Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) untuk mengembangkan e-modul matematika berbasis Problem Based Learning (PBL) pada materi penyajian data untuk siswa SMP; (2) untuk mengetahui kelayakan e-modul matematika berbasis Problem Based Learning (PBL) pada materi penyajian data untuk siswa SMP; (3) untuk mengetahui kepraktisan e-modul matematika berbasis Problem Based Learning (PBL) pada materi penyajian data untuk siswa SMP; (4) untuk mengetahui keefektifan e-modul matematika berbasis Problem Based Learning (PBL) pada materi penyajian data untuk siswa SMP. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). E-modul matematika yang dikembangkan dapat diketahui kualitas kelayakannya dari lembar validasi yang diisi oleh enam validator yaitu tiga validator materi dan tiga validator media. sedangkan angket respon guru matematika dan angket respon siswa digunakan untuk mengetahui kepraktisan e-modul dan tes ketuntasan digunakan untuk mengetahui keefektifan dari e-modul yang dikembangkan. Hasil pengembangan e-modul matematika berbasis Problem Based Learning (PBL) pada materi penyajian data untuk siswa SMP mendapatkan penilaian "sangat valid" dari enam validator, mendapatkan nilai "sangat baik" dari respon guru matematika dan respon siswa untuk kepraktisan e-modul, dan untuk tes ketuntasan secara individual 16 siswa dari 20 siswa tuntas sedangkan secara klasikal 85% siswa yang tuntas sehingga dapat disimpulkan bahwa e-modul matematika yang dikembangkan efektif untuk digunakan dalam pembelajaran.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran recipcoral teaching terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi bangun ruang sisi lengkung siswa SMP kelas IX. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain penelitian pra-eksperimental. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 11 Kota Cilegon tahun ajaran 2019/2020. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive random sampling. Berdasarkan teknik pengambilan sampel maka terpilihlah kelas XI B dengan 26 siswa. Instrumen dalam penelitian ini pretest, posttest dan wawancara. Tes dan wawancara dibuat sesuai dengan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Data dianalisis berdasarkan instrumen yang diterapkan pretest dan posttest, data dianalisis dengan paired T-tests. Analisis deskriptif dilakukan pada data yang telah dikumpulkan. Hasil tes sebagian besar siswa di kelas mendapat nilai lebih baik saat posttest dibandingkan saat pretest. Nilai rata-rata posttest sebesar 94,00, hal tersebut menunjukkan bahwa mengalami peningkatan yang signifikan dari nilai rata-rata pretest ke posttest yang menunjukkan pula peningkatan setelah pembelajaran dengan model recipcoral teaching. Hasil uji-t didapatkan bahwa nilai sig. < α = 0,05 sehingga diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan tingkat kemampuan siswa sebelum dan setelah dilakukan pembelajaran reciprocal teaching pada materi bangun ruang sisi lengkung.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Bertujuan mendeskripsikan kesalahan mahasiswa dalam menyelesaikan soal pertidaksamaan pada mata kuliah kalkulus I. Sampel dalam penelitian ini mahasiswa pendidikan matematika Universitas Sultan Ageng Tirtayasa semester 2. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan metode tes dan metode wawancara. Sebelum melakukan analisis peneliti memeriksa keabsahan data menggunakan triangulasi untuk memperoleh data yang valid. Data yang sudah valid dianalisis kemudian didapat simpulan. Hasil penelitian didapat bahwa sampel X melakukan 6 kesalahan yaitu kesalahan menentukan hasil irisan, kesalahan menentukan himpunan penyelesaian, kesalahan menggambarkan garis bilangan, kesalahan menentukan nilai pembuat nol, kesalahan menentukan nilai pembuat nol pada garis bilangan, kesalahan menentukan daerah penyelesaian garis bilangan. Sampel Y melakukan 6 kesalahan yaitu kesalahan menggambarkan garis bilangan, kesalahan menentukan positif negatif pada garis bilangan, kesalahan menentukan tanda interval, kesalahan menentukan himpunan penyelesaian, kesalahan menentukan daerah penyelesaian garis bilangan. Kesalahan dari kedua sampel hampir sama yaitu kurang memahami konsep pertidaksamaan dan tidak ingat konsep dasar. Untuk menghindari kesalahan secara terus menerus sebaiknya dalam belajar kalkulus utamakan pemahaman konsep agar mahasiswa benar-benar paham dan mengerti sehingga kesalahan pada sampel X dan sampel Y tidak terjadi pada mahasiswa lainnya.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.