Kenaikan jumlah penyandang autisme di Indonesia diikuti dengan bertambahnya kebutuhan terhadap pengajar. Permasalahan utama terkait pengajar anak dengan autisme adalah kurangnya keterampilan pengajar dalam menangani anak dengan autisme. Salah satu metode yang digunakan calon pengajar anak dengan autisme untuk meningkatkan keterampilan mengajarnya adalah dengan memainkan drama bertukar peran. Satu orang berperan sebagai guru, sedangkan yang lain berperan sebagai anak dengan autisme. Dari wawancara yang dilakukan terhadap beberapa mahasiswa pendidikan khusus autis, metode tersebut dinilai kurang efektif untuk memahami dan merespons perilaku anak dengan autisme. Dewasa ini, Virtual Reality (VR) memungkinkan calon pengajar berlatih meningkatkan kemampuan mengajarnya pada lingkungan yang lebih aman. Umumnya, proses simulasi pembelajaran menggunakan VR memanfaatkan manusia virtual yang memiliki fitur maupun kemampuan spesifik. Makalah ini menyajikan penggunaan model ADDIE untuk mengembangkan animasi manusia virtual yang dapat digunakan sebagai agen pembelajaran bagi calon pengajar anak dengan autisme. Animasi tersebut merupakan representasi gerakan yang sering dilakukan oleh anak dengan autisme yang dapat digunakan sebagai modul pada VR. Dari hasil pengujian yang dilakukan, diketahui bahwa animasi yang dikembangkan dianggap sudah dapat merepresentasikan perilaku anak dengan autisme.
Selenium (Se) deficiency is associated with certain abnormalities, such as Keshan disease, cancer, cardiovascular disease (CVD), viral infections, infertility, immune system abnormalities, metabolic diseases, neurological disorders, and growth retardation. Its antioxidant properties are integrated into various selenoenzymes, mainly glutathione peroxidase (GPx) and thioredoxin reductase (Trx). These selenoenzymes act as a protective mechanism to prevent oxidative stress-induced cellular injury, regulate DNA transcription, and cell proliferation. Decreased levels of antioxidants induce reactive oxygen species (ROS) accumulation resulting in loss of mitochondrial structure and function. The antioxidant properties of selenium could depress ROS and modulates autophagy by interfering initiation of autophagy and phagophore formation. Inhibition at the initiation stage not only involves mTOR and AMPK, an autophagy-related regulators, but also autophagy markers, including Beclin 1, Atg5, LC3, and p62; thus, phagophore and autophagosome are not formed. This review will discuss the role of selenium in modulating autophagy in various organs.
ABSTRAK “Industry 4.0 : It’s all about the people” Doug Gates, May 2017 Kita berada pada awal revolusi industri 4.0 yang secara fundamental mengubah cara hidup, bekerja dan berhubungan satu sama lain. Menghadapi industri digitalisasi saat ini, rencana pembangunan Indonesia akan mengedepankan optimalisasi Sumber Daya Manusia (SDM). Hal tersebut searah dengan score card dalam strategy map Human Resources Division (HRD) PT Kaltim Prima Coal (KPC), bahwa optimalisasi SDM pada produktivitas dan kegesitan karyawan menjadi salah satu tujuan perusahaan. Salah satu faktor penentu dalam keberhasilan optimalisasi produktivitas karyawan ini adalah dengan kondisi bugar baik secara fisik dan mental. Dari 56 juta kematian di seluruh dunia pada tahun 2015, 40 juta diantaranya disebabkan oleh Noncommunicable Diseases (NCDs) atau penyakit tidak menular. Penyakit yang disebabkan karena gaya hidup tidak baik. KPC sebagai produsen batubara terbesar di Indonesia, memiliki karyawan hingga 4,537 orang. Pengelolaan pelayanan medis kepada karyawan sudah diberikan dengan baik, dari fasilitas hingga rujukan ke luar kota Sangatta, tetapi angka karyawan sakit masih tinggi yaitu sekitar 2,000 orang per tahun. KPC menyadari harus melakukan perubahan paradigma kesehatan kepada karyawan dan tanggungannya, dimana lebih mengutamakan aspek pencegahan penyakit daripada sekedar mengobati. KPC juga mengajak karyawan untuk lebih peduli terhadap kesehatan agar terhindar dari resiko faktor penyakit kronis (NCDs). Dalam makalah ini, penulis membahas Wellness Program yang sedang dilaksanakan KPC dengan metode intervensi berupa berbagai kegiatan promotif dan preventif. Wellness Program merupakan sebuah upaya