Pandemi Covid 19 memberi dampak di berbagai lini kehidupan. Salah satunya adalah meningkatnya angka diskriminasi dan intoleransi yang dialami oleh berbagai kalangan masyarakat dari berbagai penganut agama maupun golongan. Banyak cara telah dilakukan demi hilangnya intoleransi dan diskriminasi di Indonesia namun masih saja terdapat tindakan-tindakan tersebut. Paper ini mengusulkan konsep dialog yang bertumpu pada deklarasi Nostra Aetate. Pendekatan utama yang dilakukan dalam paper ini adalah teori-kritik (critical theory) untuk menganalisa secara deskriptif konsep-konsep utama yang dibahas yakni Nostra Aetate dan dialog kerukunan. Hasil yang didapat adalah bahwa deklarasi Nostra Aetate merupakan sebuah tawaran alternatif yang dapat diambil di Indonesia guna menyampaikan kasih Allah kepada manusia melalui beberapa cara dialogis, pastoral dan harmonis.
This article aimed to expose the strategy of livelihood among the persons having social stigma in sexual orientation among heteronormative hegemonic system as Indonesia. This article focused on the pandemic time and showed the challenges and strategies of Christian bisexual groups to maintain their livelihoods before and after the pandemic. This study used a qualitative analysis with a case study of two Christian bisexuals. Data were collected by in-depth interviews through offline and online interviews. Data were analyzed with the perspective of Mary Virginia Lee Badgett's feminist economic theory, which included non-heteronormative people in her proposed feminist economic model. This study showed two main findings: first, gender and bisexual orientation have an impact on rejection, oppression, and job transfer in the period before and after the pandemic due to unequal power relations in heteronormative structures. These power relations also lead to the neglect of non-heteronormative contributions to the informal sector in a heteronormative economic structure. Secondly, bisexual individuals developed a particular resilience strategy during a pandemic, one of which is by utilizing informal networks with non-heteronormative groups. Another finding is the influence of religion which simultaneously provides support and oppression to the livelihoods of non-heteronormative groups.
Kaum marginal adalah mereka yang tersisihkan dalam kehidupan masyarakat oleh karena status sosial mereka yang rendah, dan dianggap sebagai sampah masyarakat. Kaum marginal terpinggirkan dalam segala bidang, termasuk dalam bidang keagamaan yang berhubungan dengan iman. Berdasarkan penelitian, kaum marginal cenderung mendapatkan stigma negatif karena latar belakang dan status sosial, bahkan dalam hal iman, masyarakat cenderung memiliki stigma negatif terhadap kaum ini, karena kaum marginal dianggap memiliki kualitas iman yang rendah dan cenderung tidak percaya kepada Tuhan. Hal ini menyebabkan tumbuhnya sikap fatalistik, rasa malu, dan rasa terasingkan, sehingga hal ini membuat hati mereka cenderung ragu akan kebijaksanaan dan kasih Allah. Oleh karenanya kajian terhadap tokoh Rahab dalam narasi Yosua 2:1-24 untuk membahas secara khusus mengenai iman seorang marginal dalam masyarakat zaman Kanaan kuno, yang lewat perbuatannya ia membuktikan imannya yang sejati kepada Allah. Studi tentang iman tokoh Rahab ini merupakan refleksi teologis terhadap iman kaum marginal di masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode penafsiran eksposisi terhadap narasi, berdasarkan prinsip hermeneutik. Hasil penelitian ini adalah kualitas iman atau iman yang sejati dari seorang tidak bisa diukur berdasarkan status sosialnya, karena iman yang sejati lahir dari hati yang takut akan Tuhan, yang tercermin dalam perbuatan.
Suksesi dalam sebuah organisasi tidak dapat terlepas dari persyaratan tertentu seorang suksesor yang diharapkan sejalan dengan visi, misi, dan nilai yang diemban organisasi tersebut. Oleh sebab itu, Gereja Suara Kebenaran Injil (GSKI) sebagai sebuah organisasi harus memiliki suksesor yang akomodatif dalam mewujudkan kepentingan organisasi. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan persyaratan-persyaratan suksesor yang akomodatif terhadap kebutuhan organisasi GSKI di masa mendatang berdasarkan temuan lapangan dan studi biblika terhadap sosok Yosua sebagai model suksesor yang berhasil. Persyaratan-persyaratan yang ditemukan diajukan sebagai sebuah rekomendasi konstruktif bagi persyaratan suksesor yang baku dan akomodatif dalam tubuh GSKI. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan grounded theory. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara terhadap para pemangku kepentingan dan studi pustaka. Data dianalisis dengan melakukan sintesis antara temuan dalam studi pustaka dan wawancara. Hasil sintesis antara temuan wawancara dan studi pustaka menghasilkan kerangka konseptual mengenai persyaratan suksesor yang akomodatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa persyaratan-persyaratan suksesor GSKI yang akomodatif adalah sosok yang memiliki spiritualitas yang sehat dan konsisten, pengajar yang terdidik, gembala yang terampil dalam pastoral, organisator yang ulung serta memiliki visi peningkatan mutu organisasi secara kolektif. Simpulan dari penelitian ini adalah persyaratan suksesor GSKI di masa mendatang beririsan tebal dengan kualitas diri pemimpin GSKI kini. Tercapainya hal ini sangat dipengaruhi oleh proses mentoring dan pemberdayaan yang efektif.
Kitab Hakim-hakim berisi berbagai kisah dari dua belas hakim yang diutus Tuhan, salah satu di antaranya adalah Yefta. Tuhan memanggil Yefta setelah sekian lamanya Ia marah kepada bangsa Israel. Penelitian ini dilakukan untuk menemukan alur kisah Yefta sejak pemanggilannya hingga penggenapan nazarnya, dan memperoleh gambaran apa yang sesungguhnya terjadi pada penggenapan nazar Yefta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis naratif. Hasil dari penelitian ini adalah, Yefta dipilih sebagai pemimpin orang Gilead, Tuhan menyerahkan kemenangan Yefta bukan hanya atas bani Amon di Mizpah Gilead, kemenangan yang diperoleh Yefta harus dibayarkan dengan nazar yang ia ucapkan kepada Tuhan, dan ia tidak bisa lari atau mengingkari nazar tersebut. Penggenapan nazar Yefta bukanlah menjadikan putrinya layaknya hewan korban bakaran, tetapi menjadikan putrinya persembahan untuk mengabdi kepada Tuhan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.