Setiap tanaman memiliki daun dengan bentuk dan ukuran yang berbeda. Meskipun demikian, matamanusia memiliki kesulitan untuk mengidentifikasi dengan tepat jenis tanaman hanya berdasarkan daridaunnya saja. Pada penelitian ini digunakan "Supervised Learning?¢â?¬? untuk membantu mengenali jenistanaman berdasarkan daunnya. Pertama-tama sejumlah daun akan difoto, lalu foto tersebut akan diresizemenjadi citra baru dengan ukuran tertentu, kemudian dimasukkan ke dalam dataset. Lalu citraakan dikonversi menjadi matriks dimana matriks ini akan dimasukkan ke dalam algoritma CNN(Convolutional Neural Network). Pada algoritma CNN, matriks tersebut akan digunakan untukmengekstraksi fitur yang ada pada citra menggunakan beberapa filter yang sebelumnya telahditentukan menggunakan metode konvolusi. Lalu hasil konvolusi tersebut akan digunakan untukpelatihan menggunakan algoritma feedforward dan backpropagation untuk mendapatkan data weightdan bias yang optimal. Setelah itu dilakukan proses test dimana citra uji akan melalui proses konvolusi.Hasil konvolusi akan diklasifikasi menggunakan algoritma feedforward berdasarkan data weight danbias yang sudah didapatkan dari proses training sebelumnya. Pengujian dilakukan dengan 375 gambardaun: 250 citra sebagai data training (latih), dan 125 citra sebagai data test (uji). Hasil pengujianmenunjukkan algoritma CNN memiliki tingkat akurasi yang baik dalam pengidentifikasian piksel dandapat mengenali setiap jenis daun yang ada. Pengujian ini menghasilkan tingkat akurasi 76%. Darihasil pengujian dapat dinyatakan bahwa pada penelitian ini CNN adalah classifier terbaik.
Tanaman tomat sangat rentan terhadap serangan penyakit, penyakit pada tanaman tomat dapat diketahui dari bercak yang terdapat pada daun. Penyakit dapat dikenali secara visual karena memiliki ciri warna dan tekstur yang unik. Tetapi pengenalan secara visual memiliki kekurangan yaitu sulit dalam mengenali kemiripan antara satu jenis penyakit dengan penyakit lain sehingga berdampak pada kurang akuratnya penyakit yang diidentifikasi. Pada penelitian ini, dibangun suatu sistem yang dapat menentukan penyakit serta memberikan informasi berupa solusi penanganan dalam mencegah atau menangani penyakit yang menyerang daun tomat melalui identifikasi citra digital menggunakan supervised classification. Citra yang akan diidentifikasi sebelumnya melewati proses transformasi warna RGB (Red Green Blue) ke HSV (Hue Saturation Value), HSV (Hue Saturation Value) ke Grayscale, dan proses ekstraksi fitur tekstur GLCM (Gray Level Co-occurrence Matrix). Hasil ekstraksi fitur tekstur diklasifikasi dengan SVM (Support Vector Machine) dan CNN (Convolutional Neural Network) untuk menentukan penyakit yang diderita oleh daun tomat. Pengujian dilakukan dengan 200 sampel citra daun tomat, 160 citra sebagai data latih dan 40 citra sebagai data uji. Hasil pengujian menunjukkan metode CNN memiliki persentase rata- rata accuracy 97.5%, precision 95.45%, recall 95% dan error 5%. Sedangkan SVM menghasilkan rata- rata accuracy 95%, precision 90.83%, recall 90% dan error 10%. Dari hasil pengujian dapat dinyatakan bahwa pada penelitian ini CNN adalah classifier yang lebih baik dibandingkan SVM.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.