Kualitas hidup merupakan indikator utama bagi penyakit kardiovaskular. Penyakit kardiovaskular mendominasi dan menjadi penyakit utama penyebab kematian di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran kualitas hidup pada pasien dengan penyakit kardiovaskular di Mlati, Yogyakarta. Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain cross-sectional. Penelitian dilakukan pada pasien dengan penyakit kardiovaskular yang berada di wilayah Puskesmas Mlati, Sleman, Yogyakarta. Pengambilan sampel menggunakan teknik multistage cluster sampling. Data diambil menggunakan kuesioner Medical Outcome Study 12-Item Short-Form Second-Version (MOS SF-12v2). Analisis data menggunakan tabel distribusi frekuensi terdiri dari rerata, standar deviasi dan frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 107 responden yang berpartisipasi. Jumlah responden per-penyakit, hipertensi (n = 97), stroke (n = 13), gagal jantung (n = 12) dan penyakit jantung koroner (n = 7). Gambaran demografi mayoritas usia ≥ 45 tahun; perempuan (63.6 %), pendidikan terakhir SMP (30.8%), tidak bekerja (66%), pendapatan rendah (78.5%) dan menikah (72.9%). Nilai kualitas hidup pada aspek fisik yaitu 42 ± 9.88 dan 56 ± 9.87 untuk aspek mental. Nilai kualitas hidup pada sub-domain vitality (61.67 ± 10.76) dan general health (35.19 ± 7.31) menduduki nilai tertinggi dan terendah. Skor kualitas hidup lebih tinggi pada domain mental daripada domain fisik.
Background: Globally, people with diabetes mellitus are increasing in number, mostly type 2 diabetes mellitus (T2DM). There is a specific diabetes management that could prevent severe complication. This diabetes management could be helped by using smartphone application.Objective: To identify the use of a smartphone application on blood glucose level and glycated haemoglobin management in T2DM.Methods: This study was a literature review. The database used in this study were Pubmed, Science Direct, and Cochrane. The literature inclusion criteria were written in English, published between 2008 and 2018, available in free full text, using T2DM as a sample, using smartphone or mobile phone as intervention, provided blood glucose levels and/or glycated haemoglobin as outcomes, and research paper. Books and seminar results were excluded. The study applied PRISMA guidelines to extract and synthesize data.Results: There were three papers that met the requirements as the result of systematic search. The use of smartphone application supported blood glucose and glycated haemoglobin improvement by reducing their level, from bad to moderate condition. The improvement was happened in the presence of several smartphone applications for diabetes education service, feedback, and self-monitoring.Conclusion: The use smartphone application help in managing blood glucose and glycated haemoglobin levels. Nurse and other healthcare staffs could utilize smartphone to control blood glucose and glycated haemoglobin levels by educating and self-monitoring diabetes patient’s condition. ABSTRAKLatar Belakang: Jumlah penyandang diabetes melitus di seluruh dunia terus mengalami peningkatan dengan mayoritas diabetes melitus tipe 2. Diabetes memerlukan adanya manajemen secara tepat untuk mencegah terjadinya komplikasi. Pemakaian smartphone, dipercaya dapat membantu pengelolaan diabetes.Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui penggunaan smartphone dalam mengelola kadar glukosa darah dan glycated haemoglobin pada penyandang diabetes melitus tipe 2.Metode: Penelitian ini merupakan literature review. Database yang digunakan, yaitu PUBMED, Science Direct, dan Cochrane. Kriteria inklusi literatur meliputi naskah berbahasa Inggris, terbit antara tahun 2008 sampai 2018, tersedia dalam free full text, sampel penelitian adalah penyandang diabetes melitus tipe 2, intervensi berupa penggunaan smartphone atau mobile phone, memiliki luaran kadar glukosa darah dan/atau kadar glycated haemoglobin, dan berupa artikel penelitian. Literatur yang berbentuk buku dan hasil seminar tidak dimasukkan dalam analisis. Penelitian menggunakan panduan PRISMA untuk ekstraksi dan sintesis data.Hasil: Ditemukan hanya ada tiga naskah penelitian yang memenuhi persyaratan berdasarkan pencarian sistematis. Penggunaan smartphone membantu mengelola kadar glukosa darah dan glycated haemoglobin, yaitu dapat membantu menurunkan kadarnya sehingga mengubah dari kategori buruk ke kategori sedang. Perbaikan tersebut terjadi karena adanya aplikasi smartphone dalam bentuk layanan edukasi, umpan balik, dan pemantauan mandiri.Kesimpulan: Penggunaan smartphone membantu mengelola kadar glukosa darah dan glycated haemoglobin. Perawat dan petugas kesehatan dapat memanfaatkan smartphone untuk membantu mengendalikan kadar glukosa darah dan glycated haemoglobin melalui pendidikan dan pemantauan mandiri pada kondisi pasien diabetes.
