Dewasa ini benda cagar budaya seolah tidak lagi memiliki daya tarik filosofis dan tidak terpelihara, padahal benda cagar alam mengandung pemaknaan yang lebih dari sekedar fisik, bahkan merupakan identitas moral kultural. Eksplorasi nilai filosofis pada huma betang dapat menjadi langkah revitalisasi kebudayaan guna memperkuat identitas moral kultural warga negara Indonesia. Huma Betang dikenal secara luas dengan istilah “rumah besar”. Rumah ini ditinggali orang Dayak sejak jaman dulu dengan beragam agama dan kepercayaan di dalamnya, namun penghuninya tetap hidup berdampingan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi. Lokasi penelitian adalah di Betang Toyoi Tumbang Malahoi Kecamatan Rungan Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah. Bagi masyarakat Suku Dayak huma betang tidak hanya sekedar tempat tinggal, tapi merupakan jantung dari struktur kehidupan orang Dayak. Identitas kultural yang terefleksi yaitu huma bentang: 1) sebagai refleksi kehidupan masyarakat yang toleran; 2) sebagai asal mula tumbuhnya rasa persatuan dan kebersamaan antar suku Dayak setelah kesepakatan damai Tumbang Anoi; 3) sebagai replika sistem komunal yang dianut masyarakat Suku Dayak; 4) mengandung pola kosmologi yang mencerminkan keseimbangan sebuah nilai; 5) sebagai cerminan kehidupan demokratis dan egaliter; 6) melalui pola kehidupan melahirkan konsep kepemimpinan Suku Dayak; 7) merepresentasikan prinsip kolektif; 8) sebagai model ideal sistem masyarakat pluralis.
This research aims to determine attitude of nationalism coaching students through extracurricular activities hizbul wathan to build the character of students in SMA Muhammadiyah 1 Palembang and various problems faced by schools in the process of fostering. As the research method, this study used the case study with a sample of 15 respondents. Then, to collect the data, this study used observation, interview and documentation techniques. Next, the result was analyzed by using qualitative method with data triangulation analysis technique. In addition, the result of research showed that to build the attitude of nationalism to the students joining hizbul wathan could be done through various activities that fostered patriotism and good social relation in society. Hizbul wathan activities at SMA Muhammadiyah 1 Palembang were conducted through routine activities held in schools. The activities included holding a flag ceremony which was followed by all students to foster the character and attitude of loving their homeland, going camping to make the students get accustomed to be discipline, independence and care each other's and also using Indonesian language during hizbul wathan activities and other activities. This study also found that there were some problems faced by the school in the fostering process; they were the lack of hizbul wathan instructor and coach, the facilities and infrastructure especially an inadequate field to support the activities, and also the lack of focus which came from some students who joined another extracurricular beside hizbul wathan.
Spirit solidaritas sebagai nilai historis Konferensi Asia Afrika (KAA) sepatutnya diteladani dan diinternalisasikan dalam implementasi pengembangan karakter warga negara muda. Keterlibatan yang solid dan efektif melalui pemaknaan sejarah perjuangan bangsa sebagai nilai dasar inisiasi warga negara muda menjadi bentuk keterlibatan dan solidaritas yang positif. Solidaritas yang positif selayaknya mampu meminimalisir penyimpangan makna solidaritas yang banyak terjadi pada generasi muda. Tujuan penelitian ini adalah menggam-barkan analisis transformasi peran keterlibatan warga negara muda dalam perwujudan hak, kewajiban, tanggung jawab, serta terlibat aktif pada level lokal, nasional, regional, maupun internasional dengan tidak meninggalkan identitas kebangsaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus yang dilakukan dengan teknik pengum-pulan data berupa wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menun-jukkan bahwa spirit perjuangan bangsa pada jaman dahulu serta komitmen kebangsaan terwujud dalam format baru keterlibatan warga negara muda pada sebuah komunitas, yaitu Sahabat Museum Konferensi Asia Afrika (SMKAA). Spirit solidaritas KAA dinilai masih relevan hingga saat ini dan bertransformasi menjadi semangat terbarukan berupa kebersa-maan, semangat perjuangan, melepaskan subjektivitas, dan semangat bersatu. SMKAA melalui program kegiatannya telah mentransformasikan sejarah KAA yang bersifat abstrak menjadi konkret dengan penyebarluasan nilai-nilai KAA, yaitu kesetaraan, kerjasama, dan hidup berdampingan. Keterlibatan warga negara muda hari ini perlu dilandasi pula oleh spirit untuk mengkaji sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Memperkuat dan menumbuhkan literasi dalam spirit solidaritas akan menjadi modal yang penting. Pola pikir spirit solidaritas (the past as the memories) perlu ditumbuhkan kembali saat ini untuk meraih harapan-harapan ke depan (the future as expecatation).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.