This paper discusses the role and function of the dai in the perspective of da'wah psychology. Da'wah is the duty of every Muslim. As preachers of course we want to be successful in achieving the task of da'wah. One form of success in da'wah is a change in a person's mental attitude. Da'wah psychology guides da'wah activities, so the purpose of da'wah psychology in the role and function of da'wah is to provide views about the possibility of changing the psychological behavior or mental attitude of the target of da'wah in accordance with the pattern of life desired by religious teachings. The role and function of the dai as a da'wah interpreter is one of the factors in da'wah activities which occupies a very important position in the success or failure of da'wah activities. Dai professionals who specialize in the field of da'wah, should have a good personality to support the success of da'wah, both spiritual and physical. The results to be obtained with the knowledge of this paper, it is hoped that we can carry out the task of da'wah with a psychological approach so that it is well understood the role and function of a dai as a preacher and the condition of the object of da'wah as mad'ū. Tulisan ini membahas tentang peran dan fungsi dai dalam perspektif psikologi dakwah. Dakwah merupakan kewajiban setiap muslim. Sebagai dai tentu saja kita ingin mencapai kesuksesan dalam melaksanakan tugas dakwah. Salah satu bentuk keberhasilan dalam dakwah adalah berubahnya sikap kejiwaan seseorang. Psikologi dakwah memedomani kegiatan dakwah, maka tujuan psikologi dakwah dalam peran dan fungsi dai memberikan pandangan tentang mungkinnya dilakukan perubahan tingkah laku atau sikap mental psikologis sasaran dakwah sesuai dengan pola kehidupan yang dikehendaki oleh ajaran agama. Peran dan fungsi dai sebagai juru dakwah adalah salah satu faktor dalam kegiatan dakwah yang menempati posisi sangat penting dalam berhasil atau tidaknya kegiatan dakwah. Dai profesional yang mengkhususkan diri di bidang dakwah, seharusnya memiliki kepribadian yang baik untuk menunjang keberhasilan dakwah baik yang bersifat rohani atau yang bersifat fisik. Hasil yang ingin diperoleh dengan pengetahuan tentang tulisan ini, diharapkan kita dapat melaksanakan tugas dakwah dengan pendekatan kejiwaan sehingga dipahami dengan baik peran dan fungsi seorang dai sebagai mubalig dan kondisi objek dakwah sebagai mad‘ū.
Salah satu upaya untuk menekan angka kasus COVID-19 yang kian meningkat adalah dengan penyediaan vaksin COVID-19 dari pemerintah. Meski masih dalam tahap uji klinis, keberadaan vaksin ini diharapkan dapat melindungi masyarakat Indonesia dari pandemi. Dari sekian banyak pembahasan tentang Covid-19 dan vaksinnya, satu hal yang tak boleh dilupakan adalah kehalalan vaksin tersebut. Beberapa buku, artikel, dan media massa dijadikan rujukan untuk memahami studi ini. Dan disimpulkan bahwa vaksin Covid-19 yang telah sampai di Indonesia dan akan disuntikkan ke masyarakatnya terbukti halal dan boleh digunakan. Tentu saja, selain vaksin, masyarakat juga diharapkan dapat terus menjaga kesehatan dirnya masing-masing dengan tetap menjalankan protokol kesehatan Covid-19.
Dengan adanya COVID 19 sebagai pandemi yang telah tersebar ke berbagai negara dan sudah sampai ke negara lndonesia, maka pengurus Dewan Kemakmuran Masjid perlu mengadakan berbagai langkah kegiatan keagamaan untuk pencegahan dan memutus mata rantai covid 19 agar tidak tersebar dan tidak meluas di masjid. Terutama yang ditetapkan sebagai zona merah wilayah yang sudah terpapar, tertular, bahkan sampai menelan korban jiwa maka umat lslam harus tinggal di rumah menjadi pilihan saat keadaan sekitar dirasa merugikan diri sendiri dan orang lain. Ada beberapa hal yang telah dilakukan para Dewan Kemakmuran Masjid di Indonesia dalam strategi dakwah di masa pandemic ini menyesuiakan anjuran MUI RI. Artikel ini menyampaikan hal-hal yang lainnya yang harus dilakukan oleh DKM sebagai strategi dakwah dengan menganalisa berbagai dalil dari beberapa Kitab tafsir klasik.
