Kasus pelecehan seksual cyber kerap terjadi di Kota Pekanbaru, hal ini dapat dilihat dari pemberitaannya di beberapa media massa. Tidak adanya data akurat di P2TP2A Kota Pekanbaru tentang pelecehan seksual dunia maya menunjukkan bahwa kurangnya pengetahuan dan kepedulian publik tentang cyberbullying terhadap remaja. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dimensi internal dan dimensi eksternal konsep diri serta pengalaman komunikasi dari remaja korban cyber sexual harrassment. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, teknik pengumpulan data terdiri dari wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Teknik pengumpulan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik Snowball, dan jumlah informan dalam penelitian ini berjumlah enam orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah Miles dan Huberman. Sementara teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan perpanjangan keikutsertaan dan triangulasi. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dimensi internal konsep diri pada remaja terdiri dari identitas diri negatif. Perilaku mereka pesimistis, tidak mampu mengendalikan emosi, dan remaja cenderung mendapatkan penilaian negatif dalam bentuk label seksual dari teman-teman mereka seperti “menggairahkan”, “pelacur” dan sebagainya. Kemudian dimensi eksternal yang terdiri dari fisik di mana remaja merasa bentuk fisik atau wajah yang dimiliki dapat memprovokasi pelecehan, merasa kurang baik dalam hal moral-etika karena mereka tidak mengikuti ajaran yang diajarkan oleh agama, selain itu jika dilihat dari pribadi adanya kecemasan, berpikir negatif, dan skeptis tentang pujian. Pengalaman komunikasi yang menyenangkan diperoleh dalam bentuk motivasi, perhatian, dan konseling, pengalaman komunikasi yang tid
Riau mengalami krisis. Pada media massa banyak pemberitaan negatif terkait konflik dan tindakan yang melibatkan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan Fakultas Teknik Universitas Riau, yang menyebabkan banyak mahasiswa terluka. Hal ini menyebabkan Universitas Riau mendapat citra negatif baik dari masyarakat, terutama masyarakat Riau termasuk para pengamat pendidikan. Selain menimbulkan persepsi negatif terhadap Universitas Riau, konflik ini juga mengganggu proses belajar mengajar dan menyebabkan rusaknya hubungan internal Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan Fakultas Teknik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui langkah-langkah manajemen krisis serta strategi komunikasi krisis yang diambil Universitas Riau dalam menangani konflik antar mahasiswa tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, dokumentasi, dan tinjauan literatur. Informan dalam penelitian ini adalah enam belas narasumber orang yang diambil secara purposive. Peneliti menggunakan model analisis Miles dan Huberman untuk menganalisis data dan melakukan triangulasi untuk memeriksa validitas data. Hasil penelitian menunjukkan langkah-langkah manajemen krisis yang dilakukan Universitas Riau yakni didahului dengan identifikasi krisis, analisis krisis, isolasi krisis, membuat strategi pilihan, yaitu: strategi adaptif dan strategi defensif, diakhiri dengan membuat program pengendalian. Selanjutnya strategi komunikasi krisis yang dilakukan yakni memilih rektor sebagai juru bicara (spokeperson), membuat agenda setting yang dikompromikan melalui siaran pers, konferensi pers, dan strategi informasi satu pintu. Kata-kata Kunci: Konflik; krisis; manajemen krisis; komunikasi; citra Crisis management of Riau University interfaculty conflicts in 2017
Industri media di Indonesia mengalami pasang surut, dimana pada awalnya Indonesia pernah menganut paham otoriter sehingga media-media di Indonesia seakan harus tunduk pada Negara. Namun jika dikaji saat ini, hal tersebut bertolak-belakang dimana jika kita analisis dari tiga model yang ditawarkan oleh Hallin dan Manchini dalam buku Comparing Media System maka Indonesia berada pada model liberal jika dikaitkan antara industri media dengan intervensi Negara. Metode yang digunakan dalam riset ini adalah studi Pustaka. Adapun kategori-kategorinya, dapat dilihat dari peran Negara sebagai regulator, yang mana Negara memiliki peran yang lemah dalam Industri media. Karena industri media telah mampu mengalahkan regulasi atau peraturan yang dibuat oleh para regulator. Aspek krusial lainnya adalah tidak adanya koordinasi antara kebijakan yang ada dengan hak serta kewajibannya yang saling tumpang tindih. Selanjutnya, jika kita lihat aspek berikutnya yaitu Subsidi, dimana pada industri media di Indonesia saat ini tidak memikirkan subsidi dari pemerintah dikarenakan industri media di Indonesia mampu menghidupi dirinya sendiri dengan keuntungan-keuntungan yang sudah ia dapatkan dari komersialisasi program atau konten yang dibuatnya. Dan terakhir dari aspek kualitas isi media, dimana seperti yang kita ketahui bahwa banyak konten-konten atau program yang dibuat tidak memiliki nilai positif melainkan hanya sekedar mencari sensasional semata, demi meraih rating yang tinggi.
This research is motivated by case that is happening right now, where the world is being hit by a virus called covid-19, this virus started in Wuhan, China. The spread of the Covid-19 virus which has reached 226 countries has caused the death toll to continue to rise. To date, the total number of Covid-19 cases worldwide stands at 505 million cases with a death toll of 6 million. Various efforts have been made by the government together with the medical team to find ways to stop virus Covid-19. One of them is by creating a vaccine that is considered capable of reducing the death rate caused by the Covid-19. Asia, as the region that was first affected by this virus and is considered the area where the Covid-19 virus emerged, certainly brings a lot of speculation and opinion from other countries. This is what is then felt by Asian students who continue their education abroad, one of which is in Egypt. Of course this has an impact on the communication experience they feel during this pandemic due to their status as students who come from countries in Asia. The purpose of this study was to determine the interpersonal communication experience experienced by Asian students who are currently in Egypt as an area affected by COVID-19.The method used in this research is qualitative with a phenomenological approach. The data collection technique used is interviews. The data analysis technique uses the Miles and Huberman interactive model analysis. And the data validity technique in this study uses source triangulation. The results of the study showed that there were unpleasant experiences experienced by Asian students where they were discriminated against as Asian and accused of causing the corona virus in Egypt. The forms of treatment received by the Asian students included being quipped when they were in public places such as on roads, markets or shopping centers. Then ridiculed sarcastically (roughly) as Corona in a public place, shunned when in public transportation and shoping centre and not even served when in food stores.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.