Plasma darah digunakan sebagai sampel biologis dalam menentukan kadar senyawa obat dikarenakan konsentrasi dari obat akan berikatan dengan reseptornya dan menentukan besar kecilnya efek farmakologi yang diberikan dari suatu obat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keakuratan plasma darah manusia sebagai sampel pada beberapa metode validasi dengan berbagai analit yang berbeda. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan melakukan studi literatur pada beberapa jurnal yang kredibel dengan kriteria jurnal 10 tahun terakhir mengenai penentuan kadar senyawa obat dalam darah manusia. Hasil yang didapatkan dari lima analit yang berbeda yaitu glibenklamid kombinasi dengan metformin, formalin, vankomisin, lisinopril dan a-mangostin yang telah dilakukan uji validasi dengan berbagai metode validasi yaitu SPE-MIP dilanjut KCKT, spektorofotometer UV-VIS, KCKT-UV, UPLC dan KLT densitometri dengan menggunakan sampel plasma darah manusia, semuanya memenuhi persyaratan validasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, plasma darah manusia yang dijadikan sebagai sampel dalam uji validasi dengan berbagai metode dan analit yang berbeda yang telah dilakukan seluruhnya akurat karena seluruh metode uji validasi memenuhi persyaratan.
Ketika berada dalam kesehatan fisik yang baik, manusia dapat dengan mudah melakukan berbagai aktivitas. Namun ada kalanya tubuh tidak dapat beraktivitas seperti biasa dikarnakan tubuh terpapar penyakit yang biasanya diawali dengan adanya gejala-gejala yang dapat dirasakan. Demam merupakan gejala dari timbulnya penyakit dengan meningkatnya suhu tubuh diatas normal (>38°C). Untuk mengatasi demam yang terjadi pada anak, dapat dilakukan terapi farmakologi maupun non farmakologi. Terapi farmakologi yaitu dengan memberikan obat penurun demam. Obat demam yang sering digunakan yaitu golongan antipiretik, contohnya adalah parasetamol atau ibuprofen. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji obat antipiretik apakah yang paling sering dipilih untuk pengobatan demam pada anak-anak. Metode dalam studi ini adalah systematic review yang ditelusuri melalui Google Scholar dan PubMed dengan rentang terbit 10 tahun yaitu terbitan tahun 2012 hingga 2022. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa paracetamol dan ibuprofen memang menjadi pilihan pertama untuk pengobatan demam pada anak. Pada pemilihan penggunaan antipiretik ini masih berimbang antara paracetamol atau ibuprofen, hal tersebut dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, mulai dari informasi yang didapat melalui pencarian pribadi, informasi dari kerabat maupun dari resep dokter yang pernah diterima.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.