknologi yang cepat sehingga mempengaruhi pola hidup mereka. Banyak keluarga yang tetap berpegang pada nilai-nilai dasar kehidupan berkeluarga, tetapi banyak juga keluarga yang bimbang dan bingung tentang peranan keluarga dalam dunia modern. Penelitian ini menerapkan pendekatan penelitian kualitatif. Data penelitian diambil dari pelbagai sumber kepustakaan yang dianalisis secara deskriptif dan analitis. Pada akhirnya peneliti mengambil kesimpulan dari analisis tersebut.

Gereja dapat diartikan dalam dua hal, yaitu sebagai tempat beribadah umat Kristen dan juga suatu badan yang mengelola kegiatan-kegiatan umat Kristen, baik yang bersifat liturgis atau non-liturgis. Demikian pula dengan Gereja Santo Petrus Warak yang selalu mengagendakan kegiatan-kegiatan tersebut. Sejauh ini, Gereja tidak banyak memberitakan kegiatan atau perkembangan yang ada di Gereja karena beberapa keterbatasan, seperti media dan sumber daya. Akibatnya, banyak umat tidak tahu perkembangan gereja. Media yang sering digunakan Gereja untuk mendistribusikan informasi kegiatan adalah pengumuman, teks misa, tabloid, buletin, dan majalah Gereja. Kelemahan media ini adalah informasi terpisah-pisah sehingga dokumentasi kegiatan Gereja tidak terpusat. Hal itu dikarenakan proses pemberitaan dilakukan oleh banyak orang dan data tidak terpusat di Gereja. Melihat permasalahan tersebut, dibuatlah website yang dapat digunakan untuk menyebarkan informasi kepada umat Gereja. Pengurus Gereja dapat menginformasikan profil Gereja, kegiatan-kegiatan apa saja yang akan dilakukan di Gereja, dan formulir-formulir yang diperlukan untuk administrasi Gereja. Selain itu, website ini memungkinkan umat untuk berpartisipasi mengirimkan berita tentang kegiatan liturgis atau non-liturgis di wilayah masing-masing. Pembuatan fitur website ini bertujuan untuk menjawab tantangan terbatasnya sumber daya manusia untuk mengunggah berita secara berkala.

Humor has always been and will remain to be part of the political landscape, even though it may take a temporary break from time to time. The range of political humor is immense, including roasting comedy. In general, past research has succeeded in showing the importance of roasting comedy and how it employs the figure of speech. The problem is although the roasting is broadcast on national television, none of them has examined it using the theory of television satire. Thus, this research aimed to analyze the presupposition of roasting comedy and to study the roasting comedy by using the heuristic structures of television satire, which include: space, target, rhetoric, media, and time. The writers used qualitative methods to analyze the data using critical discourse analysis (CDA). This study used Kiky Saputri’s roasting video of DKI Jakarta governor Anies Baswedan in Lapor Pak! comedy program. The video was taken from the YouTube account Trans7 Official entitled “Kiky ROASTING Anies Baswedan, Pasukan Auto Jantungan! | LAPOR PAK! (09/11/21) Part 4”. This program was selected for its popularity and has won the Indonesian Television Award (ITA) 2021 in the most popular non-drama primetime program category. Among the program's episodes, this episode has become viral with more than 6.8 million views and was widely published in major national news portals. From the analysis, it can be concluded that Kiky Saputri’s roasting comedy has a specific pattern. Furthermore, because the Lapor Pak! program fulfilled Jones' heuristic structure, Kiky Saputri's roasting Anies Baswedan attracted much attention.

Abstrak. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menjamin kualitas dari aplikasi VR Gamelan Slenthem agar menghindari error serta menjamin berjalannya seluruh fungsi yang terdapat di dalamnya dengan menggunakan standar ISO 25010 selama pengujiannya. Aplikasi ini diharapkan dapat menjadi sarana pembelajaran alat musik gamelan, khususnya slenthem. Pengujian dilakukan pada 4 karakteristik berdasarkan pada standar ISO 25010 yaitu functional suitability, performance efficiency, usability, serta portability. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, aplikasi VR Gamelan Slenthem ini dapat disimpulkan memenuhi standar ISO 25010 dengan nilai karakteristik functional suitability 1 (baik), karakteristik usability 93% (sangat layak), karakteristik performance efficiency 80% (layak), dan karakteristik portability yang baik. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rekomendasi dalam pengembangan selanjutnya demi meningkatkan kualitas aplikasi VR Gamelan Slenthem.   Abstract. The aim of the research was to ensure the quality of VR Gamelan Slenthem application to avoid errors and ensure the operation of all the functions in the application by using ISO 25010 standard. Hopefully, this application can be a learning tool for gamelan musical instruments, especially slenthem. Testing was conducted using 4 characteristics of ISO 25010 that were functional suitability, performance efficiency, usability, and portability. Based on the testing, VR Gamelan Slenthem application can be concluded that it meets ISO 25010 standard with the functional suitability characteristic of 1 (good), usability characteristic of 86.16% (excellent), performance efficiency characteristic of 80% (adequate), and good portability characteristic. The result of this study can be used as a recommendation for further development to improve the quality of the VR Gamelan Slenthem application.