Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 tahun 2007 mengisyaratkan penggunaan pendekatan tematik dalam pembelajaran kelas 1 sampai kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Bahkan dewasa ini pasca diberlakukannya Kurikulum 2013, pendekatan tematik wajib diimplementasikan dari kelas 1 sampai kelas 6 pada proses pembelajaran. Adalah menjadi hal yang penting bagi guru SD untuk dapat melaksanakan pendekatan tematik sebagai tanggung jawab profesi. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menganalisis pemahaman guru SD tentang pendekatan tematik, 2) mendapatkan profil kemampuan guru SD dalam melaksanakan pendekatan tematik, dan 3) mengetahui hambatan-hambatan guru dalam mengimplementasikan pendekatan tematik di SD. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian guru kelas 1 sampai kelas 3 di lima SD Kecamatan Bangkinang Kota. Data dikumpulkan dengan observasi dan wawancara. Triangulasi dilakukan melalui focus group discussion antara peneliti, guru, dan kepala sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara konsep guru memahami pendekatan tematik dengan baik, namun pada pelaksanaannya 6 dari 9 orang guru yang diteliti tidak melaksanakan pendekatan tematik dalam pembelajaran. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa sebagian besar guru mengalami kendala dalam mengimplementasikan pendekatan tematik pada proses pembelajaran
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi guru terhadap pembelajaran jarak jauh. Tujuan dari penelitian ini untuk memaparkan informasi terkait persepsi guru mengenai tantangan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh di rumah akibat dampak dari pandemi menggunakan WA grup dalam pembelajaran jarak jauh dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian ini di dasari dengan sulitnya mencari data lapangan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Informan terdiri dari 9 orang guru yang mana terdiri dari SDN 023 Muara Mahat Baru, SDN 012 langgini dan SDN 018 Langgini. Hasil dari penelitian ini mengunggkapkan bahwa kurang memadainya sarana dan prasarana, kurang maksimalnya penyampaian materi, beban pembelian kuota internet, koneksi internet yang kadang menjadi lamban, gaya belajar yang cendrung visual, peseeta didik malas dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru, kurang leluasanya guru dalam mengontrol kegiatan peserta didik, serta materi yang disampaikan guru tidak sepenuhnya di kerjakan oleh peserta didik. Hambatan yang dialami oleh guru dalam pembelajaran jarak jauh adalah sulit mengontrol peserta didik disaat pembelajaran dilakukan tidak dengan tatap muka, sulit memahami perkembangan peserta didik dan peserta didik yang tidak memiliki hp terkadang tidak mengumpulkan tugas yang diberikan guru. Keunggulan dalam pembelajaran jarak jauh yaitu tidak ada sama sekali, karena guru berpendapat bahwa pembelajaran jarak jauh tidak memiliki keunggulan melainkan pembelajaran jarak jauh merugikan orang tua dan peserta didik. Peserta didik lebih sering malas-malasan dalam belajar maupun mengerjakan tugas yang diberikan. Dari 9 hasil wawancara yang didapat oleh peneliti adalah guru kesulitan dalam menyampaikan materi kepada peserta didik karena pembelajaran tidak dilakukan dengan tatap muka sehingga guru tidak tahu sampai mana pemahaman peserta didik. Pembelajaran jarak jauh yang dilakukan tidak efektif karena sulit bagi guru karna sebelumnya belum pernah melakukan pembelajaran jarak jauh
AbstrakPenelitian ini berawal dari temuan bahwa anak-anak pada Kelompok Bermain Tuanku Tambusai cenderung mengalami hambatan dalam perkembangan sosial emosionalnya. Pada observasi yang dilakukan terlihat anak belum bersedia bermain dengan teman sebaya dalam satu kelompok, anak masih menunjukkan sikap ego atau menang sendiri, anak tidak dapat menjalin kerja sama antar anggota kelompoknya, masih menunjukkan sikap saling berebut dalam bermain, dan anak tidak bertanggung jawab dalam melakukan tugasnya. Berdasarkan temuan tersebut peneliti bermaksud untuk mengembangkan kemampuan sosial emosional anak dengan penerapan permainan kolaboratif. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan. Metode dilakukan dengan menggunakan siklus model Kemmis dan Taggart yang terdiri dari 4 tahap (perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi).Data perkembangan sosial emosional anak dalam pembelajaran diperoleh dari observasi dan dokumentasi yang dianalisis dengan persentase. Penelitian dilakukan dua siklus, setiap siklus dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan melalui permainan kolaboratif dapat meningkatkan perkembangan sosial emosional pada anak-anak Kelompok Bermain Tuanku Tambusai. Kata Kunci: kemampuan sosial emosional, permainan kolaboratif, kelompok bermain. AbstractThis research begins with the finding that children in the Tuanku Tambusai Play Group tend to experience obstacles in their emotional-social development. On observations made do not look like children are willing to play with peers in one group, the child still shows ego or self-winding attitude, the child can not cooperate with members of his group, still shows the attitude of competing in the play, and the child is not responsible for doing According to the findings, the researcher intends to develop children's emotional social abilities with the application of collaborative games. The research method used is action research. Methods were performed using Kemmis and Taggart's model cycles consisting of 4 stages (planning, action, observation, and reflection). The child's emotional social developmental data in learning was obtained from observations and documentation analyzed by percentage. Research conducted two cycles, each cycle is implemented in three meetings. The results show through collaborative games can improve emotional-social development in children Tuanku Tambusai Play Group.