This paper examines the role of trade unions/labor unions in an Islamic perspective. In industrial relations between workers/labor and company owners/entrepreneurs, there may also be disputes between the two. But usually the disputes that occur will be more detrimental to the workers. Usually the imbalance includes the bargaining position between the rights and obligations of workers/laborers and employers. The position of workers/laborers who are weak/not strong need a forum/union to be strong. The forum is the exercise of the right to associate in a trade/labor union. Trade unions/labor unions are representatives of workers/labor in the company to fight for their rights. Dari hasil kajian literature penulis menemukan bahwa dalam ekonomi Islam, peran serikat pekerja dapat digambarkan dalam keseimbangan antara permintaan dan penawaran tenaga kerja di pasar kerja. Ekonomi Islam menyebutnya ujrah. Peran serikat pekerja tidak lepas dari sisi perilaku pengusaha. Sebagai pekerja dan pengusaha Muslim wajib menghindari praktik produksi yang mengandung unsur haram atau riba, pasar gelap, dan spekulasi. The method used in this article on the role of trade unions/labor unions in an Islamic perspective uses a qualitative approach. This type of research uses library research/literature review, namely research in which all data comes from written materials such as books, manuscripts, journals, and documents related to bahtsul masail. The method used is descriptive-analytic method, namely the research method by describing and analyzing all the data that has been obtained.
Human capital bisa juga disebut sebagai potensi yang dimiliki setiap orang untuk berubah menjadi manusia unggul. Pembahasan human capital dibedah melalui kaca mata islam, yaitu Al-Qur’an. Tujuannya adalah untuk mengetahui potensi apa saja yang dimiliki manusia untuk bisa dikembangkan. Pembahasan ini ditelaah melalui metode pustaka yang bersumber pada Al-Qur’an, teori unsur manusia perspektif Imam Al-Ghozali dan beberapa data pendukung lainnya. Yaitu dengan membedah potensi-potensi yang dimiliki manusia melalui ayat-ayat Al-Qur’an. Adapun Imam Al-Ghozali mengklasifikasikan unsur manusia pada empath al, yaitu: Hati, ruh, nafsu, dan akal. Empat hal tersebut harus saling support dan balance agar terwujudnya pribadi human capital yang memiliki delapan potensi dalam Al-Qur’an, yaitu : manusia adalah makhluk yang sempurna, manusia adalah makhluk spiritual, manusia adalah makhluk sosial, manusia adalah kholifah di muka bumi, manusia adalah makhluk yang diberikan kemampuan untuk berusaha baik laki-laki atau perempuan, manusia adalah makhluk yang menginginkan keadilan dan penghargaan sesuai dengan kompetensinya, manusia adalah makhluk yang suka bermusyawarah, dan manusia adalah makhluk yang bisa berubah.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.