The behavior of nurses in giving drugs to patients must be in accordance with Standard Operational Procedures (SPO) so that patients are safe from drug-administration errors. There is still a lack of knowledge of nurses about the 12 correct principles of giving drugs to patients, not double checking with other nurses when giving drugs and there are still nurses who do not wait for patients to take their drugs and leave drugs on the patient's table. This study aims to identify the compliance of nurses in implementing the 12 correct principles of drug administration. This research design uses a descriptive study. The number of samples was 40 implementing nurses who were selected using simple random sampling. The measuring instrument used is a knowledge and compliance questionnaire of nurses about the twelve correct principles of drug administration. Data were analyzed using Descriptive Statistical Proportion Percentage Analysis (ASDPP). The results showed that most of the more than 50% (65%) of the respondents had an obedient attitude. Nurses more often do double checks before giving drugs. The Head of the Division of Nursing can provide updates on the 12 correct principles of drug administration.
Kejadian covid-19 di Indonesia yang sangat tinggi memerlukan perhatian dari perawat dan tenaga kesehatan laiinya. Salah satu alat yang bisa digunakan untuk deteksi klasifikasi pasien covid 19 adalah early warning system (EWS) Covid -19. Fenomena yang ditemukan di RS X Surabaya yaitu banyak yang masih dalam tahap awal penerapan EWS Covid 19 sehingga terdapat beberapa kekurangan, terutama ketentuan monitoring atau observasi ulang pasien sesuai dengan skor EWS-nya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kemampuan perawat menerapkan Early Warning System Covid-19 di ruang rawat inap RS Swasta di Surabaya. Desain penelitian yang digunakan adalah Diskriptif dengan populasi seluruh perawat di ruang rawat inap isolasi Covid-19 RS Swasta di Surabaya dan jumlah sampel 44 responden yang diambil menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen penelitian untuk mengukur kemampuan penerapan EWS Covid 19 menggukan checklist. Kemudian dianalisa statistik deskriptif proporsi prosentase. Hasil penenelitian didapatkan kemampuan menerapkan cukup 43%, baik 36%, kurang 11%, sangat baik 5% dan kurang sekali 5%. Dari hasil penelitian diharapkan manajemen Rumah sakit untuk mengadakan pelatihan, evaluasi pelaksanaan EWS Covid-19, pembuatan dan sosialisasi SOP pelaksanaan EWS Covid-19 agar kemampuan perawat dalam menerapkan EWS Covid-19 semakin baik.
Ca Colon or colorectal cancer is a malignant disease in the area of the colon, caecum, ascending and descending colon to sigmoid with unclear prognosis and often without initial symptoms. The exact cause is not yet known, some risk factors for Ca Colon wrong diet, obesity, family history of cancer, age> 50 years, stress, rarely physical activity. In Indonesia, Ca colon in 2003 - 2007 found patients with Ca colon age <40 years increased (28.17%) with an advanced stage. Operative actions and stoma making can affect one's adaptation. Caring nurses are aimed at health promotion and helping the process of adaptation of sufferers. The purpose of the study was to identify the effect of caring nurses on the adaptation of Ca colon sufferers according to the Calista Roy adaptation concept model (in the Palliative Community of the City Health Office working area of Surabaya).Methods: Pre-experimental and analytical research design with the One-Group Pre-Test-posttest Design, conducted in August-September 2019 in the Palliative Community in the City Health Office in Surabaya. Total sample of 30 respondents using consecutive sampling techniques Data collection using interviews and statistical tests with WilcoxonResults: The total number of respondents 30 patients with Ca Colon consisted of 73.3% women and 26.7% male protests. Based on the age of 56-65 years is the largest percentage of respondents at 37.5%. Respondents after the intervention had adaptation of 70% with 100% residual stimulus and respondent's adaptation of 16.7% with 36.4% focal stimulus. Wilcoxon test results have an influence between Caring nurses (p = 0,000) with the adaptation of Ca Colon sufferers to adaptation.
Incontinentia urine merupakan salah satu masalah umum pada lansia perempuan dan laki-laki yang merupakan pengeluaran urine yang tidak terkendali dan dapat menyebabkan masalah fisik, sosial, spiritual dan psikologis pada penderitanya. Tujuan dari penelitian ini mengetahui prevalensi dan hubungan faktor resiko inkontinensia urine pada lanjut usia. Jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner dari International Consultant Incontinence Questionnaire –Urine incontinence Short Form (ICIQ-UISF). Subyek penelitian 40 lanjut usia laki-laki dan perempuan dengan Teknik total sampling. Hasil penelitian: rata-rata usia pada penelitian ini adalah 68 tahun (usia terendah 46 tahun dan usia tertua 84 tahun). Prevalensi Incontinentia urine (IU) 72,5% dengan skor ICIQ-UISF 75,9% IU ringan, 13,8% IU sedang dan 10,3% IU berat. 72,4% berjenis kelamin perempuan, 27,6% laki-laki. Indeks Massa Tubuh (IMT) 41,4% normal, 31% Obesitas tingkat 1. Usia dan IMT mempunyai hubungan yang lemah dan sangat lemah dengan derajat urin inkontinensia. Kesimpulan sebagian besar kejadian IU terjadi pada perempuan. Faktor resiko IU dilihat dari umur. Dampak IU pada kualitas hidup lansia memerlukan penelitian lanjutan.
Manusia yang masuk pada proses menua akan mengalami beberapa perubahan pada sistem organ. Perubahan pada sistem organ lansia akan mengalami penurunan termasuk musculoskeletal sehingga menghambat lansia dalam kemandirian melakukan activity of daily living (ADL). Fenomena yang ada di panti Hargodedali Surabaya, terdapat lansia yang mengalami penurunan kemampuan dalam melakukan aktifitas sehingga sering tidak mandiri dan meminta bantuan atau tergantung pada orang-orang di sekitarnya. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan tingkat kemandirian pada lansia di panti Hargodedali Surabaya. Desain penelitian menggunakan studi deskriptif. Populasi penelitian ini 32 lansia yang diambil menggunakan teknik sampling jenuh. Instrumen pengumpulan data menggunakan Indeks Barthel. Pada hasil penelitian didapatkan, 41% memiliki ketergantungan ringan, 22% memiliki ketergantungan total, 16% memiliki ketergantungan berat, 13% mandiri dan 9% memiliki ketergantungan sedang. Berdasarkan hasil penelitian dibutuhkan motivasi untuk meningkatkan semangat lansia agar dapat beradaptasi dengan penurunan yang di alami dan bisa memaksimalkan kemampuan yang dimiliki dengan memodifikasi lingkungan sekitar agar bisa meminimalis ketergantungan lansia pada orang-orang sekitarnya.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.