Salah satu permasalahan yang cukup berat di Kota Bandung adalah sampah plastik seperti di Kelurahan Pajajaran, Kecamatan Cicendo. Sampah tersebut sebagian besar belum dikelola dengan baik sehingga menimbulkan kerusakan lingkungan. Salah satu yang sulit diatasi adalah sampah plastik nonrecycleable seperti label kemasan botol air mineral, pembungkus makanan ringan, styrofoam dan lain-lain. Sampah-sampah ini kurang ekonomis untuk didaur ulang sehingga dibuang begitu saja ke Tempat Pembuangan Akhir atau dibakar di pekarangan. Di sisi lain, ada jenis sampah plastik yang mudah didaur ulang tapi nilainya kecil jika dijual tanpa dicacah terlebih dahulu, seperti yang dilakukan di bank sampah Astana Eyang. Permasalahan ini bisa diatasi dengan teknologi pirolisis untuk mengolah sampah plastik nonrecycleable menjadi minyak sintetis, yang bisa digunakan sebagai bahan bakar mesin pencacah plastik recycleable. Tujuan program ini adalah membantu masyarakat mengelola sampah menjadi produk yang bernilai tinggi dan menghasilkan manfaat yang besar bagi mereka. Metode pelaksanaan diawali dengan survei ke lokasi bersamaan dengan pembuatan alat di bengkel. Setelah itu dilakukan kegiatan sosialisasi dan diakhiri dengan serah terima dan pelatihan terhadap operatordan warga masyarakat sekitar. Adanya program ini diharapkan mampu mengatasi masalah sampah dan meningkatkan pendapatan warga, serta bisa mendorong penerapan teknologi yang sama di lokasi lain di Indonesia.
The development of technology for the use of natural resources as fuel is increasing. One of them is theresearch of third generation biodisel. This technology utilizes microalgae as an environmentallyfriendly raw material which is also a renewable energy source for oil. Biodiesel from microalgaeespecially Spirulina sp. is one of the energy sources that can replace conventional diesel fuel whichhas potential for high lipid content. This study aims to develop a microalgae cultivation technology in anairlift photobioreactor by adjusting the light intensity of the LED lamp to obtain an optimal growth rateand increase the biomass production of Spirulina sp. The research was conducted on an intermediatescale using an airlift type photobioreactor with varying light intensity, namely 1600 lux, 2200 lux, and3200 lux. Each treatment was carried out three times for 14 days. Measurement of biomass weight wascalculated using the gravimetric method, by taking samples every 7 days. Based on the data obtained,the application of different light intensities to the spirulina sp. cultivation system will have an effect onthe final result in harvesting day 14th, specifically the weight of the biomass produced. The averageyield of biomass on day 14th with the best results was obtained at light intensity of 1600 as much as 623mg / 100 ml.
Sampah rumah tangga merupakan salah satu sumber sampah yang cukup besar peranannya dalam pencemaran lingkungan. Masyarakat selaku produsen sampah masih kurang tingkat kepeduliannya terhadap pengelolaan sampah. Mitra dalam hal ini adalah Pemerintah Desa Bandungrejo dan Karang Taruna "Muda Jaya" RT 02 RW 04 Desa Bandungrejo Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo berinisiatif untuk dapat mengelola sampah yang mereka hasilkan sehingga tidak berbahaya bagi lingkungan sekaligus dapat menambah pendapatan dari penjualan sampah yang sudah diolah. Berdasarkan latar belakang tersebut, pengusul mempunyai ide gagasan untuk mengembangkan teknologi pengolahan sampah yang dapat dimanfaatkan oleh mitra melalui Program Penerapan Teknologi Tepat Guna (PPTTG) kerjasama Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dengan DPR RI Komisi X. Kegiatan yang dilakukan yaitu memberikan bantuan berupa mesin pengolah sampah terpadu sekaligus pelatihan pengolahan sampah. Alat-alat yang diberikan antara lain satu unit mesin pencacah plastik, satu unit mesin pencacah organik, satu unit mesin pengayak organik, 20 set tempat sampah terpilah, 20 unit komposter dan bantuan dana untuk pembangunan bangunan pengolah sampah untuk penempatan mesin-mesin tersebut. Kegiatan ini diharapkan dapat memecahkan permasalahan mitra dalam pengelolaan sampah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sendiri. Kata kunci: sampah, organik, plastik, Kabupaten Purworejo.
The Blumbang micro hydro power plant is a power plant utilizing hydropower that supplies electricity to the Blumbang area. The resulting supply is very large, around 30 kWh. However, it cannot be fully used by the surrounding society. So, it is necessary to do a feasibility study to increase the power capacity to determine supply and demand. This research aims to determine the community's supply and demand, which will impact the potential that can be taken by society.The method used is field observations, supply and demand observations, analysis of differences in supply and demand. The results that the feasibility of increasing the power capacity. It supplies generated from PLTMH Blumbang ranges from 24-26 kWh of the electricity demand of micro hydro power plant, 6 kWh demand electricity of micro hydro power plant and PLN 16 kWh. The Blumbang society's electricity bill has decreased with the Blumbang micro hydro power plant.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.