<p>Kelelahan akibat durasi permainan yang panjang dengan intensitas gerakan cepat dan tiba-tiba menjadi masalah yang paling umum terjadi pada atlet <em>stop and go sports</em> . Peran zat gizi dalam upaya pencapaian performa maksimal sering dilupakan. Bersama dengan latihan yang intensif, asupan yang adekuat dapat membentuk <em>somatotype</em> yang juga dapat membantu performa. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi <em>somatotype</em> serta mengevaluasi asupan makanan dan minuman atlet remaja kategori olahraga <em>stop and go sports</em> di Wisma Atlet Ragunan, Jakarta di bawah Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. Sebanyak 28 atlet remaja (14-18 tahun) mengikuti pengukuran <em>somatotype</em> dan komposisi tubuh. Pengukuran asupan makanan dan minuman juga dilakukan dengan metode <em>24 hours food recall</em> dan <em>semi quantitative fluid frequency</em>.<strong> </strong>Seluruh atlet kategori <em>stop and go sports</em> memiliki status gizi normal walaupun persentase pemenuhan asupan sebagian besar atlet masih inadekuat. Rerata somatotype ditemukan bervariasi berdasarkan cabang olahraga, yaitu atlet basket tergolong <em>mesomorphic endomorph</em> (4,2-3,4-1,4), atlet sepak bola ditemukan <em>balanced mesomorph</em> (2,6-6,6-2,9) dan atlet voli termasuk <em>central</em> (2,8-2,4-2,8). </p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.