In general, junior high school students learn mathematics with an inductive pattern. However, the statements in mathematics are obtained through a deductive mindset. Therefore we need a learning approach that can accommodate students' thinking patterns. Mathematics adheres to the law of consistency which causes the structure of material in mathematics to be hierarchically arranged, interrelated, and has characteristics that have implications for determining strategies, approaches and the use of learning media. This article aims to review the theory of the Realistic Mathematics Education Approach (PMR). An approach that can make students involved in building their own concepts and models used through problem solving. The PMR discussion begins with the definition of PMR, the principles and characteristics of PMR, and the contribution of PMR in learning mathematics. Writing this article uses the literature review method which consists of books, journal articles, and other documents related to the topic of discussion. The results of the study found that Realistic Mathematics Education (PMR) is a mathematics learning innovation that is in accordance with the 2013 curriculum.The use of contexts and models, as well as the use of student contributions through discussions to discuss various linkages between mathematics material, makes this approach able to contribute to improving five general mathematical abilities. which includes: the ability to understand mathematics, problem solving, mathematical connections, mathematical communication, and mathematical reasoning.
Kemampuan pemahaman konsep merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa pada mata pelajaran matematika. Akan tetapi, kemampuan pemahaman konsep siswa MTsN 28 Jakarta masih tergolong rendah. Adanya pemberlakukan PTM Terbatas (PTMP) mengakibatkan belajar hanya menjadi suatu proses memindahkan rumus dan mengunggah tugas. Oleh karena itu, diperlukan suatu inovasi yang dapat membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna. PMRI dapat menjadi solusi agar siswa terlibat dalam pembelajaran. Untuk mengatasi keterbatasan waktu, PMRI dapat diterapkan dengan berbantuan aplikasi Learning Management System (LMS). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan pendekatan PMRI berbantuan aplikasi LMS dalam meningkatkan kemampuan pemahaman konsep Bangun Ruang Sisi Datar pada siswa kelas VIII-2 MTsN 28 Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Subjek penelitian yang diamati dalam penelitian berjumlah 6 siswa yang berasal dari kelompok atas, menengah, dan bawah. Analisis data mengacu pada pencapaian indikator pemahaman konsep yang dilihat dari hasil jawaban tes subjek penelitian melalui tiga tahap, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata tes meningkat dari 69,97 pada siklus I, 73,06 pada siklus II, dan 78,18 pada siklus III. Siswa yang mencapai KKM juga mengalami peningkatan, pada tes akhir siklus I ada 7 orang (23,33%), pada siklus II meningkat menjadi 16 orang (50%), dan pada siklus III kembali meningkat menjadi 23 orang (76,67%). Peningkatan nilai tes ini juga didukung dengan penambahan skor indikator pemahaman konsep. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pendekatan PMRI berbantuan aplikasi LMS dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa.
This study aims to determine students' analytical abilities in the matter of quadratic function graphs as well as learn the learning of quadratic function graphs integrated with Islamic values at MTsN 28 Jakarta. This Classroom Action Research was conducted in 2 cycles on Quadratic Function Graph material. Each process consists of planning, implementing, observing, and reflecting. Through research, qualitative data on mathematics learning integrated with Islamic values were collected using observation techniques, interviews, field notes, and quantitative data analysis ability test results. Qualitative data was processed using a four-step qualitative analysis method: data collection, data reduction, data presentation, and conclusion, while the quantitative data were processed using descriptive statistics. The results showed that the student's analytical abilities on the quadratic function graph material integrated with Islamic values developed well. An analogy between the effects of the x2 coefficient, x coefficient, and constant values on the shape of the graph teaches the material for graphing quadratic functions integrated with Islamic values. Islamic values that appear based on students' analytical abilities on changes in the form of the quadratic function graph are the concepts of faith, lust (desire), and charity (deeds). After learning the quadratic function graph integrated with Islamic values, the measurement results increased the analytical ability score from the average value and the percentage of student learning completeness. With the results of this study, it is recommended that mathematics learning is integrated with Islamic values as a learning approach that can improve students' mathematical analysis abilities. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan analisis siswa pada materi grafik fungsi kuadrat sekaligus mengetahuipembelajaran grafik fungsi kuadrat yang terintegrasi nilai-nilai keislaman di MTsN 28 Jakarta. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan sebanyak dua siklus pada materi Grafik Fungsi Kuadrat. Setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Melalui penelitian dikumpulkan data kualitatif mengenai pembelajaran matematika yang terintegrasi nilai-nilai keislaman menggunakan teknik observasi, wawancara dan catatan lapangan; dan data kuantitatif hasil tes kemampuan analisis. Data kualitatif diolah menggunakan metode analisis kualitatif empat langkah yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penyimpulan; sedangkan data kuantitatif diolah menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan analisis siswa pada materi grafik fungsi kuadrat yang terintegrasi nilai-nilai keislaman berkembang dengan baik. Materi grafik fungsi kuadrat yang terintegrasi dengan nilai-nilai keislaman dibelajarkan dengan menganalogikan antara pengaruh koefisien x2, koefisien x, dan nilai konstanta terhadap bentuk grafik. Nilai-nilai keislaman yang muncul berdasarkan kemampuan analisis siswa pada perubahan bentuk grafik fungsi kuadrat adalah konsep iman, nafsu (keinginan), dan amal (perbuatan). Hasil pengukuran setelah dilakukan pembelajaran grafik fungsi kuadrat yang terintegrasi nilai-nilai keislaman diperoleh peningkatan skor kemampuan analisis dari nilai rata-rata dan prosentase ketuntasan belajar siswa. Dengan peningkatan nilai rata-rata dan persentase ketuntasan belajar direkomendasikan pembelajaran matematika terintegrasi nilai-nilai keislaman sebagai suatu pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan analisis matematis siswa.
