This is an open access article under the terms of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivs License, which permits use and distribution in any medium, provided the original work is properly cited, the use is non-commercial and no modifications or adaptations are made.
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) atau yang saat ini dikenal dengan nama coronavirus disease 2019 (COVID-19) merupakan isu penting dalam dunia kesehatan pada tahun ini. COVID-19 saat ini menjadi pandemik global termasuk di Indonesia. Hidung dan mulut merupakan tempat masuk virus COVID-19 karena infeksi ini terutama ditularkan melalui inhalasi atau kontak dengan droplet. Mukosa hidung merupakan area yang rentan bagi virus Corona untuk berkoloni karena pembuluh darah yang melimpah, kelenjar musinous dan kelenjar serosa yang menciptakan lingkungan yang lembab. Ekspresi Angiotensin Converting Enzyme-2 (ACE2) ditemukan dilapisan basal epitel skuamosa nonkeratinizing pada mukosa hidung, menunjukkan bahwa coronavirus dapat menginfeksi sel mukosa hidung jika lapisan basal terpapar karena kerusakan barrier mukosa. Kerusakan epitel respiratori, karena infeksi coronavirus dapat terjadi meskipun tanpa gejala klinis, oleh karena itu, penting untuk melindungi saluran napas atas dan mukosa. Cuci hidung direkomendasikan sebagai pencegahan tambahan non-farmakologis untuk membersihakn antigen, mediator inflamasi, mikroorganisme seperti bakteri dan virus. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk diseminasi informasi dan peningkatan pengetahuan tenaga kesehatan tentang pentingnya menjaga kesehatan hidung dengan cuci hidung di Puskesmas Ngemplak 1, Sleman, DIY. Kegiatan dilaksanakan secara tatap muka langsung sesuai protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Kegiatan dimulai dengan pre test kemudian sesi pemaparan materi dan sesi praktik cuci hidung. Kegiatan diakhiri dengan post test untuk mengukur keberhasilan kegiatan dan tingkat pengetahuan peserta. Kegiatan diikuti oleh 23 tenaga kesehatan Puskesmas Ngemplak 1 yang mengikuti kegiatan secara penuh dari awal sampai dengan kegiatan selesai. Terdapat peningkatan nilai post test di bandingkan dengan nilai pre test (100%). Kesimpulan: terdapat peningkatan pengetahuan tenaga kesehatan tentang pentingnya menjaga kesehatan hidung dengan cuci hidung.
Hemorrhoids are a common anorectal disease and can affect all ages. This research aims to specify the differences in Length of Stay (LOS) of hemorrhoidal patients who underwent a modified combined method of rubber ligation and sclerotic injection using Paran Injection Ligation for Ambeien pack (PILA pack) compared to a hemorrhoidectomy. This study consisted of 56 respondents who underwent hemorrhoidectomy, and the other 56 respondents experienced a modified combined method of rubber ligation and sclerotic injection using a PILA pack. Data showed the LOS's average of respondents who underwent hemorrhoidectomy was 47.33 hours or 1.97 days. Meanwhile, respondents' average length of stay who underwent a modified combined rubber ligation and sclerotic injection using a PILA pack was 20.44 hours or 0.85 days. Finally, the T-test results showed a p-value of 0.001 (p<0.05), indicating that there was a statistically significant difference in the average LOS between hemorrhoidal patients who underwent hemorrhoidectomy and hemorrhoidal patients who underwent a modified combined method of rubber ligation and sclerotic injection using PILA pack. Based on the result, it can be concluded that the mean LOS for hemorrhoidal patients receiving haemorrhoidectomy vs. hemorrhoidal patients undergoing a modified technique of rubber ligation and sclerotic injection utilizing the Paran Injection Ligation for Ambeien pack was significantly different.
Abstrak: Setiap individu, khususnya tenaga kesehatan perlu menyadari bahwa proses penyembuhan luka terdiri dari beberapa tahapan yang berbeda, sehingga perlu dilakukan perawatan sesuai dengan kondisi luka. Seiring dengan berjalannya waktu, ada banyak inovasi dalam teknik perawatan luka. Salah satunya adalah teknologi Perawatan Luka Tekanan Negatif (PLTN), atau yang lebih dikenal dengan sebutan Negative Pressure Wound Therapy (NPWT). Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan perhatian terhadap tenaga kesehatan dalam upaya mengembangkan pengetahuan, kesadaran, dan kemampuan tenaga kesehatan agar terampil dalam melakukan perawatan luka baik di rumah sakit maupun home care menggunakan teknik perawatan luka tekanan negatif. Kegiatan ini diikuti oleh 36 tenaga kesehatan RS AMC Muhammadiyah Yogyakarta. Hasil yang diperoleh yaitu terdapat peningkatan rata-rata nilai pengetahuan pre-test sebesar 6,05, dan post-test sebesar 8.61. Diharapkan melalui adanya kegiatan pemberdayaan ini pengetahuan tenaga kesehatan semakin bertambah dan berkembang sehingga dapat lebih terampil dalam melakukan perawatan luka baik di rumah sakit maupun home care.Abstract: Everyone, especially health workers, must realize that the wound-healing process has several stages. Hence, treatment needs to be carried out according to the wound condition. Over time, there have been many innovations in wound care techniques. One is adverse pressure wound treatment (NPP) technology or negative pressure wound therapy (NPWT). The purpose of this program is to support health workers in an attempt to develop the knowledge, awareness, and ability to be skilled in performing wound care in hospitals and home care using the negative pressure wound care technique. This program was attended by 36 health workers of AMC Hospital Muhammadiyah Yogyakarta. The results obtained were an increase in the average pre-test knowledge score of 6.05 and post-test of 8.61. Through this empowerment program, we hope that health workers' knowledge will increase and they will become more skilled in wound care.
ABSTRAK Pendahuluan: Hemoroid merupakan penyakit pada regio anorektal yang umum terjadi dan dapat menyerang segala usia. Hemoroid terjadi akibat adanya pelebaran pembuluh darah pada bagian terbawah rektum dan anus. Hemoroid mempunyai gejala adanya perdarahan serta penonjolan pada anus. Diagnosis dan tatalaksana hemoroid yang tepat sangat penting untuk mengurangi morbiditas dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Laporan kasus ini bertujuan untuk menyajikan kasus tatalaksana hemoroid derajat 1.Laporan kasus: Pasien laki-laki, berusia 35 tahun, datang ke poliklinik bedah dengan keluhan perdarahan dari anussejak 4 bulan yang lalu yang memberat 3 minggu terakhir. Perdarahan dari anus menetes berwarna merah segar terutama setelah buang air besar yang keras. Keluhan tidak disertai nyeri. Pada pemeriksaan fisik rectal toucher didapatkan tonus muskulospincter ani dalam batas normal, mukosa licin, ampula tidak kolaps, tidak teraba massa. Pada pemeriksaan anuskopi didapatkan lesi mukosa berwarna kebiruan pada arah jam 2. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan anuskopi, pasien didiagnosis dengan hemoroid interna derajat 1. Tatalaksana yang dilakukan adalah metode kombinasi modifikasi ligasi rubber band dan injeksi sklerotik dengan menggunakan Paran Injection Ligation for Ambeien Pack (PILA Pack). Pasien kontrol tujuh hari setelahnya dan pemeriksaan regio anorektal dalam batas normal.Kesimpulan: Diagnosis dan pemilihan terapi yang tepat sangat penting dalam penangan pasien hemoroid. Metode kombinasi ligasi rubber band dan injeksi sklerotik dapat menjadi salah satu pilihan terapi yang cukup efektif dalam tatalaksana hemoroid.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.