Background: Objective Structured Clinical Examination (OSCE) is a method to evaluate students’ nursing skills. OSCE uses checklist as an instrument to test hand washing and gloving skills. While reliability values of both checklists are vital aspect for the instrument, they have not been measured in PSIK FKKMK UGM.Objective: To identify the interrater reliability in the hand washing and gloving skills of OSCE checklists at PSIK FKKMK UGM.Method: This research used non-experimental descriptive quantitative research type with cross-sectional design. The respondents were 92 first-year students at PSIK FKKMK UGM participating in the OSCE examination. Assessment on students performance were conducted using hand washing and gloving checklists by two raters. The scores were analyzed using Kappa and percent agreement (PA).Result: Hand washing checklist had Kappa value of 0,146 (quite poor) and PA 80,40% (acceptable). Gloving checklist had Kappa value of 0,228 (poor) and PA 78,20% (acceptable). The results were divided into two categories, first Kappa not acceptable and PA acceptable or called Kappa paradox consisting of 14 checklist items. Furthermore, there were 11 checklist items in the second category namely Kappa not acceptable and PA not acceptable.Conclusion: Hand washing and gloving skill checklists which are used by PSIK FKKMK UGM do not possess good interrater reliability in measuring the skills of nursing students. These checklists need revision and statistical test in order to improve education quality at School of Nursing at FKKMK UGM.ABSTRAKLatar belakang: Salah satu metode untuk mengevaluasi keterampilan keperawatan mahasiswa adalah menggunakan Objective Structured Clinical Examination (OSCE). Instrumen yang dapat digunakan dalam OSCE adalah checklist. Reliabilitas merupakan aspek penting dalam suatu instrumen. Pengujian reliabilitas dari checklist mencuci tangan dan memakai sarung tangan di PSIK FKKMK UGM belum pernah dilakukan.Tujuan: Untuk mengetahui interrater reliability pada checklist OSCE keterampilan mencuci tangan dan memakai sarung tangan di PSIK FKKMK UGM.Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif non-eksperimental dengan rancangan penelitian cross-sectional. Responden pada penelitian adalah 92 mahasiswa PSIK FKKMK UGM tahun pertama yang mengikuti ujian OSCE. Penilaian performa mahasiswa dilakukan menggunakan instrumen checklist mencuci tangan dan memakai sarung tangan oleh dua orang penguji. Hasil penelitian dianalisis menggunakan Kappa dan percent agreement (PA).Hasil: Checklist mencuci tangan memiliki nilai Kappa 0,146 (cukup buruk) dan PA 80,40% (dapat diterima). Checklist memakai sarung tangan memiliki nilai Kappa 0,228 (buruk) dan PA 78,20% (dapat diterima). Terdapat 14-unit checklist yang masuk dalam kategori Kappa tidak dapat diterima, namun PA dapat diterima (paradoks Kappa). Terdapat 11-unit checklist yang masuk dalam kategori Kappa dan PA tidak dapat diterima.Kesimpulan: Checklist keterampilan mencuci tangan dan memakai sarung tangan di PSIK FKKMK UGM belum memiliki interrater reliability yang baik dalam mengukur keterampilan mahasiswa. Checklist tersebut memerlukan perbaikan untuk menghasilkan reliabilitas baik demi kualitas pendidikan di Program Studi Ilmu Keperawatan FKKMK UGM yang lebih baik.
