Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji peranan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam meningkatkan ekonomi masyarakat dan pendapatan asli desa. Untuk pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Obyek penelitiannya adalah BUMDes Desa Labuhan Haji Lombok Timur. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder, yang pengumpulannya menggunakan tehnik observasi, wawancara dan dokumentasi. Wawancara dilakukan pada informan yang penentuannya dengan metode purposive sampling. Analisis data menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BUMDes Labuhan Haji memiliki beberapa unit usaha, seperti usaha simpan pinjam, produski batako serta unit penyediaan barang kebutuhan masyarakat. Unit usaha tersebut, berjalan relative cukup baik hingga saat ini, meskipun terkadang terasa agak lambat. Namun secara aggregat kegiatan BUMDes ini belum banyak menyentuh kegiatan ekonomi masyarakat setempat, karena memang kiprahnya masih sangat terbatas untuk bisa menjangkau kegiatan ekonomi masyarakat secara keseluruhan. Kendala utama dalam menjalankan unit usaha BUMDes ini adalah masih kurangnya partisipasi masyarakat dalam mendukung kegiatan usaha BUMDes, disamping dari aspek manajemen yang dirasa masih belum maksimal dilakukan oleh penglolanya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi dan integrasi secara ekonomi dan spasial Kecamatan Gerung dan wilayah pendukungnya dalam pembangunan wilayah di Lombok Barat. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan data sekunder time series. Analisis data dilakukan dengan mengkaji tingkat pertumbuhan ekonomi, Model Gravitasi dan Indeks Williamson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan pusat pertumbuhan wilayah (Gerung) dan daerah pendukungnya mengalami kenaikan pertumbuhan ekonomi secara nyata selama pengamatan. Selain itu Kecamatan Gerung memiliki daya tarik yang kuat terhadap daerah belakangnya terutama bagi daerah yang berdekatan (Kecamatan Kuripan dan Labuapi). Demikian juga jika dilihat dari kemerataan pertumbuhan ekonominya, antara Gerung dan daerah pendukungnya secara simultan relatif merata. Kecamatan Labuapi merupakan kecamatan yang paling seimbang (tidak timpang) dengan Gerung, karena memiliki nilai Indeks Williamson paling rendah. Dengan demikian Kecamatan Gerung sebagai pusat pertumbuhan telah mampu memberikan spread effect terhadap wilayah/kecamatan pendukungnya. Untuk itu eksistensi kondisi tersebut harus tetap dijaga, dengan saling mendukung antar wilayah setempat dalam kegiatan pembangunan disegala bidang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis strategi yang bisa dikembangkan oleh masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam mengembangkan Desa Wisata Kembang Kuning sebagai salah satu Desa Wisata Hijau di Kabupaten Lombok Timur. Jenis penelitiannya adalah deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan pengamatan langsung di Desa Kembang Kuning (lokasi penelitian), wawancara langsung dengan informan serta dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan deskriptif kuantitatif dan kualitatif dengan pendekatan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pendorong pengembangan Desa Wisata Hijau Kembang Kuning adalah panorama alam yang indah dan asri, ketersediaan beberapa paket wisata dan tingkat keamanan yang baik. Disisi lain faktor penghambatnya adalah terbatasnya kemampuan masyarakat dalam berbahasa asing serta kurangnya fasilitas wisata seperti tempat sampah, ATM, toilet umum, mini market dan lain-lain. Sedangkan dari hasil analisis SWOT, melalui pendekatan strategi SO (Strenght and Oppurtunities), Desa Wisata Kembang Kuning berada pada posisi Agresif Oriented Growth yaitu memanfaatkan dukungan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pengembangan dan mengelola potensi alam setempat serta menjadikan Desa Kembang Kuning menjadi Desa Wisata Hijau sebagai tujuan wisata alternatif karena lokasi, akses jalan, akomodasi serta dukungan alam dan lingkungannya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji berbagai potensi ekonomi yang menjadi dominasi serta memiliki keunggulan terutama dalam penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Lombok Barat. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan data sekunder time series. Selanjutnya data dianalisis dengan memakai Tipologi Klassen, Location Quotient (LQ); Model Rasio Pertumbuhan (MRP); dan analisis kesempatan kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan analisis Location Quotient (LQ), Kabupaten Lombok Barat memiliki 12 sektor yang masuk katageri sektor basis (unggulan). Sedangkan berdasar analisis Model Rasio Pertumbuhan (MRP), terdapat 6 sektor ekonomi yang menonjol dengan ratio pertumbuhan (RPs) yang posistif dan lebih besar dari 1. Dengan dasar 2 analisis tersebut dan mengacu pada kajian tipologi Klassen, Lombok Barat termasuk dalam klasifikasi Tipe II yaitu ‘daerah tertinggal dan dalam proses membangun’. Ini terjadi karena sektor-sektor pendukung pertumbuhannya masih didominasi oleh sektor sekunder yang mulai mengarah ke sektor tersier, seperti sektor penyediaan akomodasi makan minum, Industri pengolahan, Pengadaan air & pengelolaan sampah, Konstruksi, Jasa pendidikan dan jasa lainnya, Perdagangan besar dan eceran, serta sektor Transportasi dan pergudangan. Selanjutnya dari aspek kesempatan kerja didominasi oleh 5 sektor ekonomi utama yaitu sektor Pertanian, kehutanan, dan perikanan; Industri pengolahan; Perdagangan besar dan eceran; Transportasi dan pergudangan serta Jasa keuangan dan asuransi perusahaan, dan sosial. Sedangkan sektor lain relative masih kecil kontribusinya. Karenanya eksistensi sektor-sektor potensial yang ada harus tetap dijaga, dengan melakukan pemetaan potensi yang dimiliki yang diekspos secara luas. Promosi dan inovasi periodik terhadap hasil produksi/industri dan jasa di tingkat lokal/nasional maupun internasional, mesti terus digalakkan dan dikembangkan.
The purpose of this program is to help partners to process corn and cassava agricultural products from raw products into high value and high value added products that will increase income for the people in the Pringgese village. The method used in achieving the objectives of this activity is by conducting training and assistance. The results of community service activities are that people in the village of Pringgesele can develop high-value processed corn and cassava products so as to increase the income of the people in the village of Pringgesele by processing raw materials in the form of corn and cassava into finished goods that have added value and can open jobs for the community around with the existence of processed corn and cassava products because so far the yield of agricultural products in the form of corn and cassava is quite a lot in the village of Pringesele.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.