yang bertujuan lebih kepada peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan, bukan hanya penyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan saja. Sebagai dasar dalam pelaksanaan Wellness Program adalah 5 Pilar Kesehatan yang terdiri dari : Mental Sehat, Tidak Merokok, Gerak Fisik atau Olahraga, Diet Seimbang, dan Istirahat Cukup. Perusahaan berharap karyawan dapat bekerja lebih produktif dan sehat hingga masa pensiun. Banyak hal positif yang didapat dengan pelaksanaan Wellness Program. Karyawan dan tanggungannya lebih gemar berolahrga, antusiasme terhadap kegiatan edukatif kesehatan dan semakin tingginya peminat dalam kompetisi berolahraga. Kata Kunci : Sumber Daya Manusia, NCDs, Perubahan Paradigma, Wellness Program ABSTRACT “Industry 4.0 : It’s all about the people” Doug Gates, May 2017 We are facing industrial revolution 4.0 which will fundamentally change our lifestyle, working condition and human relation. In the midst of this digitalization era, one of Indonesia’s key development goals is to advance human development. This goal is in line with Human Resources Division (HRD) PT Kaltim Prima Coal (KPC) score card in strategic plan to achieve employees’ optimum productivity and agility. One of main factors to being successfully able to optimize employees’ productivity is by improving health (physically and mentally) and fitness. Globally, in 2015, not less than 40 million deaths (out of total 56 million deaths) are caused by non-communicable diseases (NCDs). This group of diseases has bad lifestyle as one of its risk factors. KPC as the largest coal mining company in Indonesia currently employs 4,537 individuals in total. Though provision of medical serivices benefit has been delivered well through establishing good health facility and referral to offsite Sangatta, number of work day lost due to illness is still high, but not less than 2,000 in one year. KPC recognizes the need to shift health paradigm of the employees and their dependants, that should be recognized as self-awareness not only as “the absence of illness (medical treatment)”. KPC should be able to keep employee care about their health in order to avoid the risk of chronic disease factors (NCDs). The objective of this paper is to describe Wellness Program as an intervention done by KPC to achieve, sustain, and protect health as a complete physical, mental and social wellbeing and not merely the absence of disease or infirmity. Wellness Program is mainly delivered through promotion and prevention campaign. KPC introduces 5 Pillars of Health: Mentally Healthy, Physically Active, Not Smoking, Balanced Diet, and Qualified Rest. The company expects its employees to be more productives and to be healthy even until retiree. Wellness Program has many benefits. Employees and their dependants have become more enthusiastic to participate in physical activity competition and health education sessions. Keywords: Human Development, NCDs, Shifting Paradigm, Wellness Program
Kasus infeksi pada gigi dan mulut menjadi masalah kesehatan yang tinggi bagi banyak negara di seluruh dunia dan mempengaruhi kehidupan manusia sepanjang hidupnya karena menyebabkan rasa sakit, tidak nyaman, perubahan bentuk dan fungsi dan bahkan kematian. Penanganan yang segera dilakukan pada tahap infeksi awal merupakan kunci kesembuhan penderita infeksi gigi dan mulut dan merupakan tindakan pencegahan terhadap kondisi yang fatal. Pemeriksaan dan perawatan kesehatan gigi dan mulut menjadi perhatian khusus karena merupakan salah satu penyebab peningkatan transmisi penyebaran Covid-19. Pembatasan kunjungan ke dokter gigi kecuali kasus kegawatdaruratan pada kesehatan gigi dan mulut menyebabkan perlunya ada upaya untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut di saat pandemi dengan deteksi dini kegawatdaruratan pada gigi dan mulut. Populasi yang berisiko tinggi harus mendapatkan perhatian khusus. Panti asuhan merupakan populasi yang berisiko karena terdiri dari sekumpulan anak asuh yang melakukan aktifitas bersama pada waktu dan tempat yang sama secara terus menerus, serta merupakan komunitas dengan determinan kesehatan yang rentan mengalami masalah kesehatan
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.