Kesehatan reproduksi masa remaja berkaitan dengan kualitas manusia Indonesia di masa depan. WHO mengelompokkan masa remaja mulai dari usia 10 sampai 19 tahun. Pada masa ini terjadi perubahan yang berkaitan dengan pematangan seksual dan reproduksi pada remaja putri yaitu mengalami menstruasi. Masa remaja tak jarang mengalami nyeri menjelang dan saat menstruasi yang disebut dismenore. Proporsi dismenore paling tinggi ditemukan pada remaja dengan usia 14-16 tahun dan rentang usia menarche 11-12 tahun. Selain itu, kejadian dismenore berhubungan dengan asupan zat besi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan zat besi dan usia menarche dengan kejadian dismenore pada remaja putri. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel adalah seluruh siswi putri kelas IX di SMP Negeri 8 Semarang, kemudian dilakukan perhitungan sampel dengan rumus dan didapatkan jumlah sampel sebanyak 123 siswi. Berdasarkan analisis uji Chi-Square didapatkan nilai p-value sebesar 0,001 (p-value <0,05) menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara asupan zat besi dengan kejadian dismenore pada remaja putri kelas IX SMP Negeri 8 Kota Semarang. Hasil uji Chi-Square hubungan usia menarche dengan kejadian dismenore didapatkan hasil p-value sebesar 0,003 (p-value <0,05) yang berarti bahwa terdapat hubungan antara usia menarche dengan kejadian dismenore pada remaja putri kelas IX SMP Negeri 8 Kota Semarang.
Latar Belakang : Obesitas sentral berkaitan erat dengan kejadian hipertrigliseridemia. Hipertrigliseridemia didefinisikan sebagai abnormalnya kadar trigliserida dalam darah, dan berhubungan dengan kejadian aterosklerosis, penyakit jantung, dan pankreatitis akut. Jamur tiram putih mengandung Beta Glukan, yaitu serat larut air yang dapat menurunkan kadar trigliserida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian sup jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) terhadap kadar trigliserida pada subjek obesitas.Metode : Jenis penelitian adalah pre experiment dengan rancangan one group pre test – post test. Subjek 15 orang terdiri dari 6 orang pria dan 9 orang wanita obesitas berusia 40-50 tahun dengan kadar trigliserida ≥100 mg/dl. Subjek mendapat 1,21 g/kgbb/hari jamur tiram putih dalam bentuk sup jamur tiram putih selama 21 hari. Metode GPO-PAP digunakan untuk menganalisis kadar trigliserida, darah diambil setelah subjek berpuasa selama 10 jam. Asupan zat gizi subjek sebelum dan selama penelitian dicatat menggunakan formulir food recall 24 jam. Uji normalitas menggunakan Shapiro Wilk. Analisis statistik menggunakan dependent t-test dan wilcoxon. Hasil : Rerata kadar trigliserida subjek sebelum intervensi yaitu 152,13±25,71 mg/dl. Rerata kadar trigliserida setelah intervensi yaitu 116,00±30,62 mg/dl. Konsumsi sup jamur tiram putih dengan dosis 1,21 g/kgbb/hari berpengaruh terhadap penurunan kadar trigliserida (p=0,002). Tidak terdapat perbedaan rerata asupan energi total, karbohidrat sederhana, lemak jenuh, dan serat sebelum dan selama penelitian. Terdapat perbedaan berat badan dan lingkar pinggang sebelum dan selama penelitian.Simpulan : Konsumsi sup jamur tiram putih 1,21 g/kgbb dapat menurunkan kadar trigliserida pada subjek obesitas secara bermakna.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.