Anemia is a condition in which hemoglobin (Hb) concentration being lower than a specific threshold. The prevalence of anemia among adolescents is varies among country and its proportion is higher in developing countries. In Indonesia, the proportion of anemia in the 15-24-year age group was 32%. Anemia in adolescents has a negative impact on decreased immunity, impaired physical growth and mental development, concentration, learning achievement, adolescent fitness and productivity. Knowledge of the extent and causes of anemia in adolescence is very important because it is a window of opportunity for interventions to improve adolescent health. This study aims to describe level of Hb and knowledge regarding anemia and its prevention among adolescents. This research is a descriptive study with a cross sectional method using Hb meter to assess Hb level and questionnaire to assess knowledge regarding anemia and its prevention among adolescents, conducted in November 2019. The respondents were 42 adolescents in SMPN 9 Palembang. The ages of respondents in this study ranged from 12-13 years, consisting of 36% boys and 64% girls. The mean value of Hb level in all adolescent was 13.78 g/dL with 12% of respondents had anemia. A total of 76% adolescents had poor knowledge, while 24% adolescents had good knowledge. The mean value of Hb level in all adolescent was normal, only few adolescents had anemia. This study also shows majority of the adolescents have poor knowledge about anemia and its prevention.
Hipertensi dan obesitas merupakan salah satu faktor risiko semakin meningkatnya penyakit tidak menular. Di Indonesia, pada tahun 2018 terjadi peningkatan kasus penyakit tidak menular dimana ada lima penyakit yang termasuk dalam penyebab kematian terbesar salah satunya yaitu penyakit jantung, kanker, diabetes. Beberapa faktor risiko yang menyebabkan peningkatan kasus dari penyakit tidak menular antara lain tingginya konsumsi gula/garam/lemak, kebiasaan merokok, kurangnya aktivitas fisik, serta kurangnya konsumsi buah dan sayur. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengetahui gambaran indeks massa tubuh dan tekanan darah serta porsi konsumsi buah dan sayur pada masyarakat di Kelurahan 20 Ilir D-IV Palembang. Pada kegiatan ini, terdapat 33 responden yang terdiri dari 10 laki-laki dan 23 perempuan, dengan rentang usia 23-76 tahun. Sebanyak 18 responden (54,5%) mengalami kelebihan berat badan, dan sebanyak 13 (39,4%) dan 12 (36,4%) responden berturut-turut memiliki hipertensi derajat 1 dan pre-hipertensi. Dari rata-rata porsi konsumsi sayur dan buah dalam 1 kali makan, sebanyak 15 (45,4%) dan 10 (30.3%) responden mengonsumsi sayur dan buah dalam porsi kurang. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa masih terdapat masyarakat yang mengonsumsi buah dan sayur dalam porsi kurang, serta memiliki kelebihan berat badan dan hipertensi derajat 1.
Keberhasilan pengendalian penyakit demam berdarah dengue tergantung dari status kerentanan vektor terhadap insektisida yang digunakan. Sampai saat ini dikenal dua vektor DBD yaitu Aedes aegypti sebagai vektor utama dan Aedes albopictus sebagai vektor sekunder. Tujuan penelitian untuk mengetahui kepadatan vektor Aedes aegypti dan status resistensinya terhadap larvasida Temephos di Desa Pancur Pungah Kabupaten Muara Dua Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Penelitian merupakan penelitian deskriptif observasional. Sampel pada penelitian adalah 100 buah rumah, tempat penampungan air, dan larva yang ditemukan di dalam tempat penampungan air. Tempat penampungan air dan larva didalamnya diidentifikasi kemudian dilakukan penghitungan dan uji larvasida dilakukan dengan menggunakan Temephos 0,02 ppm sebanyak 5 kali pengulangan. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 389 tempat penampungan air dan 55 diantaranya terdapat larva. Hasil perhitungan menunjukkan HI: 35, CI: 14,1 dan BI: 55 dan uji larvasida menunjukkan semua larva yang dipaparkan terhadap Temephos 0,02 ppm mengalami kematian. Dari perhitungan tersebut didapatkan kepadatan vektor berada pada intensitas sedang dan status kerentanannya masih sensitive atau susceptible terhadap Temephos. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi bagi kebijakan pengendalian vektor DBD setempat.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.