Today, the reality of the condition of Indonesian society shows that there are symptoms of deterioration caused by a shift in the noble values of the nation. Rampant juvenile delinquency and violation of norms, emotional intelligence is a basic condition for using intellectual intelligence effectively. Asmaul Husna's reading habit is one of the character education being pursued by the Surya Global Yogyakarta College of Health Sciences. Students are also trained and educated to develop their skills and mentality in a positive direction so that these educational institutions can produce superior and Islamic output, which is not only rely on theory in learning, but also experience in the field in facing the flow of globalization. The gap between the theory and practice of Asmaul's reading habits Husna with the level of students 'emotional intelligence, it is necessary to revisit considering the effect of Asmaul Husna's reading habit on students' emotional intelligence is not known. The research design is quantitative using the Emotional Intelligence Scale. The research was conducted at the College of Public Health Sciences. The research subjects were 65 adolescents, they were asked to fill in the pretest before Asmaul Husna dhikr intervention was carried out, and after going through the dhikr process for ten weeks the research subjects were asked to fill in the posttest. Pretest and posttest data were analyzed through the Wilcoxon test using SPSS 16. Based on the above results, it is known that the significance of 0.031 is smaller than 0.05, so it can be concluded that "Ha is accepted" This means that there is a difference in emotional intelligence between before and after Asmaul Husna's dhikr, so it can also be concluded that "There is an influence of Asmaul Husna's dhikr on adolescent emotional intelligence.
COVID-19 menyebabkan distress bagi masyarakat umum, distress merupakan bentuk pertahanan emosi seseorang akibat stress, yang terkadang muncul dalam bentuk depresi, kecemasan dan gejala somatik. Kebijakan pemerintah mengharuskan semua instansi pendidikan untuk melakukan kegiatan belajar mengajar secara daring, orang tua diminta mendampingi selama proses daring terutama ibu, dalam kenyataannya, proses daring ada kalanya muncul kendala, beberapa orang tua di antaranya menggunakan kekerasan verbal, berbicara kasar bahkan kekerasan fisik seperti memukul saat belajar online. Selain itu, banyaknya pengeluaran untuk membeli quota internet merupakan masalah keuangan yang membebani pengeluaran, sehingga dengan mudah dapat membuat orangtua merasa bahwa anak-anak mereka membebani mereka. Hal ini dapat menciptakan ketegangan, kemarahan, dan frustrasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, usia, dan jumlah anak terhadap tingkat stres ibu dalam mendampingi pembelajaran daring selama masa pandemi Covid-19. Pengukuran stress pada orangtua menggunakan adaptasi dari PSS (Perceived Stress Scale) yang dikembangkan oleh Cohen dan Williamson (1988) untuk mengukur sejauh mana situasi dalam individu dinilai sebagai stres. Skala ini terdiri atas 10 aitem yang dibuat berdasarkan pengalaman individu tentang apa yang dirasakan dalam hidup mereka. PSS-10 terdiri atas 10 aitem dengan 6 aitem favourable dan 4 aitem unfavourable. Pengambilan sampel menggunakan metode accidental sampling dan melibatkan 105 responden. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan uji analisis univariat dan bivariat menggunakan rumus uji hipotesis t -tes independent dengan bantuan program SPSS for Window version 16.0. Hasil penelitian menyebutkan bahwa tidak ada pengaruh jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, usia, dan jumlah anak terhadap tingkat stres ibu dalam mendampingi pembelajaran daring selama masa pandemi COVID-19.
Pengembangan sumber daya manusia merupakan faktor kunci kesuksesan pembangunan suatu bangsa, karena itu berbagai upaya pengembangan sumber daya manusia haruslah merupakan suatu proses yang berkesinambungan sejak usia dini. Anak usia dini merupakan generasi penerus bangsa yang memiliki potensi untuk tumbuh kembang secara optimal maka pendidikan yang diberikan haruslah layak dan sesuai dengan keberbedaan individu. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang paling mendasar menempati posisi yang sangat strategis dalam pengembangan sumber daya manusia, mengingat anak usia dini, yaitu anak yang berada pada rentang usia lahir sampai dengan usia enam tahun merupakan rentang usia kritis dalam proses pendidikan yang mempengaruhi proses serta hasil pendidikan pada tahap selanjutnya. Artinya periode ini merupakan periode yang kondusif yang menumbuh kembangkan berbagai kemampuan fisiologis, kognitif, bahasa, sosial, emosional dan spiritual.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.