Daun gaharu mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, terpenoid, steroid, triterpenoid, sehingga berpotensi sebagai antioksidan. Fermentasi dapat meningkatkan aktivitas antioksidan karena adanya peningkatan senyawa fenolik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan kadar senyawa fenolik total antara seduhan daun gaharu dan kombucha daun gaharu (Aquailaria malaccensis). ma 30 menit, kemudian difermentasi dengan kombucha selama 10 hari dengan penambahan gula 10%. Pengujian organoleptis meliputi warna, rasa, aroma dan pH. Seduhan dan kombucha daun gaharu diidentifikasi senyawa fenolik, flavonoid, tanin, dan antrakuinon. Hasil identifikasi positif mengandung senyawa fenolik, flavonoid, tanin, dan diuji kadar fenolik total dengan metode Follin Ciocalteau. Hasil penentuan kadar fenolik total pada seduhan sebesar 28,524±0,359 mgGAE/gram dan pada kombucha 62,857±2,104 mgGAE/gram. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat perbedaan kadar fenolik total antara seduhan daun gaharu dan kombuca daun gaharu yang mengalami peningkatan setelah difermentasi.
Lesanpuro merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi dan daya tarik tersendiri karena memiliki hasil alam yang cukup dan luas lahan pertanian. Hal tersebut membuat wilayah tersebut menjadi penyumbang potensi yang berpengaruh bagi komoditas pertanian kota Malang, khususnya sayur organik dan buah yang sudah sangat jarang sekali ditemui lahan pertanian di tengah kota, namun kelompok usaha ini belum memahami benar arti pentingnya cara produksi yang baik dan keamanan produk pangan sayur organik. Edukasi dan pendampingan kelompok usaha pengolahan sayur organik yang benar dan pengetahuan meliputi semua aspek penanganan bisnis tersebut. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah edukasi dan pendampingan kelompok usaha dalam pengelolaan sayur organik yang baik agar menjadi produk pangan yang aman sehingga menjadi peluang usaha baru untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian dalam lingkungan, kesehatan, dan perekonomian. Metode yang digunakan adalah PAR (Participatory Action Research) berupa penyuluhan, pelatihan, demonstrasi, serta pendampingan. Pendampingan dilakukan selama 3 bulan. Hasil pendampingan menunjukkan bahwa 95% responden setuju bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat bermanfaat, 89% responden setuju kegiatan edukasi ini sangat meningkatkan kualitas, 97% responden menyatakan ilmu bertambah setelah mengikuti pelatihan, dan 85% responden menyatakan bahwa keseluruhan kegiatan pelatihan sudah baik. Kesimpulan pengabdian adalah kegiatan edukasi dan pendampingan kelompok usaha dalam pengelolaan sayur organik agar menjadi produk pangan yang aman mendapatkan respons yang baik dan menjadi peluang usaha baru untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian dalam lingkungan, kesehatan, dan perekonomian.
AbstrakDaun tin mengandung flavonoid yang dapat digunakan sebagai antimikroba. Fermentasi dengan kombucha diharapkan dapat meningkatkan aktivitas antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi teh asam daun tin sebagai antimikroba terhadap beberapa mikroba, diantaranya Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Lactobacillus casei dan Candida albicans. Teh asam dibuat melalui fermentasi seduhan daun tin dengan bantuan kombucha selama 12 hari. Uji antimikroba dilakukan dengan menggunakan metode difusi sumuran. Dari hasil pengujian diperoleh rerata zona hambat terhadap Escherichia coli 6,97 mm, Staphylococcus aureus 5,5 mm, Lactobacillus casei 5,29 mm, dan Candida albicans 0,37 mm. Berdasarkan hasil penelitian teh asam daun tin berpotensi sebagai antimikroba, terutama sebagai antibakteri.Kata Kunci: Antimikroba, Daun Tin, Fermentasi, Flavonoid, dan Kombucha. Fig Leaves with kombucha. Antimicrobial assay has been performed using the agar well diffusion method. From the test results, the mean of inhibition zone against Escherichia coli is 6,97 mm, Staphylococcus aureus is 5,5 mm, Lactobacillus casei is 5,29 mm, and Candida albicans is 0,37 mm. Based on the research results, Fig Leaf sour tea can be used as an antimicrobial agent, especially as an antibacterial. Abstract Fig Leaves contain flavonoids that can be used as antimicrobials. Fermentation with kombucha is expected to increase antimicrobial activity. The aim of this research is to observe antimicrobial activity of Fig Leaves sour tea against several microbes, such as Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Lactobacillus casei and Candida albicans. The sour tea is made through 12 days fermentation of
Temu giring (Curcuma heyneana) telah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia terutama untuk menjaga kesehatan kulit. Kandungan fenolik yang terdapat dalam temu giring memiliki khasiat sebagai antioksidan. Fermentasi diketahui dapat meningkatkan aktivitas antioksidan karena adanya peningkatan kadar senyawa fenolik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan kadar senyawa fenolik total sari rimpang temu giring segar dan terfermentasi (Curcuma heyneana). Tahap penelitian ini meliputi penyaringan rimpang temu giring, fermentasi temu giring, identifikasi fitokimia, penetapan kadar fenolik total, analisis data dan membuat kesimpulan. Pembuatan sari temu giring dilakukan dengan menyari temu giring dengan air sampai didapatkan sari. Dilanjutkan dengan fermentasi menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus selama 24 jam dengan suhu 37°C. Pengujian organoleptis meliputi warna, bau, rasa dan pH. Hasil pH sari segar dan terfermentasi mengalami penurunan. Pengujian identifikasi fitokimia temu giring segar dan terfermentasi positif mengandung fenolik dan flavonoid. Tahap penetapan kadar total fenolik total dengan metode Folin-Ciocalteu didapatkan sari temu giring segar sebesar 9.476± 2.04 mgGAE/gram dan sari temu giring terfermentasi sebesar 61.333±1.643 mgGAE/gram. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan kadar fenolik total sari temu giring segar dan terfermentasi yang mengalami peningkatan setelah difermentasi. Kata-kata kunci: fenolik, fermentasi, temu giring
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.