Abstrak-Kabupaten Banyumas memiliki banyak sungai yang potensial untuk dikembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Konsep listrik berbasis mikrohidro dengan memanfaatkan sumber air yang berada di sekitar pemukiman. Tujuan penelitian ini membuat peta potensi sungai di wilayah Kabupaten Banyumas untuk dikembangkan PLTMH skala 100-500 kW, membuat rancangan dan prototipe PLTMH skala laboratorium serta uji performansi. Pelaksanaan penelitian meliputi: pengumpulan data iklim, pengukuran debit sungai dan ketinggian terjunan; Pembuatan prototipe turbin cross-flow; serta uji performansi protipe di Laboratorium Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman. Hasil penelitian menunjukan bahwa rancangan turbin cross-flow belum menunjukkan performansi optimum, tetapi peralatan transmisi dapat bekerja baik, sistem penyaluran energi bekerja cukup baik memutar turbin pada kondisi dengan maupun tanpa beban. Hasil pengujian menggunakan kekuatan motor pompa penuh didapatkan hasil 1.114,7 rpm generator; voltase 77,7 V; dan arus 0,5 A pada saat tanpa beban, serta 1.018,6 rpm generator; voltase 70,2 V, dan arus 0,5 A pada saat diberi beban lampu LED 5 W.Kata kunci -Mikrohidro, PLTMH, turbin, cross-flow, transmisi.Abstract -Banyumas District has a lot of potential rivers, to develop Micro Hydro Power Plant (MHP). The concept of MHP is to utilize water sources located around the settlement. The purpose of the study are: to create a map of potential river in the district of Banyumas to develop MHP scale 100-500 kW; create a design and prototype laboratory scale; and conduct performance test laboratory. Implementation of the research include: climate data collection, measurement of flow rate and head; prototyping cross-flow turbine types, and performance test of the prototype MHP conducted at the Laboratory of Thermal Systems Engineering and Renewable Energy, Faculty of Agriculture, Unsoed. The research results of a cross-flow turbine has been designed not show a good performance, but the transmission equipment can work, and the energy distribution could turn turbines, both on the condition of using and without load. Test results using the full power of the pump motor when no load is obtained 1114.7 rpm generator; voltage of 77.7 V; and a current of 0.5 A, whereas when using the 5 W LED lamp load generated 1018.6 rpm generator; voltage of 70.2 V and a current of 0.5 A.
Abstrak. Buah jeruk mudah mengalami penurunan mutu selama penyimpanan. Pengetahuan tentang perubahan mutu jeruk perlu diketahui karena menjadi faktor yang mempengaruhi proses penanganan selanjutnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan karakteristik fisik, mekanik, kimia dan optik buah jeruk selama penyimpanan pada suhu ruang serta mengetahui korelasi kualitas buah jeruk dengan fitur citranya menggunakan analisis regresi. Sebanyak 135 sampel jeruk disimpan pada suhu ruang (25-27 oC) selama 40 hari. Buah jeruk ditangkap citranya menggunakan webcam kemudian diukur karakteristik fisik (bobot dan diameter), mekanik (kekerasan dan koefisien gesek), dan kimia (total padatan terlarut). Fitur citra yang dianalisis adalah area citra biner, warna RGB, warna HSV, warna CIE-Lab, warna abu-abu dan fitur tekstur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa area citra biner memiliki korelasi yang kuat terhadap bobot dan diameter buah jeruk dengan koefisien determinasi (R2) masing-masing sebesar 0,8285 dan 0,8282. Kekerasan dan koefisien gesek statis buah jeruk mempunyai korelasi yang rendah terhadap fitur citra abu-abu. Total padatan terlarut jeruk yang disimpan pada suhu ruang mempunyai korelasi yang cukup kuat dengan rata-rata nilai Hue dengan R2= 0,7473 dan rata-rata nilai kroma a* dengan R2= 0,7029. Analisis warna dengan teknik pengolahan citra dapat diaplikasikan untuk menduga beberapa karakteristik mutu buah jeruk.Regression Analysis for Orange Quality Evaluation during Storage Based on Image Color FeaturesAbstract. Orange fruits can easily deteriorate during storage. Information about quality changes of orange fruits is essential to figure out since it can be a key factor that will affect further fruit handlings. This research aimed to identify the changes of physical, mechanical, chemical and optical properties of orange during storage at room temperature as well as to discover the correlation between orange quality and image features by means of regression analysis. A sample size of 135 oranges was stored in a room temperature (25-27 oC) for 40 days. Each orange was captured its image using a webcam and was subsequently measured its physical, mechanical and chemical characteristics, i.e. weight, diameter, hardness, static friction coefficient, and total soluble solids (TSS). Several image features, i.e. binary area, RGB color, HSV color, CIE-Lab color, gray value, and texture features, were then measured. The results showed that there was a high correlation between fruit weight and diameter and binary area with R2 = 0.8285 and R2 = 0.8282, respectively. On the other hand, color values had low correlation with fruit hardness and static friction coefficient. Likewise the physical properties, the chemical properties of orange fruit had a relatively strong correlation with image color. Based on the experiments, the R2 values of the correlation between hue value of HSV color model and a* component of CIE-Lab color and orange TSS were 0.7473 and 0.7029, respectively. Color analysis with image processing technique can be applied to estimate several orange properties.
