ABSTRAKPerubahan konstelasi geopolitik wilayah Timor-Timur sesuai pendapat rakyatnya lebih memilih mendirikan negara baru yaitu Republik Demokratik Timor Leste (RDTL). Perubahan ini berdampak terhadap penarikan garis batas maritimnya, yang semula berada di selatan Timor-Timur antara RI-Australia menjadi berada disebelah utara antara RI-RDTL di Selat Ombai dan di Selat Lety. Penelitian ini memodelkan skema Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) yang memasukkan perubahan geopolitik berdasarkan metode Pairwise Comparison (PC). Hasil penelitian menunjukkan empat skema konsisten yaitu skema 1,2,3,4. Kondisi skema tersebut adalah 1=AL>HI, AL>IN, HI>IN; 2=AL<HI,AL>IN, HI>IN; 3=AL<HI, AL<IN, HI>IN; and 4=AL<HI, AL<IN, HI<IN (AL: kritera Aspek Legal, HI: kriteria Hidrografi, AN: kriteria Aktivitas Navigasi). Proses gradasi dari keempat skema menghasilkan interval skor terbesar dan hasilnya menunjukkan perbedaan dalam unsur spasialnya. Skema satu membentuk lebih dari satu unsur spasial, sedangkan skema 2,3,4 membentuk satu unsur spasial saja. Berdasarkan hasil ini skema 2,3,4 tidak membentuk suatu area alur navigasi yang dapat menghubungkan satu wilayah perairan ke wilayah perairan yang lain, sementara unsur spasial skema 1 membentuk area alur navigasi yang menghubungkan satu wilayah perairan ke wilayah perairan yang lain. Skema satu menjadi rekomendasi sebagai model area untuk merivisi alur laut. Kata kunci: ALKI, Timor Leste, Pairwise Comparison, Selat Ombai, Selat LetyABSTRACTGeopolitical of Timor-Leste has changed after the Timorese voted for independence and built new country called DemocraticR epublic of Timor-Leste (RDTL). The change impacts maritime boundaries between RDTL and Republic of Indonesia (RI). Before independence the maritime boundary is in southern RDTL between the RI and Australia, and now the boundary is in north between RI-RDTL within Ombai and Lety straits. This research models the Archipelagic Sea Lanes of Indonesia (ALKI) scheme by including the geopolitical changed and using Pairwise Comparison (PC) method. Results show there are four consistent schemes (1 to 4 scheme) and the scheme conditions are 1=AL>HI, AL>IN, HI>IN; 2=AL<HI, AL>IN, HI>IN; 3=AL<HI ,AL<IN ,HI>IN; and 4=AL<HI, AL<IN, HI<IN (AL: Law criteria; HI: Hydrographic criteria, AN: Activity Navigation criteria). Scheme gradiation process results higher score and it shows spatial aspect differences. Scheme 1 has more than one spatial aspect, while scheme 2, 3, 4 has only one spatial aspect. Based on this result, scheme 2,3,4 do not forming sea line which connect one island to other island in Indonesia Archipelago. Meanwhile, scheme 1 forms sea line conecting islands in Indonesia Archipelago. In that matter, model recommendation for sea line revision is scheme 1. Keywords: ALKI, Timor Leste, Pairwise Comparison, Ombai Strait, Lety Strait
Standar ketelitian survei hidrografi, S-44 IHO edisi kelima tahun 2008, untuk orde spesial, mensyaratkan adanya penggunaan teknologi Multibeam Echosounder untuk mendapatkan cakupan dasar laut hingga 100% tanpa ada gap, sehingga pemahaman serta penguasaan teknologi Multibeam Echosounder beserta pengolahannya merupakan hal yang sangat penting untuk memenuhi tuntutan kebutuhan survei hidrografi pada orde spesial di Indonesia. Tugas Akhir ini akan memberikan penjelasan tentang bagaimanakah proses akuisisi sekaligus pengolahan data Multibeam Echosounder dengan menggunakan perangkat lunak QINSy, sehingga menghasilkan data gambaran topografi dasar laut suatu perairan yang bebas dari kesalahan sistematik maupun blunder. Proses akuisisi dan pengolahan data Multibeam Echosounder menggunakan perangkat lunak QINSy dapat menghasilkan kedalaman yang cukup representatif sesuai dengan standar ketelitian lingkup pekerjaan yang diberikan.
Saat melaksanakan kegiatan survei batimetri tentunya sangat di butuhkan suatu perangkat lunak pengolahan data (Software). Perangkat lunak pengolahan data ini berfungsi untuk mengolah dan mengintegrasi data yang di hasilkan oleh sebuah perangkat keras (Hardware) alat survei batimetri, perangkat keras tersebut adalah berupa alat pengukur nilai angka kedalaman Single Beam Echosounder dan alat penentu posisi Differential Global Navigation Sattelite System. Pembuatan purwarupa perangkat lunak ini meliputi perancangan software survei akuisisi data batimetri yang akan dibandingkan dengan software pabrikan Hypack 2015 kemudian data yang dihasilkan dikomparasi berdasarkan nilai Root Mean Square (RMSE) dari masing-masing data yang dihasilkan. Perancangan software meliputi proses menghubungkan beberapa komponen elektronik, antara lain sensor modul MAX3232 arduino sebagai komponen yang berfungsi untuk membaca National Marine Electronics Association (NMEA) yang dihasilkan oleh hardware alat survei, dalam perancangan purwarupa perangkat lunak akuisisi data survei tersebut menggunakan bahasa pemrograman yang berbasis web. Data yang dihasilkan purwarupa perangkat lunak akuisisi data survei merupakan hasil integrasi antara nilai angka kedalaman yang sudah mempunyai posisi differential. Data tersebut disimpan pada sebuah basis data dan hasil output data berupa file berformat (.xyz). Data xyz tersebut dapat diolah untuk mendapatkan nilai RMSE dan direduksi dengan koreksi pasang surut sehingga hasil akhir dari data tersebut dapat dijadikan Bathimetri Data Base (BDB).
Pemanfaatan teknologi ruang saat ini banyak diterapkan untuk berbagai bidang, termasuk ilmu kelautan dan hidrografi. Satelit Altimetri digunakan untuk pengamatan dan pengukuran permukaan laut dan gelombang. Ketinggian pasang surut dapat berasal dari Satelit Altimetri. Manfaat satelit Altimetri adalah menjangkau area kovarage yang lebih luas dibandingkan dengan stasioner pasut. Berdasarkan kemampuan ini, grafik co-tidal 2 dimensi dapat diplot. Penelitian ini bereksperimen dan mengolah data Altimetri menjadi co-tidal chart di perairan laut jawa. Ada 3 set data naikdan 2 set data menurun dianalisis berdasarkan 13 konstanta. Konstanta tersebut adalah: SA, SSA, MSF, K1, O1, Q1, M2, S2, N2, K2, 2N2, M4, MS4. Validasi dilakukan dengan membandingkan data di persimpangan naik dan koordinat turun. Hasil validasi menunjukkan nilai konstanta fit yang baik.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.