Mathematical understanding ability is an ability that is considered important for students because it is the basis for other mathematical abilities. However, it turns out that students' mathematical comprehension ability is still low, especially in the part of linking between concepts. The problem must be solved so that the student does not have difficulties in receiving the material. To solve this problem, researchers choose teaching materials in the form of digital modules that are considered capable of improving mathematical understanding skills. This research uses a qualitative approach with a case study method. Data collection is carried out by means of interviews, tests, and observations. Data processing is carried out by means of reduction, presentation and drawing conclusions. The data is presented in the form of a qualitative description. The results showed that digital modules are practical and usable. However, it is inversely proportional to the mathematical comprehension ability of students who are still in instrumental understanding, including: 1). Understanding the material, 2). Mentioning examples and not examples, 3). Explaining using its own language, 4). Draw conclusions for simple questions but have not been able to have a good impact on students in terms of linking between concepts. So that the existence of digital modules is still unable to solve the problem of low relational understanding ability.
Abstrak Pada mata pelajaran matematika terdapat permasalahan yang dimuat dalam soal matematika. Soal-soal tersebut biasanya digunakan untuk mengevaluasi pembelajarn siswa, yang mana siswa diharuskan untuk mampu memecahkan permasalahan yang ada dalam soal matematika. Tetapi biasanya apabila siswa menemukan soal matematika yang belum terpecahkan maka akan memunculkan perasaan sulit dan menimbulkan opini pada sebagian siswa bahwa matematika itu adalah mata pelajaran yang sulit. Sehinga opini tersebut mengakibatkan menurunkan motivasi belajar, apalagi motivasi belajarnya yang kurang baik. Oleh karena itu tujuan peneitian ini diadakan untuk menganalisis kesalahan belajar siswa dalam pemecahan masalah matematika pada materi dimensi tiga. Penelitian ini dilakukan di sekolah menengah atas di daerah Majalengka. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Penelitian ini menghasilkan data analisis kesalahan pemecahan masalah dari beberapa siswa yang dibagi kedalam tiga kelompok tingkatan akademik yaitu rendah, sedang dan tinggi. Temuan yang dihasilkan dalam penelitian ini ternyata masih banyak siswa yang masih melakukan kesalahan pemecahan masalah, baik itu terkendala konsep, prosedur, maupun teknik. Temuan lain juga didapat bahwa ternyata motivasi belajar siswa akan berjalan seiringan dengan kemampuan pemecahan masalah. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi maka akan terus mencoba untuk memecahkan suatu masalah yang terdapat pada soal matematika. Sedangkan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah cenderung menerima kenyataan dan tidak mau berusaha untuk memecahkan permasalahan yang ada dalam soal matematika.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.