This study aims to test the effectiveness of effect evaluation model of basic services oriented towards increasing the accountability of teacher accountability BK SMPN East Jakarta in organizing basic services. The research used a quantitative approach with a true research methods experiment with design waiting-list post-test only control group design. The study was conducted in East Jakarta to take the research subject teacher BK East Jakarta SMPN determined randomly as many as 37 people, divided in 17 experimental group and 16 control group. The determination of the group members using random (random assignment). The research instrument used is the scale of accountability in the review of the principal, homeroom, as well as students. Hypothesis testing is done using a technique Anacova by controlling the variables attitude towards the evaluation of basic services. The contribution of evaluation skills and attitudes towards evaluation through correlation analysis. The results showed empirically, basic service-oriented evaluation model was not able to improve the accountability of all components of the accountability of teachers BK SMPN East Jakarta in organizing basic services. Only one component of the increased accountability that is an explanation of the basic service. Variable skills to evaluate basic services make a major contribution to the implementation of the model MELDBA, while attitudes toward the evaluation does not really give contribution on MELDBA model implementation. Abstrak: Penelitian ini bertujuan menguji efektivitas pengaruh model evaluasi layanan dasar berorientasi akuntabilitas terhadap peningkatan akuntabilitas guru BK SMPN Jakarta Timur dalam menyelenggarakan layanan dasar. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian true eksperiment dengan desain waiting-list post-test only control group design. Penelitian dilakukan Jakarta Timur dengan mengambil subjek penelitian yakni guru BK SMPN Jakarta Timur yang ditentukan secara random sebanyak 37 orang yang terbagi pada 17 kelompok eksperimen dan 16 kelompok kontrol. Penentuan anggota kelompok menggunakan random (random assignment). Instrumen penelitian yang digunakan adalah skala akuntabilitas dalam tinjauan kepala sekolah, wali kelas, serta siswa. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan teknik ANAKOVA dengan mengontrol variabel sikap terhadap evaluasi layanan dasar. kontribusi variabel keterampilan evaluasi dan sikap terhadap evaluasi dilakukan melalui analisis korelasi. Hasil penelitian menunjukkan secara empirik, model evaluasi layanan dasar berorientasi akuntabilitas tidak mampu meningkatkan seluruh komponen akuntabilitas guru BK SMPN Jakarta Timur dalam menyelenggarakan layanan dasar. Hanya satu komponen akuntabilitas yang meningkat yaitu penjelasan mengenai layanan dasar. Variabel keterampilan melakukan evaluasi layanan dasar memberikan kontribusi besar terhadap implementasi model MELDBA, sedangkan sikap terhadap evaluasi tidak terlalu memberikan konrtibusi pada implementasi model MELDBA.
Jambu biji merupakan salah satu produk hortikultura yang dapat hidup di daerah tropis dan memiliki nilai ekonomis cukup tinggi. Buah pada daerah tropis cepat mengalami kerusakan terutama disebabkan oleh kondisi suhu dan kelembaban. Diperlukan penanganan pascapanen yang dapat memperpanjang umur simpan produk dan dapat mempertahankan mutu produk seperti alat pendingin evaporatif sebagai tempat penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk: 1). Menghitung laju penurunan mutu buah jambu biji merah selama masa penyimpanan pada pendingin evaporatif dan suhu ruang. 2). Menganalisis perubahan sifat fisik buah jambu biji merah selama penyimpanan pada pendingin evaporatif dan suhu ruang. Variabel yang diukur meliputi efektifitas pendingin, suhu, kelembaban relatif, kadar air, susut bobot, kekerasan, kadar brix dan warna. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimental dengan objek penelitian yaitu jambu biji merah dengan ukuran diameter horizontal 7-8 cm dan panjang vertikal 6-8 cm. Jambu biji merah yang digunakan diperoleh dari perkebunan jambu di Kampung Penyisihan, Desa Ketenger. Analisis data pada penelitian ini menggunakan persamaan kinetika reaksi. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan penyimpanan pendingin evaporatif dapat mempertahankan mutu susut bobot, warna (Lab) dan kekerasan jambu biji merah. Sedangkan perlakuan suhu ruang dapat mempertahankan mutu kadar brix jambu biji selama penyimpanan.
Karakteristik fisikokimia dan atribut sensori kopi arabika dipengaruhi oleh lingkungan tempat tumbuh tanaman kopi dan proses pengolahannya. Tujuan penelitian mencari pengaruh kombinasi tingkat ketinggaian tempat tumbuh tanaman kopi dengan variasi proses sangrai terhadap atribut fisikokimia dan sensori kopi arabika Kabupaten Banjarnegara. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktorial 2 faktor. Faktor yang diujikan pada penelitian ini adalah: 1) Ketinggian tempat tanaman Kopi dengan taraf: 1000 mdpl (Kecamatan Wanayasa), 1050 (Kecamtan Karangkobar) dan 1100 mdpl (Kecamatan Kalibening). 2) Level sangrai dengan taraf: light, medium dan dark. Faktor tersebut disusun kedalam rancangan faktorial sehingga diperoleh 9 kombinasi perlakuan. Perlakuan diulang tiga kali sehinggga diperoleh 27 unit percobaan. Pengujian atribut sensoris kopi arabika menggunakan metode analisis mutu skroring pembeda. Hasil penelitian ini adalah level penyangraian berpengaruh terhadap kadar air, pH, total fenol dan aroma kopi arabika sedangakn ketinggian tempat tanaman kopi tidak berpengaruh terhadap kadar air, pH, total fenol dan aroma kopi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.