Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui kadar garam dalam air laut di tepi pantai pulau Lembata sebagai data ilmiah potensi sumber daya alam laut tepi pantai Lembata. Penelitian ini dilakukan dalam pembelajaran Kimia pokok bahasan Pemisahan dan Pemurnia Zat bersama siswa kelas XII IPA, SMAN 2 Nubatukan Lembata, sebagai upaya untuk meningkatkan semangat dan minat belajar kimia dalam diri siswa. Analisis dilakukan terhadap 15 sampel air laut dengan metode kristalisasi. Hasil yang diperoleh yakni kadar garam rata-rata dari keseluruhan sampel adalah 3,71 %, dan berada di atas kadar normal air laut umumnya yakni 3,5 %. Kadar garam tertingggi pada sampel yang berasal dari pantai kawasan pelabuhan Jeti di desa Kolipadan kecamatan Ile Ape, yakni sebesar 4,77%. Tingginya kadar garam ini dapat terjadi karena profil pantai di laut pulau Lembata yang umumnya berupa pantai yang terbuka, bibir pantai dominan tersusun oleh hamparan batu, tidak ada muara sungai aktif, memiliki kelimpahan angin muson, vegetasi pada tepi pantai didominasi oleh semak dan rumput padang, serta intensitas sinar panas matahari yang cukup tinggi. Kondisi ini mendukung terjadinya evaporasi yang relatif cepat. Para siswa tampak giat melakukan analisis dan menyatakan suka belajar kimia melalui keterlibatan melakukan analisis di Laboratorium.
Objectives: To document traditional antimalarial plants used by the Tetun ethnic people in West Timor Indonesia, and to evaluate the antiplasmodial activity and phytochemicals of several plants that are widely used as oral medicine. Materials and Methods: A field study to document antimalarial plants followed by laboratory works to test antiplasmodial activity and identify the phytochemical constituents of some selected plants extract were applied. Ethanolic extracts of Strychnos ligustrina wood, roots of Calotropis gigantea, Fatuoa pilosa and Neoalsomitra podagrica, whole plant of Cleome rutidosperma and Physalis angulata, stem barks of Alstonia spectabilis, Alstonia scholaris, Jatropha curcas and Plumeria alba, and leaves of Melia azedarach were tested for their inhibitory potency on the Plasmodium falciparum 3D7 strain in vitro. The phytochemicals of the extracts were analyzed with a GC-MS instrument. Results: There were 50 species of plants used as antimalarial by the Tetun ethnic people.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.