<p>Air bersih merupakan air yang dapat digunakan untuk keperluan sehari – hari yang kualitasnya memenuhi syarat – syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air bersih dapat tercemar oleh lingkungan yang disebabkan oleh banyak hal salah satunya Grey water, limbah kotoran ternak sapi, dan saptic tank. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk kualitas air sumur apakah terpengaruh oleh sumber zat pencemar, dan untuk mengetahui apakah jarak sumber pencemar memengaruhi kualitas air sumur di Desa Celep Kidul, Kelurahan Dagen, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar. Dalam penelitian evaluasi air sumur ini menggunakan metode eksperimental. Langkah yang dilakukan antara lain permohonan izin, melakukan survei, mencari data atau informasi, mengolah data, dan yang terakhir penyusunan laporan. Dalam penelitian ini menggunakan 5 sampel air sumur yang berbeda di Desa Celep Kidul, Kelurahan Dagen, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kualitas air sumur dapat dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya pencemaran air melalui tanah. Jenis tanah di Desa Celep Kidul, Kelurahan Dagen, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar termasuk dalam jenis tanah aluvial. Tanah aluvial memiliki kandungan mineral yang tinggi, dan tanah aluvial memiliki porositas tanah yang baik oleh karena itu menyebabkan pencemaran air melalui tanah lebih cepat. Hasil nilai parameter fisika 98% memenuhi standar sebagai air bersih, untuk pengujian mikrobiologis 98% tidak memenuhi standar sebagai air bersih, dan untuk pengujian kimia 98% memenuhi standar sebagai air bersih. Beradsarkan penelitian ini dari 5 sampel air sumur didapatkan hasil bahwa 98% air sumur tidak dapat dikonsumsi karena 98% air sumur terkontaminasi bakteri Coliform dan bakteri E.Coli.</p>
Pendataan dan pemetaan informasi geospasial Kelurahan Kademangan, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo dilaksanakan dengan semangat peningkatan kapasitas lembaga dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia di tingkat kelurahan Kademangan, Kecamatan Kademangan dalam pendataan dan pemetaan informasi geospasial wilayah kelurahan. Pendataan dan pemetaan informasi geospasial kelurahan ini dilaksanakan dengan bekerja sama partisipatif aktif antara tim ahli dengan jajaran di tingkat kelurahan dan kecamatan sehingga tercapai kesepahaman tentang informasi geospasial, terjadi saling alih pengetahuan dan pengalaman. Pendataan batas wilayah administrasi berjenjang secara kartometrik dengan membuat peta kerja berdasarkan Citra Satelit Resolusi Tinggi (CSRT) Kota Probolinggo tahun 2015, batas wilayah administrasi tingkat RT ini diverifikasi dan divalidasi di lapangan secara partisipatif antara tim ahli, warga RT, pihak kelurahan dan kecamatan. Peta informasi geospasial kelurahan Kademangan meliputi informasi geospasial dasar (IGD) yang terdiri dari unsur wilayah administrasi tingkat kelurahan, RW dan RT. Pendataan dan pemetaan bidang tanah berupa bangunan dan bidang tanah sawah, tegalan/ladang atau tanah terbuka diidentifikasi dan dipadukan dengan peta PBB dari BPPKAD Kota Probolinggo wilayah Kelurahan Kademangan terkini. Peta PBB Kelurahan Kademangan juga ditumpangsusunkan dengan peta Komputerisasi Kegiatan Pertanahan (KKP) Provinsi Jawa Timur tahun 2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peta bidang PBB Kelurahan Kademangan dengan bidang KKP yang telah telah dipetakan pada tahun 2016 itu identik.
Several investigators have extended the numerical analysis to model ground improvement using soil-column to support structures. Cement columns are widely used to improve the load deformity characteristics of soft soils. This technique would increase soil bearing capacity and reduces soil deformation owing to improving of soil strength and stiffness. The aim of this paper is to determine the rigid pavement structure deformity on soft soil for the cases of with and without column soil cement. Two geometrical models were used in this analysis: (a) without column soil cement and (b) with column soil. The result indicated that the presence of soil cement column considerably contributes to the decrease in deformation due to the increase in stiffness.
<p>Geographic Information Systems (GIS) have become very interesting and provide hope and the development of information and communication technology. One of the efforts to support the management of PBB geospatial data is by developing a Spatial Data Infrastructure (IDS). To determine the quality of geospatial data used in PBB management and the condition and readiness of IDS for PBB. A GIS-based computer program was used it. This study aims to determine the quality of geospatial data used to manage PBB in Gajahan Village, Colomadu District, Karngayar Regency. We collected data using observation and documentation techniques and data analysis of the PBB Block Map using the Arcgis software. The results showed that the position was less accurate in terms of geospatial data quality and the geometric shape had similarities. Also, the digitized results of the PBB block map can be used to support policymaking in local governments. However, the results of interviews with village officials were that they could only read old maps and could not update new data.</p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.