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 05 Air Tawar Barat Kota Padang. Pelaksanaan pembelajaran jaring-jaring balok dan kubus dilaksanakan dengan 7 langkah pendekatan CTL yaitu: konstruktivisme, inkuiri, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi dan penilaian otentik. Data penelitian ini diperoleh dari hasil-hasil dengan menggunakan tes, observasi, wawancara, dan diskusi. Penelitian ini dilaksanakan selama dua siklus, yaitu siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan (6 x 35 menit) dan siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan (6 x 35 menit). Hasil penelitian dari setiap siklus yang telah dilaksanakan terlihat adanya peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada siklus I , nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 7 dengan persentase 70 % siswa, Pada siklus II pertemuan 1, nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 8,71 dengan persentase 86% siswa dan pada siklus II pertemuan 2, nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 85 dengan persentase 90,62% siswa. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terlihat juga adanya peningkatan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada penelitian dengan menggunakan pendekatan CTL dapat meningkatkan hasil belajar jaring-jaring balok dan kubus
This study aims to improve the ability of mathematical communication by applying scientific approach in primary school. This study is a classroom action research. The subject of this research is all students of grade V of SD 016 Bangkinang Kota. The instrument used in data collection is a mathematical communication test of the description form. Implementation of learning carried out with 5 steps scientific approach that is: observing, asking, reasoning, try and communicate. This research data obtained from the results by using tests, observations, interviews, and discussions. This research was conducted for two cycles, ie cycle I held two meetings (6 x 35 minutes) and cycle II was held in two meetings (6 x 35 minutes). Result of research from every cycle that have been implemented seen improvement. This can be seen in the first cycle, the average value of students' communication skills is 92.61% percentage of students, and the meeting 2 percentage 62.54%. In the second cycle of meeting 1, the average value of mathematical communication ability is 8.71 with the percentage of 86% of students and on the second cycle of meeting 2, the average score of students' mathematical communication ability is 85 with the percentage of 97.20 students. Based on the observations made also seen the increase of student activeness in the learning process. Thus it can be concluded that the research by using scientific approach can improve students' mathematical communication skills Keyword: Saintific approach, mathematics of communication Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematik dengan menerapkan pendekatan saintifik di sekolah dasar. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V Sekolah dasar 016 Bangkinang Kota. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah tes komunikasi matematik bentuk uraian. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dengan 5 langkah pendekatan saintifik yaitu: mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasikan. Data penelitian ini diperoleh dari hasil dengan menggunakan tes, observasi, wawancara, dan diskusi. Penelitian ini dilaksanakan selama dua siklus, yaitu siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan (6 x 35 menit) dan siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan (6 x 35 menit). Hasil penelitian dari setiap siklus yang telah dilaksanakan terlihat adanya peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada siklus I , nilai rata-rata kemampuan komunikasi siswa adalah persentase 92,61% siswa,dan pertemuan 2 persentasenya 62,54% . Pada siklus II pertemuan 1, nilai rata-rata kemampuan komunikasi matematik adalah 8,71 dengan persentase 86% siswa dan pada siklus II pertemuan 2, nilai rata-rata kemampuan komunikasi matematik siswa adalah 85 dengan persentase 97,20 siswa. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terlihat juga adanya peningkatan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada penelitian dengan menggunakan pendekatan saintifik dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siswa.Kata Kunci: Pendekatan saintifik, Kemampuan Komunikasi Matematik
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.