Masih rendahnya cakupan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) dan belum banyak masyarakat yang benar-benar menerapkan PHBS. Di kecamatan Ratolindo, untuk itulah perlu dilakukan peningkatan pengetahuan keluarga dan pembinaan kader dengan memberikan penyuluhan.dan latihan pemberdayaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh efektifitas Penyuluhan dan pelatihan melalui media Leaflet terhadap pengetahuan Kader PHBS Di Kecamatan Ratolindo Kabupaten Tojo Una-una tahun 2017. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi eksperimental dengan quasi-experimental one group pretest-posttest design. Pengukuran dilakukan sebelum dan setelah pemberian penyuluhan kesehatan dan pembinaan kader tentang konsep PHBS dengan metode leaflet.Dengan jumlah sampel sebanyak 40 sampel. Analisis data dengan menggunakan program SPSS, dan dilakukan uji normalitas. Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah independent sample t-test, paired t-test. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan rata-rata frekuensi pengetahuan kader PHBS setelah dilakukan intervensi penyuluhan dan pelatihan, Hasil Uji Paired Sample t test diperoleh nilai signifikan dengan nilai ρ Value = 0.010. bahwa ada pengaruh penyuluhan dan pelatihan melalui media Leaflet terhadap pengetahuan Kader PHBS Di Kecamatan Ratolindo Kabupaten Tojo Una-una tahun 2017. Pada hasil analisis univariat diperoleh hasil pengetahuan kader PHBS mengalami peningkatan peningkatan walaupun masih ada sebagian yang dari kader PHBS yang memiliki pengetahuan rendah.
ABSTRAKBerdasarkan hasil data Petugas Lapangan Keluarga Berencana Kecamatan Palu Selatan pada tahun 2014 pengguna kontrasepsi sebanyak 10,138 wanita usia subur (WUS) diantaranya berumur ≥ 35 tahun menggunakan kontrasepsi metode operasi wanita (MOW) sebanyak 439 wanita usia subur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi metode operasi wanita (MOW) di Kecamatan Palu Selatan. Desain penelitian ini adalah penelitian survey analitik pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah pasangan usia subur yang berumur ≥ 35 tahun berjumlah 99 responden. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan penggunaan kontrasepsi metode operasi wanita (MOW) dengan nilai p = 0,981 (p = 0,05), tidak ada hubungan antara pendidikan dengan penggunaan kontrasepsi metode operasi wanita (MOW) dengan nilai p = 0,604 (p = 0,05), ada hubungan antara dukungan suami dengan penggunaan kontrasepsi metode operasi wanita (MOW) dengan nilai p = 0,009 (p = 0,05). Penelitian ini menyarankan Agar masyarakat dapat mengetahui dan memahami kegunaan dalam penggunaan kontrasepsi metode operasi wanita (MOW). Kata Kunci: Kontrasepsi, penggunaan kontrasepsi MOW, metode operasi wanita (MOW). ABSTRACT Based on the data of Family Planning Field Officer in South Palu sub district in 2014, 10,138 women of childbearing age (WUS) were women aged ≥ 35 years old using women's method of contraception (MOW) as many as 439 women of childbearing age. The purpose of this study is to determine the factors associated with the use of contraceptive methods of women's surgery (MOW) in Kecamatan Palu
Measles in Health Center Donggala increase from year 2014 - 2015 ie from 3 cases to 31 cases precisely in Hamlet Village Wandu Salubomba with incidence rate of 27.6%. Measles immunization coverage per year is not the UCI (<85%) and there are still many people who do not understand about balanced nutrition in the family as well as 35% of the villagers Salubomba children are in the age group 0-15 years were estimated susceptible to measles. These conditions allow a risk factor for the incidence of measles in the hamlet village Wandu Salubomba ie age, immunization status and nutritional status. This study aims to determine risk factors for incidence of measles in the hamlet Wandu Salubomba Village Health Center Donggala. Research is a kind of case control analytic approach that is by comparing the case group and the control group. The sample in this study is total cases: 31 patients and 31 children as controls. The results showed that age, immunization status and nutritional status is a risk factor incidence of measles with OR = 2.07 (CI = 0.17 to 24.0), OR 3.38 (CI = 1.18 to 9.7) and OR = 3.81 (CI = 1.33 - 10.9). This study suggested that Health Center should conduct more thorough counseling and continuing the Hamlet Village Wandu Salubomba particular and the whole society in Puskesmas Donggala in general in order to increase knowledge about measles Keywords: Age, Measles, Nutrition, Measles
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.