Salah satu alternatif untuk mempertahankan keanekaragaman ikan endemik dan lokal asli Kalimantan Selatan adalah melalui konservasi jenis pada tingkat pembudidaya ikan, dengan cara domestikasi dan budidaya. Tujuan dari studi ini adalah untuk menjelaskan karakteristik, spesies ikan endemik dan lokal asli, dan usaha konservasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa karakteristik habitat ikan endemik dan lokal Kalimantan di perairan darat secara umum dibagi menjadi dua yaitu kolam air tenang dan air deras. Perairan umum di Kalimantan Selatan kaya akan jenis ikan, lebih dari 394 jenis ikan, kebanyakan dari ikan-ikan tersebut termasuk dalam Ostariophysi dan Labyrinthici Perairan Sungai Barito, Kalimantan Selatan ditemukan 101 jenis ikan, terdiri dari 23 famili. Upaya-upaya untuk melestarikan ikan endemik dan lokal dapat tercapai melalui pemacuan stok, distribusi ikan di perairan umum, peningkatan stok perikanan, dan pengembangan budidaya perikanan.
Kegiatan penyuluhan budidaya ikan merupakan salah satu faktor yang dianggap penting untuk diterapkan dengan baik di Bogor sebagai salah satu wilayah perkotaan di negara ini. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) menentukan materi/informasi penyuluhan perikanan yang akan disampaikan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan dan aspek-aspek terkini dalam usaha budidaya perikanan di wilayah perkotaan; (2) menentukan prioritas terhadap materi/ informasi penyuluhan perikanan; (3) menentukan pilihan alternatif sebagai strategi penyuluhan perikanan yang efektif pada pengelolaan usaha budidaya ikan di wilayah perkotaan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan desain eksplorasi yang diarahkan untuk memprioritaskan isu-isu tersebut dengan menerapkan Analytical Hierarchy Process (AHP). Sampel penelitian merupakan panel pakar/ahli yang terdiri dari sembilan responden (mewakili pembudidaya ikan, pejabat pembina, pengambil keputusan, dan akademisi) dibentuk untuk mengembangkan prioritas masalah penyuluhan budidaya perikanan secara sistematis dengan menggunakan AHP. Ada delapan isu utama yang digunakan dalam penelitian ini, dimana setiap isu terdiri dari tiga sampai lima sub isu. Metode analisis data pada penelitian ini terdiri dari: (a) penilaian/pembandingan elemen berpasangan; (b) penyusunan matriks eigenvector berpasangan ternormalisasi dan uji konsistensi; dan (c) penetapan prioritas pada masing-masing hirarki. Penelitian ini menemukan bahwa penerapan budidaya yang ramah lingkungan dan pelestarian ekosistem berada dalam prioritas utama dari kriteria materi/informasi penyuluhan di kota Bogor. Pengembangan usaha budidaya ikan yang produktif dan berkelanjutan adalah prioritas lain yang dianggap sebagai sub-kriteria utama dari materi/informasi penyuluhan budidaya perikanan. Selain itu, juga ditemukan bahwa kegiatan penyuluhan budidaya perikanan berbasis keterampilan adalah strategi yang paling efektif di daerah perkotaan seperti Kota Bogor.
Pengkajian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan desain eksploratori dalam penentuan prioritas terhadap peran dan alternatif strategi pengembangan P2MKP didasarkan atas bobot prioritas atau kepentingannya dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Keterpaduan antara program pelatihan P2MKP dengan penyelenggaraan penyuluhan” merupakan strategi yang paling diprioritaskan dalam membangun sinergitas P2MKP dengan penyelenggaraan penyuluhan perikanan, dengan bobot 31,52%, kemudian strategi “pengikutsertaan koordinator penyuluh daerah sebagai pembina P2MKP”, dengan bobot 28,56% sebagai prioritas kedua, dan strategi “sebagian instruktur berasal dari penyuluh perikanan” dengan bobot 24,17% sebagai strategi prioritas ketiga dalam membangun sinergitas P2MKP dengan penyelenggaraan penyuluhan perikanan. Dari beberapa strategi pengembangan P2MKP yang dapat dilakukan dalam rangka mendukung proses peningkatan kompetensi sumber daya manusia kelautan dan perikanan: Strategi “pengikutsertaan/ peningkatan peran penyuluh perikanan” merupakan strategi pengembangan P2MKP yang paling diprioritaskan, kemudian strategi “optimalisasi penyelenggaraan pelatihan” sebagai prioritas kedua, dan strategi “pembangunan kemitraan strategis” sebagai strategi prioritas ketiga.
Pengembangan perpustakaan perlu dilakukan untuk memenuhi berbagai tuntutan dan kebutuhan masyarakat pemustaka serta perkembangan teknologi yang sedang terjadi. Usaha pengembangan perpustakaan dilakukan dengan memahami perkembangan gaya hidup pemustaka dalam kesehariannya dan dalam pencarian informasi. Perpustakaan dihadapkan dengan generasi digital maka dengan adanya fenomena ini mendorong perpustakaan menyediakan fasilitas yang sesuai agar meningkatnya angka kunjungan pemustaka. Munculnya learning commons diharapkan memberi respon baik yang bagi pemustakanya, sebab learning commons diadakan untuk memberikan fasilitas yang mendukung kegiatan belajar di perpustakaan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.