Pandemi Covid-19 merupakan masalah besar yang saat ini belum terselesaikan dan menimpa seluruh penjuru dunia. Hampir tidak ada negara yang tidak terkena dari dampak Covid-19 yang pertama kali muncul di RRC pada Desember 2019 (Edit and K, 2020). Virus yang sampai saat ini belum ditemukan vaksinnya tersebut (Munthe, Nasution and Rambe, 2021), telah memporakporandakan kehidupan manusia, yang menyentuh seluruh aspek kehidupan masyarakat (Disantara, 2020). Data terakhir dari World Health Organization (WHO) menunjukkan sampai 7 September 2020 manusia terinfeksi virus ini sudah mencapai 27.293.825 jiwa, yang 194.109 jiwa di antaranya berasal dari Indonesia (Sujatmiko and Saputra, 2021). Tingginya jumlah yang meninggal dan yang positif Covid-19 menunjukkan bahwa masih sulit mengendalikan penyebaran virus ini (Kosanke, 2019). Begitu masifnya virus ini menyebar ke lapisan masyarakat (Sulaeman and Supriadi, 2020), memaksa berbagai pihak dalam bidang dan sektor kehidupan melakukan transformasi untuk meminimalkan dampaknya agar tidak menimbulkan kerugian lebih besar (PH et al., 2020). Dalam bidang pendidikan, yang sebagian besar sebelumnya belum bersentuhan dengan pola pembelajaran luar jaringan (luring, offline) (Maharani, Majid and Yuhanna, 2021), dengan persiapan dan kemampuan terbatas, terpaksa melaksanakan proses pembelajaran dan aktivitas pendukung lainnya beralih menjadi secara online. Melalui Surat Edaran dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.36962/MPK.A/HK/2020 tentang Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari Rumah pada tanggal 17 Maret 2020 telah memutuskan agar kegiatan pembelajaran bagi siswa dan mahasiswa secara daring, (Sherly, Edy Dharma, 2020). Merespon situasi yang ada, dan juga didorong oleh adanya SE tersebut, hampir semua perguruan tinggi di Indonesia langsung melaksanakan pembelajaran daring dalam mengantisipasi Covid-19 (Herlina, 2022). Namun sebelum SE itu keluar, banyak perguruan tinggi di tanah air telah menerapkannya, baik itu berbasis matakuliah maupun program studi sesuai dengan berbagai ketentuan yang sudah dikeluarkan Kemendikbud/Kemenristek-Dikti jauh sebelum Covid-19 menerpa. Ada rambu-rambu dalam pengajaran daring ataupun juga pendidikan jarak jauh ini. Oleh karena itu, Perguruan tinggi tidak boleh serta merta untuk langsung melaksanakan pembelajaran daring tanpa memperhatikan metode dan struktur yang benar, karena akan menimbulkan problematika dalam proses pembelajaran, di samping juga dapat menurunkan kualitasnya. Metode dan struktur pembelajaran daring yang tidak tepat akan dapat memerosotkan secara signifikan kualitas pendidikan di tanah air.
Kualitas pelayanan merupakan dasar yang paling penting untuk mengetahui kepuasan pelanggan. Suatu perusahaan yang baik dinilai apabila berhasil menawarkan barang / jasa sesuai dengan keinginan pelanggan. Kualitas sebuah produk serta pelayanan yang bagus memiliki dampak yang besar terhadap kepuasan pelanggan. Kualitas pelayanan merupakakan sebuah keadaan yang dinamis dan saling berkaitan dengan faktor produk, faktor layanan, dan faktor sumber daya manusia. Selain itu proses serta lingkungan yang dapat memenuhi serta melebihi faktor kualitas pelayanan yang diinginkan.Tujuan penelitian adalah mengetahui karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, usia, jabatan, lama kerja di apotek, pekerjaan selain di apotek, hari kerja dalam seminggu, jam kerja per hari, keberadaan apoteker pendamping, mengetahui hasil dan kesesuaian analisis kualitas pelayanan, sumber daya manusia, sarana serta prasarana pada Apotek ”X” Kota Semarang berdasarkan Permenkes No. 73, Tahun 2016.Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian berupa lembar kuisioner dan hasil kuisioner yang diberikan secara langsung kepada Apoteker di Apotek ”X” Kota Semarang periode Januari 2023. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Kriteria inklusi yaitu apotek sudah berdiri lebih dari 20 tahun dan Apoteker yang berstatus Apoteker Penanggungjawab Apotek yang bersedia berperan serta dalam pengisian kuisioner.Responden berjenis kelamin perempuan ada 40 orang (80%), seluruh responden berusia 26 - 35 tahun. Responden mempunyai posisi sebagai APA (100%). Masa kerja responden sebagian besar (76 %) 1 - 5 tahun, sebagian besar bekerja 3 - 5 hari per minggu (76 %) dan mempunyai jam kerja 4 - 6 jam (100%) dalam sehari serta memiliki pekerjaan lain. Sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta kualitas pelayanan Apoteker di apotek 100% sudah terlaksana dan sesuai dengan standar. Apotek hendaknya dapat menjaga pelaksanaan pelayanan kefarmasian yang sudah sesuai dengan standar Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 73 Tahun 2016. Pengelolaan sumber daya manusia serta penyediaan sarana dan prasarana dapat ditingkatkan lagi terutama pada era digitalisasi.
Tujuan Penelitian: untuk mengetahui pengaruh penggunaan handphone sebagai media belajar terhadap aktivitas belajar siswa pada mata pelajaranPPKn kelas XI SMA Negeri 1 Muaro Jambi. Metode:Pada penelitian ini menggunakan metodologi penelitan deskriptif kuantitatif. Penenelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Muaro Jambi yang beralamat di Jl. Lintas Jambi Muaro Bulian KM 20 Pijoan Kab. Muaro Jambi pada 21 Januari hingga 17 Februari 2019. Dalam penelitian ini populasi yang ditetapkan oleh peneliti ialah siswa kelas XI IPS SMA N 1 Muaro Jambi. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan simpel random sampling. Dalam penelitian ini menggunakan kuisoner (angket) sebagai alat pengumpulan data. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik statistik deskriptif dan uji hipotesis berupa uji regresi linear sederhana. Temuan Utama: Nilai tabel t hitung sebesar 6,719 sehingga diketahui bahwa t tabel > t hitung atau 6,719 > 2,000 yang berarti valid. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Penggunaan handphone dan Aktivitas belajar. Kebaruan/Keaslian dari Penelitian: berupaya mencari pengaruh antara Penggunaan handphone dan Aktivitas belajar pada pembelajaran PPKn.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.