Kandungan vitamin C yang tinggi pada kale membuat sayuran ini menjadi primadona. Berbagai upaya padateknik budidaya dengan penambahan pupuk kalium dalam bentuk KNO3 dilakukan dengan harapanmampumeningkatkan pertumbuhan dan kandungan vitamin C nya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiefektivitas KNO3 pada berbagai konsentrasi terhadap pertumbuhan dan kandungan vitamin C pada kale. Penelitiandilaksanakan dari Januari hingga Oktober 2017 dengan menggunakan dua jenis kale yaitu Nero Toscana (kultivardaun hijau) dan Curly Scarlet (kultivar daun ungu) tanpa dimaksudkan untuk membandingkan keduanya.Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor yaitu konsentrasi KNO3 yang terdiri atas5 taraf: tanpa KNO3 (kontrol), 2 g/L, 4 g/L, 6 g/L, 8 g/L. Karakter pertumbuhan, hasil panen dan kandunganvitamin C diamati pada penelitian ini. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pemberian KNO3 secara umum tidakmemberikan dampak nyata terhadap pertumbuhan dan hasil panen kale hijau. Namun aplikasi KNO3dengankonsentrasi 8 g/L berhasil meningkatkan kandungan vitamin C dibandingkan seluruh perlakuan dengan rata-rata120.29 mg/100 g dari lima kali panen. Puncak vitamin C sebesar 152.18 mg/100 g terjadi saat kale hijau dipanenpada usia 175 hari setelah tanam (HST). Sementara pada kale ungu pemupukan KNO3 dengan konsentrasi 8 g/Lmampu meningkatkan tinggi tanaman lebih besar 6.18 cm dan luas daun lebih besar 14.19 cm2 dibandingkankontrol tetapi tetap tidak berdampak pada hasil panennya. Kandungan vitamin C pada kale ungu berhasilditingkatkan dengan perlakuan KNO3 8 g/L dengan rata-rata 141.13 mg/100 g dari lima kali panen. Puncak vitaminC sebesar 182.3 mg/100 g terjadi saat kale ungu dipanen pada usia 85 HST.Kata kunci:kale Nero Toscana, kale Curly Scarlet, pupuk kalium, waktu panenABSTRACTKale contains high vitamin C and makes it become a vegetables that are in great demand. One of variousefforts on cultivation techniques such as the application of potassium fertilizer was done to improve growth andincrease vitamin C content. This research aimed to observe the effectiveness of KNO3 in various concentrationson growth and vitamin C content. The research was done from January-July 2017, using two varieties of kale;Nero Toscana (green-leaf cultivar) and Curly Scarlet (purple-leaf cultivar) without intending to compare bothvarieties. Research design used was 1-factor randomized group design (KNO3 concentration) consists of 5 levels:without KNO3 (control), 2 g/L, 4 g/L, 6 g/L, and 8 g/L. Characteristics of growth, yields and vitamin C contentwere observed in this study. From the results, it can be seen that the application of KNO3 generally did not givesignificant effect on growth and yield. However, the application of 8 g/L KNO3 concentration successfullyincreased the vitamin C content compared to other treatments with average of 120.29 mg/100 g of five harvests.The highest vitamin C content was 152.18 mg/100 g obtained at 175 days after planting. The application of KNO3on purple kale at 8 g/L KNO3 concentration was able to increase its height about 6.18 cm and leaf area meter at14.19 cm2 compared to control. However, the application did not give significant effect on its yield. The vitaminC content of purple kale could be increased with KNO3 application at 8 g/L with average of 141.13 mg/100 g offive harvests. The highest vitamin C content (182.63 mg/100 g) obtained at 85 Days After Planting.Key words: Nero Toscana, Curly Scarlet, potassium fertilizer, growth and yield
Salah satu komoditas unggulan petani Indonesia berperan dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dapat mensejahterakan masyarakat adalah tanaman kopi. Pada komoditas kopi, biasanya yang diperjualbelikan adalah biji kopi, sementara kulit kopi yang merupakan 40-45% bagian dari buah menjadi limbah organik yang dapat merusak lingkungan. Limbah tersebut perlu dimanfaatkan sebagai praktik zero waste untuk mendukung ekonomi hijau. Eco-dye merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengambil warna dari alam. Eco-dye dapat menjadi solusi pemanfaatan limbah kulit ceri kopi sebagai pewarna alam. Tujuan penelitian ini adalah meriset bagaimana limbah kulit kopi dapat dimanfaatkan sebagai pewarna organik pada kertas daur ulang. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan menganalisis dengan metode kualitatif deskriptif. Pada proses pembuatan kertas daur ulang akan ditambahkan pewarna alami dari hasil pengolahan limbah kulit ceri kopi. Penelitian ini menggunakan kulit ceri kopi jenis kopi robusta dan kopi arabika yang populer di Indonesia. Komposisi pewarna pada kertas daur ulang bervariasi untuk menguji hasil warna dari setiap perlakuan eksperimen. Hasil penelitian menunjukan bahwa limbah kulit kopi sukses digunakan sebagai pewarna organik pada kertas daur ulang. Hasil penelitian ini dapat memberikan alternatif praktis bagi industri UMKM untuk memanfaatkan limbah kulit kopi sebagai pewarna alami yang ramah lingkungan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.