Background: In Indonesia, traditional medicine called “Sangkal Putung” has become an alternative treatment for fractures. Broken-bones sufferers at any age, anywhere, and in any case go to “Sangkal Putung” and there is even a public hospital that provides surgical services. Especially in Maluku Province, there is a type of traditional massage therapy treatment called “Topu Bara”. Purpose: The study aimed to explore the experiences among patients with bone fractures during traditional massage therapy (Topu Bara). Methods: A phenomenological study that used deep interviews was used from August to September 2021 The participant was taken by purposive sampling, adult aged 25 to 55-years old, and were the second or more of healing series. Data originated from 15 participants. Interviews were recorded, transcribed verbatim, and Collaizi analysis. Results: The results of the study found 7 themes, including causes of fracture, time events, action taken directly after inside, pain experiences during handling in therapy “Topu Bara”, coping of the patients, pain management, and advice given by healer to other participants. Conclusions: Most of them stated that safety and comfort were the priority for fracture healing. The concept of culture in the behavioral alteration of fracture healing can have on the participants.
Sosialisasi merupakan salah satu upaya meningkatkan pemahaman masyarakat tentang maksud dan tujuan yang kita sampaikan, sosialisasi sebagai alat untuk mewujudkan pesan secara lisan, salah satu metode yang kami gunakan adalah melakukan sosialisasi ini sebagai upaya untuk memberikan masukan kepada masyarakat agar tetap mengikuti penerapan protocol kesehatan sebagai upaya pencegahan Virus COVID-19. Masker Merupakan Alat pelindung diri dari penularan virus berbahaya, penggunaan masker bedah terbbatas waktu efektif dan tergantung cara pemakaiannya, jika pemakaiannya sering dilepas kebawah dagu maka berbagai kemungkinan kontaminasi bakteri bisa terjadi, oleh karena itu melalui sosialisasi ini masyrakat dapat memahami penggunaan masker yang baik dan benar. Penggunaan masker sering dirasakan risih oleh sebagian masyarakat, padahal penggunaan masker merupakan salah satu alternative untuk mencegah penularan virus secara luas. Sebagian masyarakat mengeluhkan penggunaan masker dikarenakan masalah sesak nafas, merasa terganggu, sebagian yang berkacamata berembun sampai ke masalah financial. Sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya menggunakan masker maka seperlunya kami menggunakan metode sosialisasi dengan mempraktikan penggunaan masker dan pembagian masker ke masyarakat sebagai wujud peduli dan upaya penerapan protocol demi terciptanya masyarakat yang sehat dan mencegah dari penularan virus COVID-19.
Filariasis is one of four diseases that are very important to note, especially in the tropics and subtropics, considering the impact of this disease is the existence of social stigma, decreased productivity and quality of life both psychologically, economically and socially. This study used a literature review approach from several databases, namely Pubmed, Proquest, Science Direct, Google Schoolar and other secondary searches. In total, this review literature consisted of 7 non-experimental journals (observations / surveys) that assess the knowledge, attitudes and prevention practices of filariasis; 6 journal reports on knowledge, 5 journals reported on attitudes and 5 journals discussing prevention practices, where the key to success of the government program (GPELF) was the compliance of the community itself. As for being obedient, people need good knowledge, attitudes and preventive practices about filariasis. The results of this review literature show that there was still a lack of knowledge, attitudes and practices of community prevention, so that a more appropriate education and health information program is needed. Keywords: knowledge; attitude; practice; lymphatic filariasis ABSTRAK Filariasis adalah satu dari empat penyakit yang sangat penting untuk diperhatikan khususnya di daerah tropis dan subtropis, mengingat dampak dari penyakit ini adalah adanya stigma sosial, penurunan produktifitas dan kualitas hidup baik secara psikologi, ekonomi maupun sosial. Studi ini menggunakan pendekatan telaah literature dari beberapa database, yaitu Pubmed, Proquest, Science Direct, Google Schoolar dan pencarian sekunder lainnya. Secara total, literature riview ini terdiri dari 7 jurnal non-eksperimental (observasi/ survey) yang menilai pengetahuan, sikap dan praktik pencegahan pada filariasis; 6 jurnal melaporkan tentang pengetahuan, 5 jurnal melaporkan tentang sikap dan 5 jurnal membahas tentang praktek pencegahan, dimana kunci keberhasilan dari program pemerintah (GPELF) adalah kepatuhan masyarakat itu sendiri. Sedangkan untuk menjadi patuh, masyarakat memerlukan pengetahuan, sikap dan praktik pencegahan yang baik tentang filariasis. Hasil dari literatur review ini menunjukkan rendahnya pengetahuan, sikap dan praktik pencegahan masyarakat, sehingga dibutuhkan adanya program pendidikan dan informasi kesehatan yang lebih tepat. Kata kunci: pengetahuan; sikap; praktik; lymphatic filariasis
Background: Providing oral care for adults who are hospitalized with dependency is a nursing responsibility and is an important component of providing nursing care services, as an effort to maintain general health. Objective: To observe nurses' knowledge, attitudes and skills about oral care in unconscious patients. Methods: Using an database to search for articles from journals that had been published through PubMed, Google Scholar, and Proquest. Results: Six articles that discussed oral health care knowledge, attitudes and skills were included in the review. There were three articles with cross-sectional designs and one article each for descriptive, non-randomized intervention trials and mixed methods. Conclusion: Efforts to renew knowledge, attitudes and improve oral health care skills can be done through training or through oral health programs. Keywords: knowledge; attitudes; nurse skills; oral care; unconscious patients ABSTRAK Latar Belakang: Memberikan oral care untuk orang dewasa yang dirawat di rumah sakit dengan ketergantungan adalah tanggung jawab keperawatan dan merupakan komponen penting dari pemberiaan layanan asuhan keperawatan, sebagai upaya menjaga kesehatan secara umum. Tujuan: Untuk melihat pengetahuan, sikap dan keterampilan perawat tentang oral care pada pasien tidak sadar. Metode: Menggunakan basis data elektronik dalam mencari artikel dari jurnal yang telah dipublikasikan melalui PubMed, Google scholar, dan Proquest. Hasil: Enam artikel yang membahas tentang pengetahuan, sikap dan keterampilan perawatan kesehatan mulut dimasukkan dalam tinjauan. Terdapat tiga artikel dengan desain cross- sectional serta masing- masing satu artikel untuk deskriptif, non-randomized intervention trial dan mixed method. Kesimpulan: Upaya memperbaharui pengetahuan, sikap dan meningkatkan keterampilan perawatan kesehatan mulut dapat dilakukan dengan pelatihan ataupun melalui program kesehatan mulut. Kata kunci: pengetahuan; sikap; keterampilan perawat; oral care; pasien tidak sadar
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.