This classroom action research answers three questions, namely (a) Is there an increase in the ability tounderstand the concept of circumference and area of flat shapes by using real media? (b) How is the useof real media increase understanding of circumference and area of flat shapes? The study was conductedin two cycles. Each cycle consists of four stages, namely: design, activity and observation, reflection,and revision. The subject of this research is students of class VII-2 MTsN 28 Jakarta. Data werecollected through questionnaires, teacher and student activity questionnaires, formative test, andteaching and learning activity observation sheets. Data were analyzed descriptively using descriptivestatistics and qualitative analysis. The results showed that the students' ability to understand theconcept of the circumference and area of a flat shape increased from cycle I to cycle II. In the first cycleof meeting 1 (31.6%), the first cycle of meeting 2 (55.8%), the second cycle of meeting 1 (71.1%), thesecond cycle of meeting 2 (92.1%). The conclusion of this study is the use of real media can increaseunderstanding and have a positive effect on understanding of circumference and area of flat shapes.The research recommends that teacher can use real to better teaching in the curriculum area. Penelitian tindakan kelas ini menjawab tiga pertanyaan yaitu (a) Apakah terjadi peningkatankemampuan pemahaman konsep keliling dan luas bangun datar dengan digunakannya alat peragarealita? (b) Bagaimanakah penggunaan alat peraga realita terhadap kemampuan pemahaman konsepkeliling dan luas bangun datar?Penelitian dilakukan sebanyak dua siklus. Setiap siklus terdiri dariempat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan revisi. Sasaran penelitian iniadalah siswa kelas VII-2 MTsN 28 Jakarta. Data dikumpulkan melalui angket pengelolaan kelas, angketaktifitas guru dan siswa, hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Data dianalisissecara deskriptif menggunakan statistik deskriptif dan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunukkanbahwa kemampuan pemahaman konsep keliling dan luas bangun datar pada siswa mengalamipeningkatan dari siklus I sampai siklus II. Pada siklus I Pertemuan 1 (31,6%), siklus I Pertemuan 2(55,8%), siklus II Pertemuan 1 (71,1%) siklus II Pertemuan 2 ( 92,1%). Simpulan dari penelitian iniadalah penggunaan alat peraga dapat meningkatkan dan berpengaruh positif terhadap kemampuanpemahaman konsep keliling dan luas bangun datar. Penelitian ini merekomendasikan agar para gurusebaiknya menggunakan media realia dalam pembelajaran materi tersebut.
Salah saru penyebab rendahnya aktivitas belajar siswa adalah kesulitan dalam memahami materi. Fakta ini diperkuat oleh hasil data siswa kelas IX yang menunjukkan bahwa kurang dari 50% siswa yang mengumpulkan tugas pada setiap kelasnya dan hanya 40% siswa diantaranya yang dapat menguraikan jawaban dengan benar. Kesalahan mereka umumnya terletak pada kesalahan pemahaman konsep saat menggunakan sifat-sifat operasi bilangan berpangkat dan bentuk akar. Begitu pun dengan hasil penilaian harian I yang belum mencapai ketuntasan secara klasikal. Penelitian tindakan ini dilakukan sebanyak dua siklus yang masing-masingnya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan, refleksi, dan revisi. Subjek penelitian adalah siswa Kelas IX-1 MTsN 28 Jakarta. Data yang diperoleh berupa hasil observasi aktivitas belajar siswa, hasil angket efektifitas penggunaan video pembelajaran, hasil tes kemampuan pemahaman konsep, dan catatan lapangan. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan. Begitu juga dengan prosentase kemampuan pemahaman konsep siswa meningkat dari siklus I (45,16%) sampai siklus II (80,65%). Bahkan respon siswa terhadap efektifitas penggunaan video pembelajaran pun meningkat dari siklus I sampai siklus II.hingga 90%. Penelitian ini menyimpulkan penggunaan video pembelajaran efektif terhadap peningkatan aktivitas dan kemampuan pemahaman konsep bilangan berpangkat dan bentuk akar pada siswa kelas IX-1 MTsN 28 Jakarta.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.