a b s t r a c tA conventional wisdom about the progress of physics holds that successive theories wholly encompass the domains of their predecessors through a process that is often called "reduction." While certain influential accounts of inter-theory reduction in physics take reduction to require a single "global" derivation of one theory's laws from those of another, I show that global reductions are not available in all cases where the conventional wisdom requires reduction to hold. However, I argue that a weaker "local" form of reduction, which defines reduction between theories in terms of a more fundamental notion of reduction between models of a single fixed system, is available in such cases and moreover suffices to uphold the conventional wisdom. To illustrate the sort of fixed-system, inter-model reduction that grounds inter-theoretic reduction on this picture, I specialize to a particular class of cases in which both models are dynamical systems. I show that reduction in these cases is underwritten by a mathematical relationship that follows a certain liberalized construal of Nagel/Schaffner reduction, and support this claim with several examples. Moreover, I show that this broadly Nagelian analysis of inter-model reduction encompasses several cases that are sometimes cited as instances of the "physicist's" limit-based notion of reduction.
Perkembangan peradaban manusia tidak pernah lepas dari proses pemanfaatan energi. Saat ini hampir seluruh aspek kehidupan manusia memiliki ketergantungan terhadap energi. Secara umum sumber energi dikategorikan menjadi dua, yaitu tak terbarukan dan terbarukan. Pengenalan akan pentingnya energi terbarukan sebagai pengganti energi fosil perlu ditanamkan pada anak sejak dini. Akan tetapi, umumnya guru-guru di sekolah dasar maupun menengah mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi tentang energi terbarukan secara mudah dan menarik. Permasalahan inilah yang diangkat oleh Pusat Studi Energi Terbarukan (PSET) Universitas Surabaya (Ubaya) untuk melakukan program pengabdian pada masyarakat dalam bentuk sosialisasi dan pengenalan energi terbarukan pada siswa sekolah mitra. Solusi permasalahan dilakukan dengan memberikan program pengenalan energi terbarukan kepada mitra pengabdian. Metode kegiatan pengabdian adalah mengunjungi/mengundang siswa sekolah mitra untuk diberi paparan interaktif tentang energi terbarukan khususnya sel surya oleh narasumber. Setelah itu siswa diminta membuat modul peraga sel surya sederhana dan mempraktikkannya secara langsung untuk mengamati energi yang dihasilkan oleh sel surya. Pemahaman siswa dievaluasi melalui survei di akhir kegiatan. Hasil survei menunjukkan bahwa program ini dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa akan energi terbarukan khususnya tentang sel surya. Pengetahuan dasar yang diberikan pada siswa sekolah mitra diharapkan dapat menjadi bekal pemahaman terkait program energi yang berwawasan lingkungan.
Penelitian ini dilakukan dengan simulasi untuk mengetahui potensi pemanfaatan area atap bangunan kampus Universitas Surabaya untuk tempat pemasangan sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Atap bangunan perpustakaan disimulaskan dan menjadi representasi perhitungan untuk atap bangunan yang lain. Sistem PLTS grid-connected dipakai dalam perhitungan energi listrik PLTS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tersedia area atap bangunan seluas 10.353 m2 yang dapat dimanfaatkan untuk instalasi panel surya. Total kapasitas listrik yang dihasilkan untuk area seluas itu adalah 2.030 kWp atau 2,03 MWp. Kapasitas sebanyak itu terbagi empat, yaitu 630 kWp dari atap yang menghadap Timur Laut, 535 kWp dari arah Barat Laut, 668 kWp pada arah Barat Daya dan 553 kWp dari arah Tenggara.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.