Indonesia as an archipelagic nation highly requires a model of sea transportation as interconnection mainframe between islands. An effective and efficient use of sea transportation is the main factor to improve Indonesian economy. Therefore, it is necessary to optimize the sea transportation model that services throughout Indonesian sea. It has been known that an alternative solution to this specific need is the use of Semi Trimaran Flat Hull Ship. The main supporting reason is the good stability feature owned by this ship design. The focal point of this research is to evaluate the stability test using inclining method according to international standard. Maximum righting lever (GZ) obtained is 4.59 cm for the model size or 1.377 m for the original size in 57.3 degrees. The value is greater than 25 degrees as a standard value. Thus, the result of ship stability analysis shows that semi-trimaran Flat Hull Ship has complied with all IMO (International Maritime Organization) criteria. All of these results indicate that this ship has good stability feature and fit to be continued in a physical testing.

One of the keys to minimizing a ship’s resistance is the application of a stern foil, which lifts the hull above the water’s surface, producing higher efficiency compared with a planning hull. The aim of this paper was to investigate the application of a stern foil on multi-chine hulls through experimental methods. The experiment was carried out using 0.75-meter ship models. The application of the stern foil using an asymmetrical National Advisory Committee for Aeronautics (NACA) foil installed below the transom of a ship model and positioned parallel to the keel direction. The experiment was carried out with variations in the speed controls and hull loads. From the two variations of tested ship models showed the average ship-resistance reduction with application stern-foil on the multi-chine hulls is 41.2%, varies depending on speed and loading conditions.

This paper aims to analyze the performance of the dual-fuel diesel engine effect of variation of the gas mixture. Medium-speed diesel engines from the passenger ship 3200 DWT has been chosen a case study in consideration for the dual-fuel engine conversion. The analysis was performed based on the result of the simulation model by computational fluid dynamics. Mean effective pressure (MEP) as engine performance indicator has obtained from the simulation, thus the power and thermal efficiency calculated using empirical equations. Five variations of a gas mixture are determined i.e. 30%, 40%, 50%, 60%, 70% to obtain performance changes. The results of the analysis show different performance characteristics on the increase of gas mixtures. The optimum performance of the dual-fuel engine was obtained at a 60% gas mixture where achieved its maximum power and thermal efficiency.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran pendidikan agama dalam mengatasi kenakalan remaja. Dan untuk mengetahui pentingnya pendidikan agama bagi remaja terutama pada saat ini dalam kehidupan yang modern. Masalah yang dihadapi dalam proses pendidikan agama dalam mengatasi kenakalan remaja diantaranya adalah remaja sangat rentan sekali mengalami masalah psikososial, yakni masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat terjadinya perubahan sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-analisis, yaitu berusaha menjabarkan dan menganalisis tentang peranan pendidikan agama dalam mengatasi kenakalan remaja. Hasil penelitian yaitu dalam pengajaran pendidikan agama memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan seseorang untuk mencapai kebahagian dunia dan akhirat. Sebab dengan pendidikan agama dapat mendorong seseorang untuk bertakwa kepada Allah SWT serta memiliki ilmu pengetahuan, dapat mengembangkan kemampuan diri, dan dapat bersikap dan berprilaku seseuai dengan norma-norma agama Islam.

ABSTRAK E-learning sistem bercocok tanam hidroponik merupakan suatu media pembelajaran yang digunakan untuk mempermudah pembelajaran bagi masyarakat umum. Ada beberapa kendala bagi masyarakat ketika akan mempelajari sistem bercocok tanam hidroponik misalnya, terbatasnya informasi tentang hidroponik, beberapa dari alamat situs hanya memberikan informasi mengenai hidroponik, yaitu pengenalan hidroponik, tahapan budidaya hidroponik, pembuatan dan pengaturan pemberian nutrisi, dan belum ada situs yang memberikan penjelasan secara rinci tentang apa saja bahan yang dibutuhkan dan berapa besar biayanya, padahal hal ini penting bagi orang yang ingin memulai usaha dalam bidang ini. Untuk mempermudah pembelajaran maka dibutuhkan e- learning dengan metode yang digunakan adalah metode Asynchronous Learning atau disebut juga dengan “tidak pada waktu yang bersamaan” serta Dynamic Intellectual Learning yang memberikan kesempatan kepada pengguna (peserta didik) untuk mengakses materi sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Jadi seseorang dapat mengambil pelatihan pada waktu yang berbeda dengan pengajar memberikan pelatihan serta mendapat materi sesuai dengan kemampuannya. Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan berorientasi objek dengan metode pengembangan sistemnya adalah System Development Life Cycle (SDLC) Waterfall. E-learning yang dikembangkan merupakan aplikasi berbasis web yang bisa diakses masyarakat umum secara luas, diharapkan untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan pembelajaran hidroponik kapanpun, di manapun, dan sesuai dengan kemampuan masing-masing yang dimiliki. Kata kunci : E-learning, Hidroponik, Asynchronous Learning, Dynamic Intellectual Learning, SDLC Waterfall.