Pendidikan Karakter dapat dimaknai dengan pendidikan nilai, budi pekerti, moral, dan watak, yang bertujuan untuk memberikan keputusan baik buruk, memelihara apa yang baik,dan mewujudkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. Nabi Muhammad Sallahu ‘Alaihi Wa Sallam adalah utusan Allah Subhanahu Wa Ta’ala sebagai penyempurna akhlak dan pendidik. Beliau mendapat didikan langsung dari Tuhan-Nya sehingga memiliki akhlak yang paling sempurna di muka bumi ini, sehingga menjadi manusia yang agung dengan kesaksian Allah yang diabadikan dalam Firman-Nya: “Dan sungguh kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung” Kesaksian yang agung dari Allah tentang Nabi Muhammad Sallahu ‘Alaihi Wa Sallam adalah bukti bahwa akhlak Beliau agung dan mulia sejak diciptakannya. Beliau terkenal di antara kaumnya sebagai orang yang jujur dan terpercaya. Sebagai sosok yang agung, Beliau mendapat tugas mulia dari Yang Maha Agung, yaitu memperbaiki dan menyempurnakan akhlak manusia, sebagai mana sabdanya: “Hanya sanya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia” Beliau berhasil melaksanakan amanah besar dengan mengubah masyarakat jahiliyah menjadi masyarakat yang beriman dan beradab, sekaligus mencetak manusia yang berkarakter mulia. Berbeda dengan kondisi umat jaman kini telah terjadi krisis moral di negeri ini yang mayoritas berpenduduk agama lslam, mulai usia remaja, dewasa bahkan sampai orang tua. Banyak pejabat yang korupsi seakan menjadi budaya yang lumrah dan legal, pengusaha yang zolim, dan pedagang yang curang. Para pemuda yang terlena dan tertipu dengan kenikmatan sesaat yang membawa kesengsaraan seumur hidup, berupa pergaulan bebas sejenis atau beda jenis (LGBT), Narkoba, begal dan tawuran. Komisi Perlindungan Anak lndonesia (KPAI)3 mencatat kasus tawuran pelajar selama empat tahun terakhir, yakni tercatat ada 102 kejadian tawuran dengan korban meninggal 17 orang. Kemudian sepanjang januari – oktober tahun 2013 meningkat menjadi 229 kasus tawuran antar pelajar SMP dan SMA dengan korban meninggal dunia 19 orang. Semakin terbukanya akses informasi ditambah tekanan dari lingkungan, diyakini menjadi penyebab banyaknya remaja yang melakukan seks bebas prenikah. Saat ini akses terhadap materi pornoaksi sebakin terbuka lebar, misalnya melalui internet atau telefon seluler, ditambah lagi semakin banyak yang memiliki rasa ingin tahu, dan senang mencoba hal yang baru tanpa memikirkan resikonya. Kasus lain yang melibatkan pelajar adalah kasus penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang. Menurut data Badan Narkotika Nasional (BNN), pada tahun 2012 pengguna narkotika dan obat terlarang di lndonesia ada sekitar 4000 orang atau sekitar 2,8 % dari jumlah penduduk nasional, sekitar 25 % atau sekitar 1000 orang merupakan pecandu narkoba di kalangan pelajar/mahasiswa. Bahkan ironisnya lagi bisnis narkoba di masyarakat dikendalikan dan dikoordinir oleh narapinada narkoba di dalam rumah tahanan atau lembaga pemasyarakatan. Badan Narkotika Nasional telah mensita aset narapinada narkoba senilai Rp. 28 Milyar5
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.