The physical and mechanical properties of the soil can be determined based on laboratory tests by testing soil samples obtained from field drilling. At one point it can be done simultaneously between SPT testing and drilling. Therefore, it can be known simultaneously the value of N-SPT with the physical and mechanical properties of the soil. The purpose of this study was to obtain a relationship between the cone resistance value (qc) obtained in the field and the cohesion value for cohesive soil types. This study uses primary data, and secondary data. The results of the correlation between the cone resistance value (qc) obtained in the field and the cohesion value for cohesive soil types show a strong correlation. This is indicated by the regression value which reaches a value of 0.75, which is 0.7809. The regression equation obtained is y = 0.0138x – 0.0063. The coefficient of the cone resistance value is 0.0138, indicating that every 1 constant increase in the cone resistance value variable will increase the cohesive value in the cohesive soil by 0.0138. The positive regression coefficient indicates that the higher the cone resistance value (qc), the higher the value of cohesion (c) for cohesive soils.
Dalam memperlancar kegiatan manusia, sarana yang paling penting dan utama adalah transportasi. Terdapat beberapa macam transportasi yang dapat digunakan untuk mempermudah kegiatan manusia. Tetapi jenis kendaraan yang paling digemari masyarakat adalah sepeda motor. Kepatuhan hukum masyarakat akan pentingnya etika dalam berlalu lintas masih dikategorikan rendah. Seperti misalnya beberapa pengendara kendaraan sepeda motor seringkali menyalip kendaraan lainnya tanpa memperhatikan marka jalan maupun rambu-rambu lalu lintas. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat kepatuhan hukum siswa SMP di Surabaya terhadap etika berlalu lintas menurut Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009. Penelitian dilakukan di sekitar kampus UPN “Veteran” Jawa Timur. Sampel yang diambil adalah sebanyak 30 siswa SMP/SLTP sederajat dengan metode acak. Berdasarkan hasil penelitian, tingkat kepatuhan hukum siswa SMP di Surabaya terhadap etika berlalu lintas menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009, masuk dalam kategori cukup patuh (65,57 %). Artinya siswa/i SMP dikategorikan cukup mematuhi aturan hukum sesuai dengan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Etika Berlalu Lintas. Beberapa responden menyatakan pernah mengendarai sepeda motor tetapi untuk mengendarai sepeda motor ke sekolah memilik skor 12,16 (rendah), artinya bahwa siswa/i mematuhi aturan sekolah yang melarang siswa/i untuk membawa dan mengendarai sepeda motor. Dan secara keseluruhan responden menyatakan bahwa selalu mematuhi rambu-rambu lalu lintas, hal ini ditunjukkan dengan nilai skor sebesar 67,57 yang artinya termasuk dalam kategori cukup patuh.
Bandara dibagi menjadi dua bagian: udara (sisi udara) dan sisi darat (sisi darat). Bangunan terminal menghubungkan infrastruktur sisi udara dan sisi darat bandara . Berdasarkan fitur-fitur ini, bangunan terminal dibagi menjadi empat bagian: akses antarmuka, proses, area penyimpanan, dan sirkulasi internal. Gedung terminal memiliki fasilitas pelayanan seperti tiket penumpang, penanganan barang dagangan (bagasi), ruang tunggu, kantor imigrasi, dan kantor operasional maskapai. Kepuasan pelanggan adalah prioritas utama di semua industri berorientasi layanan. Tak terkecuali industri penerbangan sipil. Lalu lintas udara di dunia yang sangat kompetitif berarti bahwa maskapai yang berbeda bersaing untuk posisi teratas, yang membuat layanan pelanggan menjadi sangat penting. Skytrax merespons dari bandara, yang dilengkapi dan diservis lengkap. Setiap tahun, Skytrax memberikan penghargaan kepada bandara-bandara yang telah memenuhi persyaratan menjadi bandara kelas dunia. Surat ini menargetkan untuk menemukan elemen yang dibutuhkan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Dalam hal ini, penumpang dan pengunjung di bandara.
Pembangunan ekonomis dan non ekonomis merupakan hal-hal yang membutuhkan peran transportasi. Terminal merupakan salah satu jasa layanan yang disediakan oleh pihak swasta maupun pemerintah untuk memenuhi kebutuhan transportasi umum yang semakin meningkat. Yang memberikan kontribusi paling besar dalam hal pencemaran udara adalah terminal, karena menjadi sentral dari segala aktifitas yang menggunakan jasa transportasi baik pengelola terminal, pedagang dan pemakai jasa. Pencemaran udara bersumber dari asap cerobong industri dan gas buangan dari kendaraan bermotor. Penggunaan kendaraan bermotor menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, terutama gas buang dari hasil pembakaran bahan bakar yang tidak terurai atau terbakar dengan sempurna. Kontributor terbesar polusi adalah substansi, substansi yang dimaksud adalah sulfur oksida (SOx). Polusi udara telah memberikan keterkaitan negatif bagi kesehatan manusia secara umum. Dalam hal ini khususnya dampak yang diterima oleh para pedagang makanan yang berada di sekitar area terminal. Para pedagang ini terkena paparan polusi udara setiap harinya. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui dampak polusi udara terhadap kesehatan para pedagang.
Tulisan ini menjelaskan tentang perbandingan menara Base Transceiver Station (BTS) kaki 4 antara bracing tipe v dengan bracing tipe x ditinjau dari segi kekuatan dan segi ekonomis dengan menggunakan aplikasi SAP 2000. Seiring dengan berkembangnya teknologi, keinginan masyarakat terhadap teknologi telekomunikasiyang bagus semakin meningkat. Penulis melakukan analisis pada menara dengan bracing tipe v danbracing tipe x dengan menggunakan aplikasi SAP 2000. Digunakan menara BTS dengan ketinggian 25 meter, lebar 6 meter, panjang 6 meter, tinggi tiap segmen 2,5 meter.Kemudian menganalisis kekuatan menggunakan aplikasi SAP 2000 berdasarkan standar TIA/EIA 1991 dengan displacement tidak melebihi H/200. Setelah aplikasi SAP 2000 selesai dijalankan, kemudian didapatkan hasil output berat sendiri bangunan yang digunakan untuk perbandingan dari segi ekonomis. Hasil analisis bracing tipe v didapatkan displacement sebesar 0,4 milimeter dengan berat sendiri bangunan 123,686 KN. Hasil analisis bracing tipe x didapatkan displacement sebesar 0,6 milimeter dengan berat sendiri bangunan 143,440 KN. Hasil analisis ini merekomendasikan menara BTS menggunakan bracing tipe v daripada menggunakan bracing tipe x.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.