Merek impor sudah memiliki citra yang besar dilingkungan masyrakat Indonesia. Dan untuk mempertahankan citra yang telah dimiliki, merek tersebut harus bisa membuat masyarakat terkesan dengan pemasarannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis keterkaitan hubungan antara brand image, perceived quality, brand trust, brand familiarty yang mempengaruhi dengan niat beli konsumen pada merek pakaian impor. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan teknik purposive sampling yang disebarkan melalui kuesioner kepada 160 responden konsumen H&M berusia 17-40 tahun yang berada di JABODETABEK. Hasil analisis data primer dilakukan dengan metode Struktural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan variabel Brand Image memiliki pengaruh langsung paling besar terhadap Brand Trust diikuti oleh Brand Image dan Perceived Quality, lalu Brand Image dan Purchase Intention. Kemudian Perceived Quality dan Brand Trust tidak memiliki pengaruh langsung terhadap Brand Image dengan Purchase Intention. Hasil penelitian ini menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk memperluas penelitian baik dari demografi lokasi penelitian di Indonesia.

The change in buying style from offline to online has made many modern retailers unable to compete, thereby reducing sales massively in shopping centers. This situation encourages industry players to be able to find a breakthrough in increasing sales at their outlets. This study aims to determine the factors that can increase impulse buying so that it can provide an empirical basis for decision making by retailers to increase their sales intensively. Primary data were collected as many as 360 respondents with purposive sampling using a questionnaire. The hypothesis is tested using the structural equation modeling method. Based on the statistical test output, it is concluded that buyers who shop offline can shop immediately when they feel positive emotion which is influenced by the influence of the social environment and the appearance and visual merchandising of their shopping outlets. From this research, it is also found that consumers do not involve product involvement, product knowledge and social lifestyle in making purchases. This research is limited to the distribution and demographic clusters that are not broad, further research is needed to provide a more comprehensive empirical basis.

The phenomenon of turnover intention in the garment industry is already rife. The high turnover intention will occur if the company does not realize a large number of jobs available while the resources are minimal. Then it can lead to job stress and workaholic behavior. This study aims to find out and reveal whether the factors of job stress, workaholism, work engagement, and job satisfaction have a significant effect on turnover intention among management employees in companies engaged in the garment industry in Indonesia. The population of this study was employees at companies engaged in the global brand garment industry (BONPRIX, C&A, H&M, etc.) in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi. While the sample is part of the population who has worked in management for at least 1 year. This research is a quantitative research that collects data using the Non-Probability sampling method from July to August 2022 with a sample size of 165 people and uses the Structural Equation Model - Partial Least Square (SEM-PLS) data processing method. The result is that work engagement has an impact on increasing job satisfaction, workaholism can increase turnover intention, and job satisfaction can reduce turnover intention. Furthermore, work engagement can reduce the level of turnover intention and job stress can increase the turnover intention of management employees in companies engaged in the garment industry in Indonesia.

Untuk meningkatkan minat beli ulang terhadap produk air minum isi ulang harus didorong oleh beberapa faktor seperti manfaat yang dirasakan, kepercayaan pembeli dan sikap pembeli. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh persepsi manfaat dan persepsi kepercayaan terhadap minat beli ulang, serta mengetahui peran kepuasan dalam memediasi persepsi manfaat dan persepsi kepercayaan terhadap minat beli ulang. Data primer dalam penelitian ini dikumpulkan melalui kuesioner dengan jumlah responden sebanyak 155 orang yang merupakan konsumen air minum isi ulang di wilayah Duri Kepa, yang telah melakukan pembelian lebih dari 2 galon dalam satu bulan. Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini, yaitu Partial Least Squares Structural Equation Model. Berdasarkan hasil pengujian dinyatakan bahwa untuk menarik minat beli ulang yang tinggi harus membuktikan kemananan dan kebersihan produk agar menciptakan kepercayaan serta memberikan kepuasan pelanggan, kepuasan pelanggan terhadap suatu produk dapat menimbulkan rasa ingin membeli ulang. Untuk penelitian selanjutnya para peneliti dapat memperluas penelitian atas demografi lokasi penelitian di Indonesia.

Pengaruh aktifitas pemasaran media sosial sangat berpengaruh terhadap intensi belanja di Indonesia. Aktifitas pemasaran media sosial pada kosmetik Wardah belum banyak dilakukan, sehingga penelitian ini berfokus pada produk kosmetik Wardah dengan menganalisis pengaruh aktifitas pemasaran media sosial terhadap intensi belanja masyarakat Indonesia selama masa setelah pandemik. Tujuan dari penelitian ini untuk mempengaruhi aktivitas pemasaran media sosial dan pengalaman pelanggan terhadap niat beli, setia dan partisipasi melalui kualitas hubungan dalam perdagangan sosial. Populasi penelitian ini adalah semua pelanggan yang melakukan pembelian produk Wardah di Jakarta Utara. Teknik purposive sampling dengan responden rentang usia tidak batasi. Analisis data menggunakan teknik purposive sampling dengan metode Structural Equation Modelling Partial Least Square (SEM-PLS). Berdasarkan hasil pengujian dapat di ketahui bahwa program pemasaran yang di lakukan oleh Wardah terbukti dapat membuat kualitas hubungan antara brand Wardah dengan konsumen memiliki keterikatan yang baik. Keterikatan tersebut disebabkan oleh komunikasi pemasaran yang menggunakan aktivitas pemasaran media sosial secara tepat. Kesimpulan ini menunjukan bahwa aktivitas pemasaran media sosial dapat membentuk kualitas hubungan yang baik antara brand Wardah dengan konsumen Wardah.