Angiogenesis is the process of developing new blood vessels that play an important role in embryogenesis as well as postnatal period. The postnatal angiogenesis is regulated by pro- and anti-angiogenic factors and several signals, one of which is the ephrin/Eph signal. Ephrin-B2 and its receptor EphB4 are transmembrane tyrosine kinase (RTKs) receptors which have an important role in angiogenesis inter alia promoting angiogenesis sprouting and participating in blood vessel maturation (remodeling and stabilization).Keywords: angiogenesis, Ephrin-B2, EphB4, EphrinB2/EphB4 signaling Abstrak: Angiogenesis adalah proses perkembangan pembuluh darah baru yang berperan penting pada embriogenesis, dan juga saat postnatal. Proses postnatal angiogenesis diregulasi oleh faktor-faktor pro- dan anti-angiogenik serta sinyal-sinyal, salah satunya ialah sinyal ephrin/Eph. Ephrin-B2 dan reseptornya EphB4 merupakan reseptor tirosin kinase (RTKs) transmembran yang berperan penting pada angiogenesis, yaitu untuk memromosikan angio-genesis sprouting, serta berpartisipasi dalam pematangan pembuluh darah (remodeling dan stabilisasi).Kata kunci: angiogenesis, Ephrin-B2, EphB4, sinyal EphrinB2/EphB4
Coffee is one of the favorite drinks in the world today, with a consumption of 75% of the total consumption of soft drinks worldwide. Coffee consumption is believed to have an impact on health and muscle strength. Muscle strength itself is a component of fitness that has many aspects and is related to performances, which is supported by muscle, nerves, and mechanics factors. This study reviews the literature on the topic of the effect of coffee on muscle strength in order to determine the effects of coffee on muscle strength. This research is a literature review. Data searching was performed using 1 database, namely PubMed, using the keyword coffee AND muscle strength. The final result is (n=13). This study shows that coffee has a significant effect in increasing muscle strength. In conclusion, coffee has a significant effect on muscle strength.Keywords: coffee, muscle strength Abstrak: Kopi merupakan salah satu minuman terfavorit di dunia saat ini, dengan jumlah konsumsi 75% dari angka keseluruhan konsumsi minuman ringan di seluruh dunia. Konsumsi kopi sendiri dipercaya memiliki pengaruh terhadap kesehatan tubuh dan kekuatan otot. Kekuatan otot merupakan komponen kebugaran yang memiliki banyak aspek dan terkait dengan kinerja yang didukung oleh faktor otot, saraf, dan mekanis. Penelitian ini mengulas literatur dengan topik terkait pengaruh kopi terhadap kekuatan otot untuk mengetahui pengaruh kopi terhadap kekuatan otot. Penelitian ini merupakan penelitian yang sifatnya literature review. Pencarian data menggunakan 1 database yaitu PubMed menggunakan kata kunci coffee AND muscle strength. Didapatkan hasil akhir (n=13). Penelitian ini menunjukkan bahwa kopi memiliki pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan kekuatan otot. Sebagai simpulan, kopi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kekuatan otot.Kata kunci: kopi, kekuatan otot
Obesity is excess fat in the body, which clinically has a relationship with body mass index (BMI) which is thought to be a risk factor for several musculoskeletal disorders such as rheumatoid arthritis (RA). The aim of this study is to determine obesity as a risk factor of RA. The study was conducted using a literature review method and the literature was taken from 1 database, Pubmed. The keywords used were Body Mass Index AND Obesity AND Rheumatoid Arthritis. The article search used the PICOS framework, and obtained 12 literatures. For the result, obesity as a significant risk factor for the development of RA. In Conclusion: In the study, it was found that obesity can be a risk of RA. Keywords: Body Mass Index; Obesity; Rheumatoid ArthritisAbstrak: Obesitas merupakan kelebihan lemak pada tubuh, yang secara klinis memiliki hubungan dengan indeks massa tubuh (IMT) yang diperkirakan dapat menjadi salah satu faktor risiko pada beberapa gangguan muskuloskeletal seperti rheumatoid arthritis (RA). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui obesitas sebagai salah satu faktor risiko RA. Penelitian ini menggunakan metode literature review yang diambil dari 1 database, Pubmed. Kata kunci yang digunakan adalah Body Mass Index AND Obesity AND Rheumatoid Arthritis. Pencarian artikel digunakan PICOS framework dan didapatkan 12 literatur. Hasil yang didapatkan obesitas merupakan salah satu faktor risiko yang signifikan terjadinya perkembangan RA. Sebagai simpulan, penelitian ini menunjukkan bahwa obesitas dapat menjadi salah satu faktor risiko RA.Kata kunci: Indeks Massa Tubuh; Obesitas; Rheumatoid Arthritis
Bone fracture healing process begins with an inflammatory stage, which leads to callus formation and tissue differentiation within the callus and is completed by callus resorption and bone remodeling. Previous studies have shown that nicotine users are more likely to experience prolonged wound healing, higher risk of wound infection, higher incidence of fractures, higher incidence of fracture nonunion, higher risk of malunion, longer time to fuse fractures, and increased risk of osteomyelitis after fracture. The purpose of this study is to determine the effect of nicotine exposure on fracture healing. This study took the form of a literature review with data searches using two databases, namely PubMed and ClinicalKey. The keywords used are nicotine and fracture healing. After being selected based on inclusion and exclusion criteria, 12 literature was obtained which will be reviewed. Research from 12 literature reviewed found that nicotine gave varying results on fracture healing, some of which were attributed to differences in nicotine doses or differences in the experimental animal species studied. In conclusion, nicotine has an effect on fracture healing.Key words: nicotine, fracture healing Abstrak: Proses penyembuhan patah tulang dimulai dengan tahap peradangan, yang mengarah pada pembentukan kalus dan diferensiasi jaringan di dalam kalus dan diselesaikan dengan resorpsi kalus dan remodeling tulang. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa pengguna nikotin lebih cenderung mengalami penyembuhan luka yang lama, risiko infeksi luka yang lebih tinggi, insiden patah tulang yang lebih tinggi, insiden fraktur nonunion yang lebih tinggi, risiko malunion yang lebih tinggi, waktu yang lama untuk penyatuan patah tulang, dan peningkatan risiko osteomielitis setelah fraktur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh paparan nikotin terhadap penyembuhan fraktur. Penelitian ini berbentuk literature review dengan pencarian data menggunakan dua database yaitu PubMed dan ClinicalKey. Kata kunci yang digunakan yaitu nikotin and penyembuhan fraktur. Setelah diseleksi berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi, didapatkan 12 literatur yang akan direview. Penelitian dari 12 literatur yang direview didapatkan bahwa nikotin memberikan hasil yang bervariasi terhadap penyembuhan patah tulang, beberapa diantaranya dianggap berasal dari perbedaan dosis nikotin atau perbedaan spesies hewan percobaan yang diteliti. Sebagai simpulan, nikotin mempunyai pengaruh terhadap penyembuhan fraktur.Kata kunci: nikotin, penyembuhan fraktur
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.