This study investigates the patterns and determinants of accounting students’ career choice by comparing five types of accountant careers to non-accountant career. This study collected data from 216 Indonesian accounting students through Qualtrics online survey and used multinomial and logistic regressions for data analysis. This study found that government accountant was the most dominant career choice among the students (37.04%). Salary consideration as a biggest determination factor (RRR: 2.6231) followed by professional recognition, family & colleagues’ encouragement and education. Meanwhile, career in appraisal was the smallest choice (4.63%), however this need more attention because information about appraisal from the college had positive predictor (OR: 1.0242), while professional recognition was the second biggest predictor to choose appraisal (RRR: 12.8063) after public accountant (RRR: 33.1328). This result could be the colleges’ reminder to provide accounting curriculum not only generally, but also specifically to provide information on different accounting career that fits both the demand of workforce and the students’ preference. College needs to pay attention in students’ preference because this result found that student always had positive expectation in all types of accountant career based on professional recognition, even better than salary expectation which is positive only in government accountant.
Lahan tidur di Indonesia, sangat luas baik lahan pertanian yang beralih fungsi yang untuk sementara waktu belum difungsikan sesuai peruntukkan dan lahan pekarangan yang dibiarkan menganggur tidak diolah atau belum dimanfaatkan dengan baik. Padahal jika lahan tersebut dioptimalkan, pemanfaatannya dapat memberikan banyak hal yang positif misalnya mengurangi pengangguran,menambah supply bahan pangan dan lingkungan tidak terkesan kumuh dan sekaligus sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan peningkatan pendapatan keluarga. Yang berkaitan dengan kepemilkkan pribadi terutama lahan pekarangan jika diolah memiliki potensi dalam menyediakan bahan pangan keluarga, mengurangi pengeluaran rumah tangga untuk pembelian pangan yang menjadi ironi.dan permasalahan atau fenomena yang tidak disadari oleh sebagian besar masyarakat,yang ditandai masih banyak dijumpai kurang optimalnya pemanfaatan lahan pekarangan diantaranya belum membudaya budidaya pekarangan secara intensif, masih bersifat sambilan dan belum berorientasi pasar dan belum adanya program khusus dari petugas atau kader.Tujuan pengabdian ini adalah memberikan motivasi kepada masyarakat demgan cara memberikan bukti nyata melalui Pilot Proyek pemanfaatan lahan pekarangan seluas kurang lebih 1000 meter dengan ditanami empat jenis sayuran yaitu bayam cabut, kangkung cabut kacang panjang dan terong setelah melihat bukti sehingga masyarakat bisa tertarik untuk memanfaatkan lahan miliknya untuk difungsikan dengan baik..Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Desa Denggungan Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali.Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa peserta yang hadir bersedia membentuk kelompok yang terdiri bapak dan Ibu – ibu berkenan sebagai penggiat pengoptimalan lahan pekarangan melalui kesediaannya menggarap lahan pilot proyek secara suka rele dan bersedia membagikan hasil tanaman secara gratis kepada masyarakat pada awal pertama panen. Kata kunci: lahan pekarangan, pilot proyek,penggiat,hasil,ketertarikan.
AbstrakEkonomi kreatif dan sektor wisata merupakan dua hal yang saling berpengaruh dan dapat saling bersinergi jika dikelola dengan baik. Peluang industri kreatif bagi semua daerah di Indonesia menjadi sangat terbuka sebagai dampak dari keanekaragaman seni, budaya dan warisan budaya, namun masih terdapat beberapa permasalahan yang menghambat pengembangan industri kreatif di Indonesia. Penelitian ini bertujuan (1) membangun model strategi penguatan daya saing industri kreatif wisata bernilai kearifan lokal dengan platform klaster industri; (2) Mengembangkan produk dan jasa industri kreatif pariwisata dengan memanfaatkan potensi sumber daya unggulan daerah menuju one village one product. Metode penelitian survey. Survey dilakukan kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) anggota klaster yang tergabung dalam klaster industry kreatif pariwisata di wilayah Kabupaten Karanganyar. Metode sampling yang digunakan adalah proportional random sampling. Temuan penelitian adalah: (1) Intensifikasi sumberdaya berbasis kearifan lokal berdampak positif pada penguatan daya saing kompetensi berorientasi pasar dan entrepreneurship; (2) Peningkatan daya saing kompetensi berorientasi pasar lebih dominan dibandingkan entrepreneurship; (3) Proses pelaksanaan strategi penguatan daya saing industry kreatif-pariwisata berbasis kearifan local berdampak positif terhadap kinerja strategi yaitu one village one product; (4) dukungan eksternal merupakan predictor pada strategi penguatan daya saing industry kreatif priwisata bernilai kearifan local.Kata Kunci: daya saing; kearifan local, one village one product (ovop)
This article describes a new idea to build a model for the development and sustainability of a community empowerment trust fund activity management unit to become a microfinance institution based on the institutional economy. The model is built based on gaps in empirical research on the factors that influence the development and sustainability of community empowerment trust fund management and places the factors that characterize the institution to fill these gaps. The method used to test the model statistically is path analysis regression. The results obtained are that social capital built from community empowerment is proven to mediate the factors that determine the development of community empowerment trust fund management. This study's results can be used as a model for the development and sustainability of community empowerment trust fund management by building social capital based on community empowerment.
Indonesia saat ini tengah berada di era MEA dan UMKM diharapkan mampu mengikuti perkembangan ini dengan meningkatkan kinerja pemasaran melalui berbagai inovasi produk. Inovasi produk tersebut dapat berupa inovasi dalam bentuk kemasan dan juga proses pengolahannya. Sehingga produk dari UMKM tidak hanya menembus pasar domestik tetapi juga mancanegara. Pentingnya inovasi produk, terutama kemasan bagi pelaku UMKM khususnya pelaku usaha di Kabupaten Karanganyar ini, mendorong untuk dilakukannya pengabdian ini. Kegiatan pengabdian ini diharapkan mampu mengungkapkan peran kemasan produk dalam pemasaran produk UMKM dalam pasar domestik maupun mancanegara. Kegiatan Pelatihan diperuntukkan bagi seluruh sumber daya manusia terutama yang memiliki usaha mikro kecil menengah di Kabupaten Karanganyar khususnya yang tergabung dalam klaster Mbangun Makutoromo. Pengusul mengajukan tema pelatihan pengembangan literasi design pada produk UMKM dan manfaatnya bagi pemasaran, sejalan dengan program studi yang menaungi pengusul yaitu program studi manajemen.Kata Kunci: strategi, cluster, desain kemasan, UMKM
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.