Selama empat generasi penanaman kelapa sawit, penggunaan pupuk anorganik dan pestisida di perkebunan kelapa sawit merupakan praktik standar yang umum. Penggunaan pupuk dan pestisida sebagai intensifikasi pertanian akan menimbulkan tantangan tersendiri, di satu sisi produktivitas akan meningkat, tetapi di sisi lain, lingkungan akan menghadapi ancaman serius. Untuk mengatasi penggunaan pupuk kimia dan pestisida, produk hayati muncul sebagai alternatif untuk meminimalkan bahaya terhadap lingkungan. Oleh karena itu, pada tulisan ini akan diulas secara ringkas mengenai produk hayati khususnya pupuk hayati dengan tujuan untuk memberikan informasi pemanfaatan produk hayati di perkebunan kelapa sawit, peluang, dan tantangannya.
Manajemen kesuburan tanah yang rutin dilakukan di perkebunan kelapa sawit cenderung tidak memperhatikan kesuburan dari aspek biologi tanah. Penggunaan pupuk anorganik menjadi praktik standar yang umum, akan tetapi dapat mempengaruhi kesuburan dan kesehatan tanah. Produk hayati yang mengandung konsorsium bakteri bermanfaat dapat menjadi alternatif untuk meminimalkan bahaya terhadap lingkungan dan mewujudkan pertanian berkelanjutan. Penelitian pengaruh aplikasi pupuk hayati terhadap pertumbuhan dan produktivitas kelapa sawit telah dilakukan dengan sistem demo plot (demplot) pada tanaman menghasilkan TT 2008 yang berlokasi di Sumatera Selatan sejak tahun 2019. Penelitian disusun menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan lima perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi bakteri secara nyata mengalami peningkatan dan menunjukkan nilai yang lebih tinggi (menjadi >108 cfu/g-1) pada plot aplikasi pupuk hayati. Sementara itu, performa vegetatif tanaman meningkat sekitar 8,5-17,2% (luas daun) dan 8,6-14,9% (berat kering pelepah) terhadap kontrol (100% anorganik). Perlakuan pupuk anorganik (50% dan 75%) yang dikombinasikan dengan pupuk hayati dapat meningkatkan efisiensi pemupukan dan menghasilkan produktivitas tanaman kelapa sawit yang tidak berbeda nyata terhadap perlakuan standar (100% pupuk anorganik).
Kesehatan tanah merupakan salah satu aspek penting dalam mencapai pertanian atau kelapa sawit yang berkelanjutan. Berbagai upaya dapat dilakukan dengan meningkatkan produktivitas tanah baik untuk mendukung pertumbuhan maupun produktivitas tanaman. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan pemanfaatan bakteri pemacu pertumbuhan tanaman atau lebih dikenal sebagai plant growth-promoting bacteria (PGPB). Eksplorasi bakteri bermanfaat tersebut perlu dilakukan untuk mendapatkan isolat unggul yang nantinya dimanfaatkan sebagai pupuk hayati. Sebanyak empat strain kandidat bakteri pemacu pertumbuhan tanaman yaitu NT2, NT5, PD1, dan PK1 telah berhasil diisiolasi dari perakaran kelapa sawit. Keempat strain tersebut diidentifikasi sebagai Azotobacter chroococcum, Azospirillum brasilense, Bacillus alkalicellulosilyticus, dan Pseudomonas brassicacearum. Keempat strain tersebut dikonfirmasi sebagai multi fungsi bakteri pemacu pertumbuhan tanaman berdasarkan uji kualitatif dan uji kuantitatif. Aplikasi konsorsium keempat strain tersebut dalam bentuk biofertilizer pada bibit kelapa sawit dapat meningkatkan serapan hara, performa vegetatif tanaman yang lebih baik, biomassa bibit yang lebih tinggi, pengurangan dosis pupuk anorganik hingga 50%, dan 7-30% lebih efisien dibandingkan dengan penggunaan 100% pupuk anorganik.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.