Background: Cardiovascular disease is the cause of global death. A cardiovascular-diseases diagnosed person has a risk for non-lethal and lethal incidents, ranging from heart attack, stroke, and even death.Objective: This research was aimed to obtain an overview of the risk level of cardiovascular-disease in the working area of Mlati Community Health Center Sleman, Yogyakarta.Methods: A cross-sectional research was conducted in the working area of Mlati Community Health Center Sleman, Yogyakarta from September until October 2017. Samples were taken using a multistage cluster sampling technique with the overall subjects of 107 patients. Respondents were patients diagnosed with cardiovascular disease and aged from 40 to 79 years. The research employed WHO/ISH risk prediction chart for Indonesia (South-East Asia Region B). The prediction of cardiovascular risk level was obtained through interview concerning on demographic data, blood pressure, and cholesterol level. The results were analyzed and presented in descriptive and central tendency.Result: Respondents were mostly female patients with an average age of 59,15 (±9,73) years. The level variances of cardiovascular risk in the next ten years were i.e. low-risk 50,47%; moderate risk 13,08%; high risk 14,02%; and very high risk 22,43%.Conclusion: Most respondents have a low risk to experience non-lethal and lethal incidents of cardiovascular events in the next ten years. ABSTRAKLatar Belakang: Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian global. Individu yang terdiagnosa penyakit kardiovaskular memiliki risiko mengalami kejadian non-fatal maupun fatal, mulai dari serangan jantung, strok, dan bahkan kematian.Tujuan: Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran tingkat risiko penyakit kardiovaskular di wilayah kerja Puskesmas Mlati, Sleman, Yogyakarta.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Mlati Sleman Yogyakarta pada bulan September hingga Oktober 2017. Sampel penelitian diperoleh melalui teknik multistage cluster sampling dengan total subjek penelitian sejumlah 107 orang. Responden penelitian ini yaitu pasien yang terdiagnosis penyakit kardiovaskular dan berusia 40-79 tahun. Tingkat risiko kardiovaskular diukur menggunakan diagram WHO/ISH risk prediction chart wilayah Indonesia (South-East Asia Region B). Data yang diperlukan untuk mengisi diagram prediksi risiko kardiovaskular diperoleh melalui wawancara karakteristik responden, pengukuran tekanan darah dan kolesterol. Hasil penelitian dianalisis dan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi.Hasil: Responden penelitian didominasi oleh perempuan dengan rata-rata usia responden yaitu 59,15 tahun (±9,73). Tingkat risiko kardiovaskular dalam kurun waktu sepuluh tahun yang akan datang yaitu risiko rendah 50,47%; risiko sedang 13,08%; risiko tinggi 14,02%; dan risiko sangat tinggi 22,43%.Kesimpulan: Mayoritas responden memiliki risiko rendah mengalami kejadian non-fatal dan fatal penyakit kardiovaskular dalam kurun waktu sepuluh tahun yang akan datang.
Abstrak Khitan merupakan salah satu prosedur bedah yang memiliki latar belakang alasan agama yang kuat, utamanya adalah Agama Islam berdasarkan ajaran dari Nabi Ibrahim AS dan menjadi kewajiban bagi laki-laki. Di masa pandemi Covid-19 ini sangat berpengaruh pada jalannya kegiatan berkhitan karena ketatnya protokol kesehatan. Tim Panitia Dies Natalis Universitas Negeri Malang beserta beberapa pihak lain yaitu Poliklinik UM dan Badan Dakwah Masjid Universitas Negeri Malang (BDM UM) untuk memberikan bantuan khitan massal gratis bagi anak-anak dalam acara bakti sosial pengabdian masyarakat di masa pandemi ini yang sesuai dengan protokol kesehatan. Tujuan dari adanya kegiatan bakti sosial pengabdian masyarakat khitan massal ini adalah untuk mengkhitankan secara massal para anak-anak muslim yang akan memasuki usia baligh di lingkungan Malang, terutama anak-anak yang kurang mampu secara ekonomi. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini yaitu dengan menyebarluaskan informasi kegiatan pengabdian masyarakat melalui kunjungan langsung ke yayasan- yayasan di Malang, sosial media, dan penghimpunan dana melalui crowdfunding. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu telah dilaksanakannya khitan massal pada tanggal 15 Oktober 2022 di Poliklinik Universitas Negeri Malang. Peserta khitan massal sebanyak 26 orang dari berbagai kalangan masyarakat. Tenaga medis yang terlibat sebanyak 6 orang dan asisten tenaga medis sebanyak 33 orang dari Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan. Kata kunci : Kesehatan anak; khitan; pandemi Abstract Circumcision is a surgical procedure that has a strong religious background, mainly Islam based on the teachings of Prophet Ibrahim AS and is an obligation for men. During the COVID-19 pandemic, this greatly affected the course of circumcision activities due to strict health protocols. The Malang State University Anniversary Committee Team, along with several other parties, namely the UM Polyclinic and the Malang State University Mosque Da'wah Agency (BDM UM), provided free mass circumcision assistance for children in community service social service events during this pandemic in accordance with health protocols. The purpose of this mass circumcision community service activity is to mass circumcise Muslim children who will enter puberty in the Malang environment, especially those who are economically disadvantaged. The method used in this activity is to disseminate information on community service activities through direct visits to foundations in Malang, social media, and fundraising through crowdfunding. The result of this community service activity is that a mass circumcision was carried out on October 15, 2022, at the Malang State University Polyclinic. The participants in the mass circumcision were 26 people from various circles of society. There were 6 medical personnel involved and 33 medical assistants from Public Health Sciences, Faculty of Sports Science. Kata kunci : child health, circumcision, pandemic
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.